Memulai menulis lagi. Allah memudahkan niat saya kembali untuk berkomitmen menulis setiap hari. Awalnya berpikir cukup berat dengan komitmen ini. Namun apa yang hanya dipikirkan dan belum direalisasikan rasanya hanya sekedar teori saja. Sebagai muslimah yang mengaku cinta kepada-Nya. Saya mencoba berusaha untuk berikhtiar dengan memulai menulis lagi setiap hari. Wajar memang ketika memulai kebaikan adalah hal yang tidak mudah bagi setiap orang.
Itu baru mengawali kebaikan. Lebih berat lagi adalah tetap konsisten untuk menjaga kebaikan itu sendiri. Menulis adalah salah satu dari sekian banyak ragam kebaikan yang bisa dilakukan oleh siapapun. Menulis tak terbatas oleh profesi sebagai apa, dimana seseorang berdomisili tak membatasi untuk menulis serta usianya masih muda atau sudah mulai disebut tua. Karena menulis adalah ladang kebaikan tak pudar masa.
Event penting yang menguatkan, memotivasi saya untuk menulis rutin setiap hari cukuplah sederhana. Akhir bulan sya’ban, saya berselancar di media sosia facebook. Dari salah satu postingan rekan saya mengadakan challenge ketika itu. Penasaran ingin mencoba. Saya pun meng-iya-kan untuk di masukkan di grup chalenge tersebut. Event yang diselenggarakan oleh rekan saya tersebut diberi nama Writing Challenge Ramadhan Berbagi Inspirasi. Awalnya saya mengira challenge ini memang dibuat oleh rekan saya secara mandiri. Ternyata bukan. Event ini dibuat oleh forum yang sudah tenar dan digandrungi oleh banyak penulis pemula seperti saya. Ya Forum Lingkar Pena Cabang Gresik , diakronimkan menjadi FLP Gresik.
Sebelum challenge tersebut dimulai seluruh peserta diberikan sejumlah aturan. Mulai harus menyetorkan tulisan setiap hari maksimal pukul 23.59 WIB. Dan di setiap tulisan di bagian akhir diberi hastag Writing Challenge Ramadhan Berbagi Inspirasi, menuliskan Day ke berapa, serta membubuhkan FLP Gresik sebagai penyelenggaranya. Woww, rasanya ketika hari pertama menulis, karena saya harus besungguh-sungguh berkomitmen menyetorkan tulisan setiap hari di bulan Ramadhan. Nah, inilah serunya tantangan ini. Ramadhan yang biasanya saya hanya punya target ibadah vertikal kepada-Nya seperti target tilawah, target tarawih, i’tikaf, dll.
Ramadhan kali ini saya punya target baru. Berbeda dari ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Target yang baru kali ini saya mencoba berupaya untuk merealisasikannya. Bukan hanya ingin-ingin menulis saja dipikiran. Namun tidak pernah dicoba dituangkan di media tulis. Meski cukup berat menerima tantangan ini, saya selalu berusaha setiap hari menacari ide tulisan, meluangkan waktu khusus untuk menuliskan apa yang ingin saya tuangkan di tulisan hari itu.
Pengalaman, perasaan, aktivitas sehari-hari pun bisa menjadi ide tulisan saya. Quote-quote apik yang disuguhkan di grup challenge penulis tersebut sungguh membuat diri ini malu. Malu karena selama ini menyimpan hal-hal positif hanya untuk diketahui sendiri. Sharing kebaikan melalui tulisan ternyata menjadi media yang begitu ampuh membuat orang lain bisa berubah menjadi baik atau semakin baik lagi.
Satu peserta yang membuat saya semakin iri dengan kedisiplinannya menyetorkan tulisannya setiap ba’da subuh di ramadhan waktu itu. Tulisannya berisi, penuh inspirasi. Menggugah nurani saya untuk terus meniru kedispilinannya. Profesi apapun tak menjadi alasan kita untuk tidak menulis. Ya, guru PAUD seperti saya pun ternyata juga bisa merealisasikan komitmen kebaikan yaitu menulis. Seperti pernyataan Bambang Trimansyah: Penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir. Tetapi tumbuh oleh suatu motivasi dan gagasan.
Bersyukur saya karena Allah mengizinkan dan memberikan takdir terindah bisa bertemu salah satu pengurus FLP Gresik . Pertemuan yang berkah adalah yang diantara keduanya saling mengingatkan kepada kebaikan, mendekatkan kecintaan kepada Sang Maha Rahman. Status lajang atau sudah menikah, profesi apapun, dan dimanapun harus mau memulai untuk menulis. Merawat kebaikan dengan berbagi tulisan setiap hari. Terimakasih FLP Gresik sudah menyapa guru PAUD.
Guru PAUD seperti saya bangga sekaligus bahagia karena diberikan rizki Allah bertemu dengan forum yang insyaAllah selalu berbagi dan menginspirasi para penulis. Khusunya saya penulis pemula. Guru PAUD juga bisa menulis. Menulis tentang perasaannya, pengalamannya, aktivitasnya bersama anak-anak. Nah, kalo kamu yang bukan guru PAUD pasti Allah akan berikan kemudahan untuk bisa memulai menulis. Tentunya diawali dengan komitmen niat. Niat mau untuk memulai menulis, dan terus menulis. Ya, dengan terus menulis itu akan menenangkan pikiran dan nurani yang nyeri. Jaya terus FLP Gresik. (NRA)
#FLP Gresik
#Metal’s Santri
baca juga :
- 8 Daftar Kuliner di Kota Gresik yang Wajib di Coba, Lengkap dengan Alamatnya
- Berbagi Pengalaman Mengurus Mutasi Keluar Kabupaten
- Ceritaku Di Hari Minggu
- Semarak karnaval 17an di Desa Bulangan, Dukun, Gresik; Ada konstum dari daun gans…
- Liburan sekolah, saatnya berkunjung ke Pepustakaan Desa “Rumah Pelangi”, Suci, Gresik
- Berkah Syawal, Alhamdulillah menang Writing Challenge Ramadhan FLP Gresik
- Ramadhan Bulan Pendidikan dan Implementasinya dalam Kehidupan
- Menulis, Ladang Pahala di Ramadhan
- Kiprah Komunitas Berani Sholeh Gresik: Berbagi Parcel Ramadhan untuk Dhuafa
- Big Sale Borong Pahala di Supermarket Ramadhan