Skip to main content

Bijak dalam mengelola gaya hidup brosis

Bijak dalam mengelola gaya hidup brosis. Namanya hidup kadang sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan.  Antara pengin gaya dan eksis tetapi terkadang dompet terlihat semakin menipis. Pengin dipandang sebagai orang berada namun terkadang faktanya bikin ngelus dada. Dan kadang semuanya terjebak pada hutang bank maupun kartu kredit. Buat renungan bersama brosis…

TERMAKAN GAYA, Ini FAKTA dan REALITA.

Di Indonesia, rumah masih ngontrak dan dan masih nyicil dgn kerjasama dengn bank motornya ada 2/3,mobil 2, lengkap dg mesin cuci, kulkas, dispenser, dan TV plasma,Ac. Alasannya jelas, pengen dianggap berada.

Padahal org yg berada betulan, biasanya menggunakan uangnya utk investasi. Mengerem sementara keinginan membeli barang2 elektronik, agar duitnya bs dipakai utk beli rumah atau tanah yg kenaikan harga per tahunnya semakin menggila. Barang elektronik hanya akan jadi rongsokan.

Di Jepang, saat ini sedang ngetrend gaya hidup minimalis. Orang2 berlomba mengosongkan rumahnya dari segala perabotan. Hanya punya sdikit baju, kasur seadanya, laptop utk kerja, sudah, itu aja. Tidak sumpek, malah lapang, mood pun senang.

Di Jepang, punya mobil adalah kampungan. Hanya golongan petani dan pedagang yg tinggal di pedesaan yg punya mobil, itupun karena berfungsi utk mengangkut logistik pertanian dan perdagangan mereka. Sedangkan org kota lebih suka jalan kaki dan naik sepeda. Kalopun ada mobil, biasanya dibiarkan sampe berdebu di garasi.

Sedangkan di Indonesia, mobil dan rumah mewah justru adalah simbol kekayaan. Cicilan rumah belum lunas, keburu kredit mobil. Padahal mobilitas jg blm tinggi, belum jadi org sibuk, cuma gara2 tetangga punya mobil terus ikutan dari pada kelihatan miskin. Seneng banget nyenengin pihak bank. Semakin banyak utang, semakin banyak bunga yg dibayar, tetapi nggak sadar diperas bankir.

Lihat saja sudah banyak korban ko..ketika tidak mampu mencicil selama 3 bulan semua akhirnya raib, kerja keras kita tidak akan dihargai oleh bank.Maka merenunglah! Bank tidak peduli kita jadi gelandangan.
Pikir2 lagi ketika ingin banyak gaya…..hidup sederhana dan apa adanya jauh lebih nikmat dan indah.

Bukannya melarang…
Punya perabotan banyak itu boleh selama rumah kita sndiri. Punya mobil juga boleh, selama pondasi ekonomi sudah kuat. Apa yg terlihat oleh mata hanyalah cover luar. Utk apa luarnya bagus dan mapan, tp yg di dalam justru keropos?

Bahan renungan….
Bener juga lbh baik hidup apa adanya tidak di ada2kan….aplgi sampai berkerja sama dengan bank…na’udzubillah

Klo sprti kulkas, ac, mesin cuci itu semua kebutuhan tidak masalah asalkan jangan dari hutang bank….sebab berhutang bank akan menyusahkanmu….belum lagi dicabut barokahnya oleh Allah …

Kita kerja keras siang malam, peras keringat ,kepala jadi kaki, kaki jadi kepala (kepala pundak lutut kaki ^^)banting tulang,tulang dibanting2 hanya untuk mencicil barang dari Riba…kan Ngeri…!

Aku pribadi suka terlihat tidak punya apa2,terkadang sering dipandang hina karna berpenampilan sederhana …karna memang aku tidak punya apa2..hiks semua yng kita miliki hanyalah punya Allah.

Nas alullaaha salamah wal ‘afiyah…

Sulistiyanto

.#copas# #beranda# #sebelah#dengan banyak perubahan

Maturnuwun

baca juga :

One thought to “Bijak dalam mengelola gaya hidup brosis”

Tinggalkan Balasan