Skip to main content

Rahasia Ketenangan Hati

KHSblog.net- Rahasia Ketenangan Hati. Pernah merasa galau, gelisah, cemas atau bahkan frekuensinya sering? atau hati merasa tidak nyaman saat melakukan hal-hal yang dilarang oleh tuntunan agama Islam? Merasa sendiri dan tidak punya teman untuk curhat? Ingin merasakan ketenangan hati?

Rahasia Ketenangan Hati

Semua solusinya sudah disiapkan di dalam agama Islam yang penuh dengan keindahan ajarannya. Saat Anda mengalami kondisi hati yang cemas, hati dipenuhi dengan ketidaktenangan, maka kita punya Allah Sang Pemilik hati.

Dijelaskan oleh ustad Aunur Rafiq Saleh Tamhid tentang rahasia ketenangan hati yaitu penuhilah hatimu dengan ketenangan karena Allah sudah menenangkanmu dengan firman-Nya.

وَهُوَ مَعَكُمۡ اَيۡنَ مَا كُنۡتُمۡ‌ؕ

“Dan, Dia bersama kamu di mana saja kamu berada”
(Q.S Al-Hadid [57] : ayat 4)

Orang yang merasakan kesertaan Allah pasti merasa tenang. Ini sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah saw kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq ketika berada di dalam goa,

لَا تَحۡزَنۡ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا‌ ۚ فَاَنۡزَلَ اللّٰهُ سَكِيۡنَـتَهٗ

Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya….”
(Q.S At-Taubah [9] : ayat 40)

Salah satu sumber utama kegalauan seseorang adalah jauh dari Allah. Karena itu, Allah memberitahukan bahwa Dia sangat dekat kepadanya bahkan lebih dekat dari pada urat lehernya.

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
(Q.S Qaf [50]: ayat 16)

Hal ini disampaikan Allah agar hamba-Nya mendekatkan diri kepada-Nya. Jika hamba mendekatkan diri kepada-Nya maka Allah lebih dekat lagi dan hal ini pasti membuahkan ketenangan di dalam hati.

Dalam hadist qudsi disampaikan:

Aku berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka aku mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka, jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku mendatanginya dalam keadaan berlari.
(Shahih al-Bukhari 6856)

Jadi, kedekatan dengan Allah inilah yang membuat hati hamba tenang, bukan dengan selain-Nya.

Baca juga:

 

Tinggalkan Balasan