Skip to main content

Ayah Sumber Kekuatan Pengasuhan untuk Anak

Khsblog.net- Ayah Sumber Kekuatan Pengasuhan untuk Anak. Semangat Selasa penuh asa. Mari terus optimis tak mudah putus asa. Menunaikan aktivitas sehari-hari dengan diniatkan ibadah karena Sang Pencipta semata. Peran apapun yang dijalani semoga membuahkan barokah sepanjang hari. Peran sebagai suami, peran sebagai istri, peran sebagai ayah, peran sebagai ibu serta peran sosial di masyarakat.

 

Peran pengasuhan akan terus melekat bagi mereka yang bernama orang tua. Pengasuhan untuk anak biologis akan menjadi sebuah beban apabila hanya dilakukan sepihak saja. Hanya ibu saja yang berperan. Berikut ini tulisan dari seorang teman bernama ibu Miya dari Spirit Nabawiyah Community.

Jangan biarkan para ibu sendirian menanggung beban pengasuhan. Itu sungguh berat ayah. .

Jika yang diinginkan dirimu ananda yang salih, rengkuh jemari istrimu, ibunda dari anak-anak kalian, untuk melangkah bersama dalam mendidik.

Mengasuh, bukan full bagian dari istri. Mengasuh tetap membutuhkan figur ayah sebagai pemimpin dan partner untuk bertukar fikiran dalam meramu kurikulum pendidikan di dalam rumah karena engkaulah kepala sekolahnya.

Beban itu akan menjadi semakin berat, apabila semuanya “diborong” habis oleh istri kita yang memiliki banyak keterbatasan. Bila keduanya “turun tangan” maka TIM akan semakin solid. Akan bertambah kokoh.

Jika demikian adanya sumber kekuatan, mengapa ayah tega hati membiarkan istri dalam kesendirian mendidik, sedangkan anak-anak sangat lah banyak membutuhkan perhatian serta kasih sayang.

Mendidik anak salih itu sungguh luar biasa ayah, pahalanya pun telah Allah persiapkan. Jika ayah tak mengambil peran untuk turut serta mendidik, lalu ketika ananda menjadi seorang yang salih dengan murid yang banyak seperti ulama mahsyur ilmunya, adakah hati ayah berani mengaku “itu anakku”, berani kah duhai ayah mengaku-ngaku, “dulu aku yang telah membuatnya demikian, dari aku dia belajar mengaji”

Mengasuh dan mengasihi, dua hal yang sangat mendalam untuk kita resapi dari sebuah doa untuk orangtua “menyayangi ku di waktu kecil”, sebait doa yang meminta kepada Allah, agar Dia menyayangi kita seperti halnya dulu kita menyanginya, tapi kita tak pernah turut serta mendidik. Aah, alangkah malunya diri bila tak pernah ikut mengasuh nya, tapi mengharapkan doa dari ananda.

Jangan lagi ayah, meninggalkan istrimu mendidik tanpa campur tangannu. Jangan lagi. Sungguh hal itu terlalu berat baginya.

Tulisan ibu Miya hendaknya menjadikan nasihat bagi para ayah. Para ibu juga terus berupaya untuk berkomunikasi terkait “turun tangan” Ayah dalam pengasuhan. Banyak tulisan disertai penelitian bahwa peran Ayah begitu vital dalam mendidik anak-anak. Keterlibatan utama figur Ayah menjadi kunci sukses pengasuhan.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak memiliki banyak dampak positif bagi perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Berikut beberapa kekuatan pengasuhan dari ayah:

  1. Membangun rasa aman dan percaya diri:

Kehadiran ayah yang penuh kasih dan suportif memberikan rasa aman bagi anak. Hal ini membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan harga diri yang positif. Ayah juga dapat menjadi figur teladan bagi anak laki-laki dalam hal maskulinitas yang sehat dan positif.

  1. Meningkatkan perkembangan kognitif:

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ayah yang terlibat dalam pengasuhan mereka memiliki skor yang lebih tinggi dalam tes IQ dan kemampuan bahasa. Ayah sering kali menantang anak mereka dengan cara yang berbeda dari ibu, yang dapat membantu mendorong perkembangan kognitif anak.

  1. Meningkatkan keterampilan sosial dan emosional:

Ayah dapat membantu anak-anak belajar bagaimana mengatur emosi mereka, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan yang sehat. Ayah juga dapat menjadi model peran penting bagi anak-anak dalam hal bagaimana berinteraksi dengan orang lain dengan hormat dan empati.

  1. Meningkatkan kesehatan mental dan fisik:

Anak-anak dengan ayah yang terlibat dalam pengasuhan mereka cenderung memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik. Mereka juga berisiko lebih rendah mengalami masalah perilaku dan penyalahgunaan zat.

  1. Mendorong kemandirian:

Ayah dapat membantu anak-anak belajar bagaimana menjadi mandiri dengan mengajari mereka keterampilan hidup yang penting. Ayah juga dapat memberikan dorongan dan dukungan kepada anak-anak saat mereka menghadapi tantangan.

Demikian tulisan pengingat untuk diri pribadi agar terus berbenah menjadi orang tua yang lebih baik dari hari ke hari. Dari rumah anak-anak kita mendapatkan sumber kekuatan melangkah menghadapi tantangan. Dari orang tua hebat anak-anak tetap bermoral jujur, bertanggung jawab serta berani mandiri untuk tetap survive di kehidupan mendatang. Semoga tulisan ini juga bermanfaat untuk pembaca setia blog ini.***

 

Tinggalkan Balasan