Merekat Hubungan Antara Ayah dan Anak Melalui olahraga
Asyiknya sore ini bersama ayah. Tak biasanya anak dan ayah ini mengisi sore harinya dengan bermain badminton. Usai dari sholat ashar berjama’ah di masjid dekat rumah. Ayah dan anak ini memilih kegiatan badminton di area halaman rumah. Tentunya ini momen tak setiap hari bisa dilakukan mereka berdua. Serunya badminton, hingga bulir-bulir keringat membasahi kaos yang dikenakan.
Setiap libur akhir pekan kami mengagendakan untuk berolahraga bareng. Sesuai dengan usulan anak-anak. Meskipun tidak setiap akhir pekan olahraga bareng keluarga ini bisa selalu terealisasi. Minimal sebulan sekali kami berkomitmen untuk mengisi kebersamaan keluarga dengan olahraga.
Bersepeda bareng juga pernah kami lakukan. Mengitari area Gresik Kota Baru menjadi pilihan lokasi terdekat dan cukup safety untuk anak-anak juga. Keceriaan tampak dari raut muka si sulung ketika usulan olahraga berspeda ini kami setujui. Alhamdulillah membangun kedekatan antara anak dan ayah tidak selalu diisi dengan kegiatan yang bermodal mahal. Pilihan kegiatan sederhana namun mencapai tujuan merekatkan hubungan diantara keduanya pun bisa menjadi sarananya. Olahraga bareng yang kita jadwalkan sesuai dengan usulan, kesepakatan keluarga tentunya.
Selain bersepeda dan badminton mendampingi anak berlatih berenang menambah ragam kegiatan olahraga bareng keluarga. Kegiatan semacam ini begitu ampuh untuk menjalin kedekatan ayah dan anak. Komunikasi tetap jalan mengalir natural, tanpa ada instruksi-instruksi yang terkesan memaksakan. Gayeng kata orang jawa bilang. Olahraga bareng keluarga tak hanya menyehatkan seluruh anggota keluarga, olahraga mampu memberikan penguatan dan motivasi kepada anak dalam hal komunikasinya, anak mendapatkan kepuasan tersendiri dengan hadirnya ayah mendampinginya berolahraga. Ayah ada untuk anak-anaknya ketika mereka berolahraga.
Nah, ayah bunda jangan pernah melewatkan kebersamaan anak dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Isilah waktu anak sejak dini untuk merekatkan keluarga dengan kegiatan-kegiatan bermakna. Karena kegiatan bermakna akan menjadi rekaman positif kelak bagi dirinya ketika dewasa.Yuk olahraga bareng keluarga.(NRA)
baca juga :
- Ayah Sumber Kekuatan Pengasuhan untuk Anak
- 5 Permasalahan Anak Usia Dini, Nomor Tiga Tantrum
- Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya
- Latih Anak Mandiri, Inilah 15 Tips Membangun Jiwa Kemandirian pada Anak
- Agar Anak Tidak Cepat Haus Saat Puasa
- Posyandu Asyik, Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
- Tips Anak Agar Tak Mogok Sekolah, Nomer Dua Butuh Perjuangan
- Terlambat Bicara Pada Anak, Apa Saja Penyebabnya?
- Kapan Anak Bisa diberikan Tanggung Jawab Pekerjaan Rumah?
- Tugas Cuci Piring