Skip to main content

Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya

KHSblog.net- Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya. Anak adalah amanah. Anak adalah investasi akhirat. Anak merupakan salah satu dari tiga amal jariyah yang tak akan putus mengalirkan pahala meski usia orang tua sudah pupus. Yaitu anak sholih. Setiap orang tua pun mendamba agar memiliki keturunan yang sholih.

Namun harapan agar anak sholih tak cukup sebatas diucapkan dan di dalam hati saja. Ikhtiar untuk mengantarkan menjadi sholih tentunya menjadi proses panjang bagi para orang tua.

Tak hanya cukup dengan memilih sekolah paling favorit, atau pun sekolah dengan berbiaya mahal sekalipun. Karena sesungguhnya orang tua adalah kunci mengantarkan anak-anak menjadi sholih.

Berikut ini ada tulisan inspiratif dan bisa menjadi renungan bagi para orang tua bahwa apapun sekolahnya yang penting orang tuanya.

Yuk mari kita simak sampai selesai tulisan dari Hilmi Firdausi.

Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya.

Oleh : Hilmi Firdausi

Sebagus atau semahal apapun sekolah anak-anak kita, sama sekali bukan jaminan untuk menghasilkan anak yang sholih dan sholihah, anak yang berakhlakul karimah.

Saya berkata ini karena sudah hampir 15 tahun mengelola lembaga pendidikan, berinteraksi dengan banyak stakeholder pendidikan, bergaul dengan berbagai kalangan dari dunia pendidikan.

Sehingga bisa mengambil sebuah kesimpulan, bahwa SEKOLAH TERBAIK ADALAH KELUARGA, terutama untuk anak-anak sampai dengan usia SD.

Adalah sebuah kemustahilan jika kita mengharapkan anak-anak kita “berakhlak baik” sedangkan di rumah orang tuanya :
● sering bertengkar
● sering marah-marah
● sering berkata kasar
● cuek pada anak-anaknya.

Juga menjadi “Mission (almost) Impossible” jika mengharapkan anak-anaknya menjadi anak yang taqwa, rajin sholat (berjamaah di masjid bagi yang pria), mampu menghafal Qur’an dengan baik, semangat dalam menuntut ilmu terutama Ilmu Agama

Jika orang tuanya :
● Cuek terhadap agama
● Ayahnya malas sholat berjamaah di Masjid,
● Bunda juga seringkali sholat tidak di awal waktu.
● Ayah Bunda malas menuntut ilmu  agama, menghadiri kajian-kajian keislaman.
●Ayah Bunda jarang berinteraksi dengan Al-Qur’an, dsb.

Perlu sahabat semua ketahui,
“Panutan anak-anak adalah orang tuanya, bukan gurunya”

Sebagian anak-anak bahkan bercita-cita ingin seperti orangtuanya.

Ayah bagi seorang anak laki-laki adalah role model sedang bagi anak perempuan Ayah adalah “first love” mereka.

Bunda… Terlebih seorang Bunda, baik anak laki-laki dan perempuan banyak yang menjadikan sosok bundanya sebagai “malaikat pelindung”.

Satu rahasia kecil, para ulama dan orang bijak terdahulu jika mendapati anaknya berbuat kurang baik, berkata tidak jujur, sulit diatur… maka mereka pertama akan menyalahkan diri mereka sendiri, bahkan menghukum diri mereka sendiri.

Kenapa anak-anak saya bisa seperti ini?
Apakah saya telah berbuat dosa?
Apakah ada makanan haram yang saya berikan untuk anak-anak saya?

Itulah sejatinya orang tua yang baik. Setiap ada kejadian yang kurang mengenakkan tentang buah hati, mereka langsung ber-muhasabah, bukan menyalahkan si anak, bukan menyalahkan orang lain, bukan mengkambinghitamkan sekolah dan lingkungan, walau secara keseluruhan ada juga faktor-faktor pemicu kenakalan anak-anak kita, namun “faktor terbesar adalah kelalaian orangtuanya”.

Jadi, memang baik mencari sekolah yang terbaik untuk buah hati kita, namun lebih dari itu semua…
“Mari kita sebagai orang tua belajar menjadi guru kehidupan buat anak-anak kita.”
Guru yang akan terus dikenang baik dan buruknya oleh anak-anak kita. Guru yang tidak hanya mengantarkan anak-anak ke gerbang wisuda, tapi lebih jauh mengantarkan mereka masuk ke gerbang Surga.

Maha benar firman Allah SWT dalam Q.S At – Tahrim (66) : 6.
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yg bahan bakarnya adalah manusia dan batu; ….”

Jadi kunci utama pendidik anak itu orang tua. Baik buruknya bersumber dari keluarga.

Semoga kelak anak-anak kita menjadi sholih dan sholihah.. Aamiin.

Baca juga:

[display post tag = anak]

Tinggalkan Balasan