Skip to main content

Anak dijaga ayah begitu jaim tapi ketika bunda datang kembali bertingkah polah, kenapa ya?

Anak dijaga ayah begitu jaim tapi ketika bunda datang kembali bertingkah polah, kenapa ya?. Bagi mantemans yang punya anak khususnya batita tentu pernah mengalami semacam ini. Anak yang ditinggal ibunya keluar rumah kemudian dijaga oleh sang ayah terlihat anak begitu jaim alias tertib dan pinter. Namun ketika sang ibu kembali ke rumah maka anak pun akan berlarian dan bertingkah polah yang tidak teratur kembali. Mengapa?Warganet Nadine Kenisha membagikan pengalaman dan tulisannya dilaman facebook mengenai tingkah anaknya.  Beliau bereksperimen dengan buah hatinya saat dijaga Ayah saat sang Bunda keluar rumah. Dan ternyata seperti praduga diatas dimana anak begitu jaim saat bersama Ayah sedangkan saat bersama Bunda semua ‘bebas’ dan ‘merdeka’..hehehe. Tentu tidak semua seperti itu kawans karena itu terggantung kedekatan antara orang tua dengan buah hatinya.

Nadie Kenisha

Pernah gak merasa kalo kita, ibunya ada di dekatnya, anak jadi cengeng, nakal, bertingkah, pokoknya lebih buruk dibanding ketika mereka dijaga oleh ayahnya, nenek atau bahkan deket dengan orang lain?

Meskipun 23 jam lebih Ghiza sama saya, ada saatnya Ghiza dijaga sama Ayahnya. Dan di waktu mereka jagain ghiza, Ghiza itu baik banget, anteng, nunjukin banyak kepinteran, ceria, happy banget pokoknya.

Tapi begitu dia ngeliat saya, mulai tingkahnya macem2 yg keluar. Nangis, marah, ga bisa dibilangin, pokoknya banyak Drama. Beda jauh dengan orang lain yg jaga. Saya gak pernah serius mikirin soal itu sih. Tapi sy ketemu artikel yg menjawab persoalan ini.

“Alasan anak lebih ‘baik’ ketika dijaga orang, dan lebih ‘bertingkah’ ketika dijaga oleh ibunya adalah : Karena kita, IBUNYA, adalah tempat ter-aman bagi dia. Kita adalah tempat dia untuk datang membawa segala masalahnya”.

Kalau kita ga bisa menerima dia lebih baik, siapa lagi yang bisa dan mau? Kita, IBUNYA, adalah tempat sampah, tempat pembuangan dari segala hal yg tidak menyenangkan dan emosi yg meledak-ledak.

Jika seorang anak sudah ‘menahan’ dan ‘menyimpan’ semua itu selama seharian, ketika melihat Ibunya, maka si anak tau, inilah saatnya dia ‘melepaskan’ segalanya. Teriakan, tangisan, rengekan, dan kemarahan. Itu semua terjadi karena anda, kita semua, adalah IBU YANG BAIK.

Ketika kita sudah menjadi ibu yg baik bagi anak kita, dia mengerti bahwa, apapun yg terjadi. Ibu saya akan menerima saya, dia akan selalu menerima saya. Saya hanya perlu menjadi diri saya sendiri.

Kita sebagai ibu, menjadi satu2nya orang yang memberikan anak kita izin untuk menjadi Natural, seperti dirinya sendiri. Dan hal itu sangat-sangat penting bagi dia, dalam perkembangan emosinya, untuk menjadi orang yg baik, anak dengan emosi yang sehat di masa depan.

Jadi apa yg bunda-bunda alami itu WAJAR. Yang harus kita lakukan hanya BERSABAR.

Karena kesabaran seorang ibu, tidak ada yg bisa menandingi.

Jika berkenan bisa like dan share 😍
#challageBOP
#day7
#allumniCWBOP

Interaksi antara Ayah – Bunda terhadap buah hati itu sangat perlu kawans. Memang sih biasanya anak laki akan dekat dengan Bunda sementara anak perempuan akan dekat dengan Ayah. Namun begitu semua anak laki dan perempuan perlu mendapatkan kasih sayang yang seimbang dari Ayah dan Bunda.

sumber : facebook

Maturnuwun

baca juga :

***\Contact KHS Go Blog/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Youtube: @setia1heri
Line@ : @ setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0

 

Tinggalkan Balasan