Skip to main content

Latih Anak Mandiri, Inilah 15 Tips Membangun Jiwa Kemandirian pada Anak

KHSblog.net- Latih Anak Mandiri, Inilah 15 Tips Membangun Jiwa Kemandirian pada Anak. Kemandirian anak bukanlah sesuatu yang instan. Ada proses panjang yang harus dipersiapkan sejak dini. Mandiri mempersiapkan kehidupan di dunia dan kelak kemandirian anak akan mengantarkannya mengambil sebanyak-banyaknya bekal berpulang ke kampung akhirat.

Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita terapkan sebagai orang tua dalam membangun jiwa kemandirian anak-anak. Setidaknya ada 15 T yang bersumber dari buku berjudul Pemuda Bukan Remaja karya Kiki Barkiah.

1. Tujuan
Pahami dan pegang erat-erat tujuan akhir kita untuk memandirikan anak. Dengan mengingat tujuan akhir, kita akan lebih istiqomah dalam menjalani lika-liku perjuangan memandirikan anak-anak. Bukankah kita tidak ingin meninggalkan generasi yang lemah seperti di dalam firman Allah berikut ini:

“Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
(Q.S. An-Nisa [4]: ayat 9)

2. Tahapan
Pelajari tahapan perkembangan dan usia anak, sehingga kita lebih bijaksana dalam mengatur target-target kemandirian dalam setiap fase kehidupan mereka.

Terkadang anak yang satu dan lainnya memiliki kecepatan waktu yang berbeda dalam meraih sebuah kemandirian. Yakinlah bahwa proses yang kita lakukan kelak akan berbuah baik. Meskipun hari ini kita belum dapat merasakan hasilnya dan masih membutuhkan kesabaran dalam melakukan pengulangan perintah dan nasihat kepada anak-anak.

3. Tuntun
Kemandirian hanya diperoleh dengan mengetahui cara untuk melakukan sesuatu. Maka sebagai orang tua, kita jangan sekedar memberi target akhir tanpa membimbing mereka mengetahui cara untuk mencapainya.

Tuntun anak agar ia mengetahui manfaat dari sesuatu dan tuntun mereka agar mengetahui cara untuk mencapainya. Namun berikan mereka kesempatan untuk mencoba setiap tahapannya sendiri.

4. Training
Agar dapat mahir melakukan sesuatu secara mandiri, anak-anak perlu mendapatkan training atau latihan. Saat training sedang berlangsung maka sangatlah wajar anak berulang kali melakukan kesalahan atau jauh dari kesempurnaan. Tetaplah istiqomah melatih mereka sampai mereka mampu melakukan sesuatu dengan lebih mandiri atas inisiatif sendiri.

5. Terjangkau
Supaya dapat melakukan segala sesuatu dengan mandiri, anak-anak membutuhkan lingkungan yang terjangkau. Lengkapi fasilitas di rumah agar anak-anak kecil dapat melakukan tugasnya secara mandiri. Buat segala sesuatu lebih mudah dan terjangkau untuk dilakukan sendiri. Memberikan tugas di luar jangkauannya seringkali membuat anak frustasi dan enggan untuk melakukan secara mandiri di kemudian hari. Sedangkan membuat mereka berhasil melaksanakan tugas-tugas kecil akan memotivasi mereka untuk siap mendapatkan tugas yang lebih kompleks.

6. Tugas
Seringkali para orang tua cerewet, mengingatkan anak tentang suatu persoalan berulang kali, tetapi mereka lupa menyadarkan anak untuk mengetahui secara detail tugas-tugas mereka. Buat mereka paham secara detail tugas-tugas harian mereka. Diskusikan mengenai jangka waktu dalam pelaksanaannya. Sehingga kita cukup mengingatkan sudah sejauh mana mereka melakukan tugas-tugas yang telah disepakati bersama.

7. Target
Kehidupan akan lebih bersemangat dan lebih produktif apabila kita memiliki target, baik itu target harian maupun target dalam jangka waktu tertentu.

Usahakan setiap anak melaksanakan beberapa tugas sesuai dengan target yang dicanangkan bersama.

Berikan mereka apresiasi saat mereka dapat meraihnya. Simpan hal-hal yang menyenangkan yang mereka inginkan di akhir kegiatan, sehingga mereka bersemangat untuk melaksanakan tugas sesuai target.

Sebagai orang tua, kita pun harus menyimpan dalam benak kita target-target pencapaian kemandirian anak dalam tahapan usia tertentu. Sehingga proses pengasuhan kita tidak mengalir apa adanya, namun terencana dan diaplikasikan secara bertahap sesuai tahapan usia.

Bersambung…

Baca juga:

[display post tag = anak]

Tinggalkan Balasan