Posyandu Asyik, Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak. Anak adalah amanah yang dititipkan Sang Pencipta. Anak sholih dan sholihah adalah salah satu pintu mengalirnya amal jariyah bagi kedua orang tua. Anak sehat jasmani juga harapan banyak para orang tua.
Pagi ini si kecil Anindya ikut serta kegiatan Posyandu. Bertempat di balai RW 04 Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes. Ada banyak anak-anak usia balita digendong bundanya sudah ikut antri di meja pendaftaran.
Posyandu kami anggap penting, sejak lahir dan mendapatkan vaksinasi lengkap, si kecil Anin tetap kami ikutsertakan posyandu. Ikhtiar melalui kegiatan posyandu yang rutin dilakukan setiap awal bulan ini agar kami bisa memantau kondisi tumbuh kembangnya.
Posyandu adalah sarana untuk mengetahui apakah terjadi masalah pada tumbuh kembang si kecil. Apalagi kasus stunting yang meninggi di Jawa Timur.
Posyandu dibalai RW 04 Kelurahan Manukan Kulon ini rutin membersamai para ayah bunda untuk mengecek tumbuh kembang anak. Mulai dari timbang badan, mengukur tinggi badan, lingkar kepala juga pemberian vitamin dan fasilitas edukasi berupa penyuluhan kesehatan.
Bulan lalu Posyandu yang bernama Putra Harapan ini, mengadakan penyuluhan mengenai agar anak tidak mengalami stunting. Mendatangkan salah satu tenaga medis, dokter spesialis anak, acara posyandu semakin ramai. Diselingi dengan pertanyaan dari narasumber yang juga mengapresiasi dengan doorprise membuat para ayah bunda antusias menyimak penyuluhan.
Tak hanya mendapatkan penyuluhan ketika posyandu, ada pemberian makanan tambahan bergizi serta konsultasi bersama kader kesehatan sehingga berbagai permasalahan kesehatan bisa segera terselesaikan dengan benar. Selain itu antar ibu atau ayah bisa sharing dengan ibu atau ayah lain terkait tumbuh kembang ananda.
Kegiatan posyandu seperti ini harusnya tetap rutin dihadiri oleh ayah bunda yang masih memiliki balita atau pun anak usia dini.
Menurut beberapa sumber laman website kesehatan, setelah anak berusia 1 tahun, angka kunjungan ke Posyandu biasanya akan semakin menurun. Terutama bagi para ibu yang merasa vaksinnya sudah lengkap, ia akan enggan untuk membawa anaknya ke Posyandu.
Padahal Posyandu tidak hanya berkaitan dengan vaksinasi. Di Posyandu, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak diukur untuk mendeteksi sejak dini jika terjadi hal-hal tidak diinginkan seperti kekurangan gizi. Namun sayangnya, mindset yang berkembang adalah Posyandu hanya untuk menimbang berat badan dan memberikan vaksin anak.
Hingga anak berusia 5 tahun, ibu harus rutin membawanya ke Posyandu. Sebab jika tidak, dikhawatirkan tumbuh kembang anak serta pemenuhan gizinya tidak dapat terpantau dengan baik.
Selain karena merasa vaksinasinya sudah lengkap, para ibu terkadang tidak membawa anaknya ke Posyandu karena sudah PAUD. Mereka menganggap anaknya sudah sehat dan sudah bisa bersekolah sehingga tidak perlu lagi dibawa ke Posyandu.
Sejak tahun 2015, terdapat program bernama Posyandu Terintegrasi yaitu Posyandu yang diintegrasikan dengan PAUD dan BKB (Bina Keluarga Balita).
Nah, si kecil Anin dan kedua kakaknya juga sampai tuntas kami ikutsertakan posyandu. Alhamdulillah atas rahmat Allah melalui ikhtiar sehat, dengan hal sederhana yaitu aktif hadir di posyandu insyaallah menjadi jalan antisipasi mengawal tumbuh kembang anak.
Baca juga:
- Ayah Sumber Kekuatan Pengasuhan untuk Anak
- 5 Permasalahan Anak Usia Dini, Nomor Tiga Tantrum
- Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya
- Latih Anak Mandiri, Inilah 15 Tips Membangun Jiwa Kemandirian pada Anak
- Agar Anak Tidak Cepat Haus Saat Puasa
- Posyandu Asyik, Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
- Tips Anak Agar Tak Mogok Sekolah, Nomer Dua Butuh Perjuangan
- Terlambat Bicara Pada Anak, Apa Saja Penyebabnya?
- Kapan Anak Bisa diberikan Tanggung Jawab Pekerjaan Rumah?
- Tugas Cuci Piring