Dewi Sartika, Pahlawan Nasional perintis pendidikan kaum perempuan.
Dewi Sartika, Pahlawan Nasional perempuan yang merintis pendidikan bagi kaumnya. Hari ini, 4 Desember Google menjadikannya Doodle dilaman pencarian berbahasa Indonesia. Dewi Sartika tepatnya lahir di Bandung 4 Desember 1884 sehingga tahun 2016 ini merupakan ulang tahun ke-132 kelahirannya.
Doodle itu memperlihatkan seorang perempuan dewasa dan enam gadis kecil dalam balutan kebaya. Perempuan dewasa itu tidak lain adalah Dewi Sartika dengan keenam murid perempuannya yang diajari baca tulis.
Dewi Sartika adalah puteri dari suami-istri kalangan priyayi yakni Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Raden Somanegara sendiri merupakan seorang Patih di Bandung. Beliau sempat sekolah di Belanda meskipun menyalahi adat waktu itu karena perempuan masih dipandang sebelah mata. Pasca pulang dari Belanda dia menularkan ilmu yang dimilikinya pada kalangan pribumi dengan murid awal yang berasal dari anak-anak pembantu di kepatihan rumah pamannya di Cicalengka. Pelajaran cukup sederhana yakni baca tulis dan bahasa Belanda.
Beliau mendirikan sekolah perempuan pertama bernama “Sakola Istri” (Sekolah Perempuan) di Bandung pada 1904 silam. Sekolah yang dirintisnya semakin berkembang di tanah Pasundan hingga Bukittinggi sehingga pada tahun 1914 nama sekolahnya diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Pada Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi “Sakola Raden Déwi”.
Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata pada tahun 1906, dari pernikahannya itu ia memiliki putra bernama R. Atot, yang merupakan Ketua Umum BIVB, sebuah klub sepak bola yang merupakan cikal bakal dari Persib Bandung.
Well, karena jasa-jasanya yang begitu hebat bagi pendidikan kaum perempuan maka pada tahun 1929, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan pada tahun 1967 diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia. Beliau wafat di Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun).
Maturnuwun
Bacaan : Wikipedia
Baca juga :
- Ragam Seni tangan dalam bayangan
- Tips Membaca Sehari Satu Buku, Nomer Tiga Butuh Tekad Kuat
- Dua Belas Aktivitas yang Wajib Dilakukan Setiap Hari, Nomer Satu Receh Banget (Bagian 2)
- Dua Belas Aktivitas yang Wajib Dilakukan Setiap Hari, Nomer Satu Receh Banget
- Enam Alasan Kenapa Kamu Harus Rajin Baca Buku, Nomer Empat Turunkan Stres Pulihkan Semangat
- Liburan Kuatkan Bonding Keluarga, Al-Qur’an Terus Dijaga
- Tips Mempersiapkan Hari Pertama Anak Sekolah
- Tips Supaya Bisa Mengepung Rumah dengan Buku Bergizi
- Tips di Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
- Lima Persiapan Kekuatan Menyambut Ramadan
***\Contact KHS/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
Whatsapp : 085608174959
PIN BBM : 5E3C45A0
©©©©©©©©©
Trimaksih ibu dewi sartika
http://sebarkan.org/2016/12/04/%e2%80%8bsuka-sepatu-bola-cari-tahu-disini-harga-sepatu-bola-5-bintang-timnas-indonesia
Like this