KHSblog.net- Ramadan Tiba, Berikut Hal-Hal yang Disunnahkan Bagi Orang yang Berpuasa. Ramadan tamu istimewa tahunan beberapa hari lagi tiba. Layaknya tamu, kita menjamu dengan sambutan terbaik. Tentunya persiapan yang baik mengantarkan kita mengisi ramadan dengan amalan prima.
Nah berikut ini penulis ulas tentang hal-hal yang disunnahkan bagi orang yang berpuasa dari sumber buku Fiqh Puasa karya Dr. Yusuf Qardhawi. Yuk baca sampai tuntas.
1. Mendahulukan berbuka.
Orang yang berpuasa disunnahkan untuk mendahulukan berbuka. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah menganjurkan hal ini dengan sabda maupun perbuatannya.
” Seseorang akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka mendahulukan buka puasa.” (Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)
Mendahulukan berbuka dianjurkan, karena ia memudahkan dan meringankan manusia, sedangkan mengakhirkannya menyerupai sikap berlebihan dalam agama dan menyerupai penganut agama lain yang berlebihan dalam agamanya.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Agama ini tetaplah eksis selama orang-orang mendahulukan berbuka, karena orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya.”
Bisa berbuka dengan kurma, tetapi apabila tidak ditemukan kurma bisa dengan seteguk air.
“Barang siapa mendapatkan kurma, maka berbukalah dengannya, barang siapa tidak mendapatkannya, maka berbukalah dengan air. Sesungguhnya air itu suci dan menyucikan.” (Hadist riwayat Abdur Razaq no. 7586)
Di negara-negara yang tidak terdapat kurma, bisa menggunakan buah-buahan atau kue manis lainnya. Dianjurkan untuk menikmati makanan secara wajar, tidak berlebihan dan kekenyangan hingga menghilangkan manfaat puasa dalam hal kesehatan, sebagaimana dilakukan oleh banyak orang.
2. Mengakhirkan sahur.
Sahur adalah hidangan yang dimakan pada waktu sahr (dini hari) yaitu setelah pertengahan malam hingga fajar. Hal ini bertujuan agar memberi kekuatan kepada orang yang berpuasa, agar dapat tahan berpuasa dengan lapar dan dahaga khususnya ketika waktu siang lebih lama.
“Bersantap sahurlah, sesungguhnya dalam santap sahur ada keberkahan.” (Mutafaq alaih)
Sahur adalah pembeda antara kaum muslim dengan yang lainnya. Dalam shahih Muslim disebutkan,
“Perbedaan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah hidangan sahur.”( Hadist riwayat Muslim).
Pada dasarnya, sahur adalah sesuatu yang dapat dimakan, meskipun hanya sedikit kurma bila tidak ada setidaknya dengan seteguk air.
Abu Said Al-Khudri meriwayatkan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam,
“Semua sahur adalah berkah, karena itu jangan kalian tinggalkan meskipun salah seorang diantarabkaliam hanya minum seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nua memberikan selawat untuk orang-orang yang bersantap sahur.” (hadist riwayat Ahmad)
3. Menghindari omong kosong dan mencaci maki.
Oramg yang berpuasa hendaknya selalu meningkatkan diri berusaha menghindar dari sikap yang sia-sia, omong kosong, berkata jorok, kasar, bertindak bodoh, mencaci maki dan sebagainya.
Sesungguhnya inilah kehidupan seorang mukmin di setiap saat, seperti yang disampaikan pada firman Allah tentang sifat-sifat orang mukmin yang beruntung,
“Yaitu mereka yang berpaling dari kesia-siaan.” (QS. Al- Mu’minun ayat 3)
Dikuatkan dengan sabda Nabi berikut,
Rasulullah shalallahu alaihi wa pernah bersabda, ” Puasa adalah perisai, apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah berkata kotor (rafats) dan jangan berkata keras (shakhb), dalam riwayat lain, “Janganlah bodoh.” Jika seseorang memaki atau memeranginya, maka katakanlah, “Aku sedang berpuasa.”
Rafats adalah ucapan yang berkaitan dengan perempuan dan masalah seksual, ada pula yang mengatakan bahwa rafats adalah omongan kotor secara umum. Sedangkan shakhb adalah berteriak mengeraskan suara, sebagaimana yang dilakukan orang-orang bodoh dan kasar. Inilah makna “janganlah bodoh”.
Nah diantara adab orang yang berpuasa adalah membalas keburukan dengan kebaikan. Apabila ada orang yang memakinya, hendaklah katakan, “Aku sedang berpuasa.”
“Bukanlah puasa itu dari makan dan minum, namun puasa itu dari omongan sia-sia kotor.” (Hadist riwayat Al-Hakim)
“Banyak orang berpuasa yang tidak memperoleh apa-apa dari puasanya selain lapar.” (Hadist riwayat Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim).
Insyaallah hal-hal sunah bagi orang yang berpuasa berikutnya bersambung di tulisan berikunya. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Tiga Waktu Terkabulnya Doa Spesial di Bulan Ramadhan
- Berlomba Kebaikan di bulan Mulia Ramadhan
- Ramadhan Istimewa, Bingung Target Apa Menyambut Tamu Mulia?
- Rebahan Vs Khatam Al-Qur’an
- Kura Kura Pemaaf
- Amal Cemerlang
- Spesial Happy Ramadhan Kids
- SIAPA YANG MAMPU MENGEMBALIKAN TELUR YANG SUDAH PECAH?
- Kawans, Mari Pertahankan Nilai-Nilai Ramadhan
- Ramadhan Bulan Pendidikan dan Implementasinya dalam Kehidupan
BAROKALLAHU fiik