Waspada difteri, kenali gejalanya mantemans. Difteri adalah penyakit langka dimana terjadi infeksi serius pada hidung dan tenggorokan yang mudah dicegah dengan vaksin.Kebanyakan penyakit tersebut dialami oleh anak-anak yang belum mendapatkan vaksin difteri. Nah monggo dikenali gejalanya mantemans…
Difteri adalah penyakit yang ditandai dengan panas 38 c, disertai adanya psedoumembrane atau selaput tipis keabu-abuan pada tenggorokan yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Penyakit ini disebabkan bakterium difteri dan bisa menyebabkan kematian jika tidak mendapatkan penanganan segera.
Membutuhkan diagnosis medis :
Gejalanya termasuk sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lemas.
Bila terkena bakteri difteri, Orang mungkin mengalami:
Seluruh tubuh: demam, kelelahan, malaise atau panas dingin
Pernapasan: bernapas secara bising atau napas pendek
Kulit: ruam atau ulkus
Ucapan: serak atau suara terganggu
Tenggorokan: kesulitan menelan atau pegal
Juga umum: batuk, otot lemas, pembengkakan, pembengkakan kelenjar getah bening atau pilek
Mengutip alodokter.com, Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Di antara angka tersebut, Indonesia turut menyumbang 342 kasus. Sejak tahun 2011, kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus difteri menjadi masalah di Indonesia. Tercatat 3.353 kasus difteri dilaporkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dan angka ini menempatkan Indonesia menjadi urutan ke-2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Dari 3.353 orang yang menderita difteri, dan 110 di antaranya meninggal dunia. Hampir 90% dari orang yang terinfeksi, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap.
Pencegahan terhadap penyakit difteri ini adalah dengan vaksin DTP pada anak-anak usia berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 tahun dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Well, bila mantemans atau anak anda mengalami gejala diatas lebih baiknya hubungi dokter terdekat.
Maturnuwun
baca juga :
- Ayah Sumber Kekuatan Pengasuhan untuk Anak
- 5 Permasalahan Anak Usia Dini, Nomor Tiga Tantrum
- Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya
- Latih Anak Mandiri, Inilah 15 Tips Membangun Jiwa Kemandirian pada Anak
- Agar Anak Tidak Cepat Haus Saat Puasa
- Posyandu Asyik, Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
- Tips Anak Agar Tak Mogok Sekolah, Nomer Dua Butuh Perjuangan
- Terlambat Bicara Pada Anak, Apa Saja Penyebabnya?
- Kapan Anak Bisa diberikan Tanggung Jawab Pekerjaan Rumah?
- Tugas Cuci Piring
***\Contact KHS Go Blog/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Youtube: @setia1heri
Line@ : @ setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Youtube: @setia1heri
Line@ : @ setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0
penyakit difetri mengerikan ya???salam kenal aja dari Agar Rambut Panjang