KHSblog.net– Rumah Tangga Butuh Ruang Bercerita. Pernikahan dalam Islam bukan hanya sekedar ikatan lahiriah antara suami dan istri, tetapi juga merupakan ruang spiritual untuk berbagi cerita, perasaan, dan pengalaman. Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah wadah untuk membangun komunikasi yang efektif, saling memahami, dan saling mendukung satu sama lain.
Melalui pernikahan, pasangan dapat menciptakan ruang bercerita yang aman dan nyaman, sehingga mereka dapat berbagi perasaan dan pengalaman dengan lebih terbuka dan jujur. Dengan demikian, pernikahan menjadi sarana untuk memperkuat hubungan suami istri dan menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Pernikahan yang sering kita sebut dengan rumah tangga adalah tempat yang paling dekat dengan kita, tempat kita berbagi suka dan duka, tempat kita mencari kenyamanan dan keamanan.
Namun, seringkali kita lupa bahwa rumah tangga juga membutuhkan ruang untuk bercerita, untuk berbagi perasaan dan pengalaman. Tanpa ruang ini, hubungan kita dengan pasangan dan anak-anak dapat menjadi kurang harmonis dan kurang mendalam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menciptakan ruang bercerita di rumah tangga, sehingga kita dapat lebih memahami dan mendukung satu sama lain.
Pernikahan itu perjalanan panjang, kadang yang kita temui cuma rumah berantakan dan wajah suami yang tak bisa ditebak.
Bukan karena tak cinta, mungkin sama-sama lelah. Maka bukan ditertawakan karena putus asa, tapi dicari jeda, agar bisa saling bicara.
Yang tersisa dari pernikahan itu bukan lagi wajah rupawan, atau bentuk tubuh yang memikat.
Tapi obrolan, percakapan ringan di pagi hari, saling berbagi lelah sepulang kerja, berbagi
atau sekedar tertawa karena hal-hal yang kecil.
Saat rasa cinta diuji oleh rutinitas dan usia, yang menyematkan itu justru kemampuan untuk tetap ngobrol tanpa canggung.
Pasangan yang rutin berkomunikasi secara terbuka punya tingkat kepuasan pernikahan bisa 60 persen lebih.
Artinya bukan soal siapa yang paling menarik tetapi siapa yang paling asyik diajak bicara.
Maka setelah menjadi suami dan istri lanjutkan menjadi sahabat, yang bisa tertawa, curhat bahkan diam bersama tanpa rasa canggung asyik saja gitu.
Karena rumah tangga tidak butuh drama, tapi butuh ruang aman untuk bercerita.
baca juga :
- Rumah Tangga Butuh Ruang Bercerita
- Renungan Pernikahan
- Menuliskan 1 Hari 1 Kebaikan Pasangan
- Menikah Ibadah Sepanjang Masa
- Dosa yang merusak Pernikahan
- Nyesekkkk…menjalin hubungan pacaran 10 tahun tak berakhir di pelaminan…aduh dekkk
- Kutunggu Dudamu, nenek asal Lombok ini akhirnya berlabuh cintanya
- Mantan sumbang lagu di pesta pernikahan, pengantin pria asal Sulawesi ini pingsan
- warna buku nikah jadi soal di sekolah kelas 2 SD, wajar?
- Melajang hingga 56 tahun, jejaka tua asal Kolaka ini nikahi gadis 17 tahun