khsblog.net- Masa Ini Akan Dirindukan, Dampingi Anak Usia Dini Ukir Kenangan Bermakna Saat Bersama Mereka. Anak-anak bukanlah orang dewasa. Duniaku berbeda dengan kalian. Biarkan aku bergerak bebas mengeksplor keberagaman alam. (Fauziyah El Khirzy: Viral, Dunia Anak Bukan Milik Orang Dewasa, hal 31)
Beberes rumah sehari lebih dari tiga kali. Ruangan sering berantakan. Mainan berserakan di sudut-sudut ruangan. Kotor. Tidak rapi. Air minum tumpah di sana sini. Remahan makanan berhamburan. Layaknya kapal pecah isi rumah. Pemandangan yang sehari-hari ditemui. Terkadang hampir menyulut emosi. Beberes tak ada henti.
Saat seorang ibu masih punya anak usia dini, maka siap untuk membuka kelapangan hati. Mengisi tangki kesabaran setiap saat. Menguatkan niat setiap saat. Bahwa mendampingi anak-anak usia dini memang tidak mudah. Berbenah niat saat lelah maka Allah hadirkan berkah.
Tak hanya lelah fisik. Namun seringkali hati ini terusik. Sesaat menginginkan tenang namun terdengar suara berisik. Namun semua ini hanya sebentar wahai ibu. Masa ini memang melelahkan. Masa ini membuat perempuan yang bergelar ibu tak bisa sejenak istirahat.
Kelak saat mereka sudah tidak bernama anak usia dini, masa ini akan dirindukan. Rindu suara berisik. Rindu rengekan mereka. Rindu tangisan saat berebut mainan. Rindu melatih mereka membereskan bareng-bareng mainan yang berantakan.
Begitu pentingnya mendampingi anak usia dini dengan tulus hati. Mendidik karakter. Menumbuhkan potensi kebaikannya. Menanamkan kejujuran. Agar tak hanya cerdas intelektual, tetapi seimbang dengan cerdas moral.
Mendampingi anak-anak mengasah motorik kasar. Mengenal alam untuk semakin cinta dengan Sang Pencipta. Mengenal interaksi sosial di lingkungannya.
Sejatinya pendidikan karakter tidak banyak membutuhkan biaya. Yang dibutuhkan adalah komitmen dalam mendampingi perkembangan mereka.
Orang tua adalah garda terdepan dalam mengawal dan membersamai tumbuh kembang anak usia dini, berikut ini alasan pentingnya mendampingi mereka di usia emasnya:
1. Meningkatkan ikatan emosional yaitu mendekatkan hubungan orang tua dan anak.
2. Mengembangkan keterampilan sosial yaitu anak belajar berbagi, bergiliran dan berinteraksi.
3. Meningkatkan kepercayaan diri yaitu anak merasa didukung dan dihargai.
4. Mengembangkan kreativitas yaitu anak belajar mengekspresikan diri.
5. Meningkatkan kemampuan kognitif yaitu anak belajar menganalisis dan memecahkan masalah.
Ayah dan Bunda bisa mendampingi anak-anak dengan kegiatan bermakna antara lain:
1. Membaca bersama: Meningkatkan kemampuan bahasa dan imajinasi.
2. Menggambar atau melukis: Mengembangkan kreativitas.
3. Bermain puzzle atau permainan edukatif: Meningkatkan kemampuan analitis.
4. Berkebun atau berkegiatan outdoor: Mengembangkan kesadaran lingkungan.
5. Memasak bersama: Mengajarkan keterampilan hidup.
6. Bermain musik atau bernyanyi: Mengembangkan kreativitas dan ekspresi.
7. Membuat kerajinan tangan: Mengembangkan keterampilan motorik.
8. Berdiskusi atau berbagi cerita: Meningkatkan kemampuan komunikasi.
Mensyukuri nikmat dari Sang Pencipta dengan cara terus mendampingi tumbuh kembangnya. Bermain sambil belajar. Semoga aktivitas bermakna bersama ini kelak menjadi penguat saat menghadapi tantangan kehidupan di zamanmu nak.
baca juga :
- Ayah Sumber Kekuatan Pengasuhan untuk Anak
- 5 Permasalahan Anak Usia Dini, Nomor Tiga Tantrum
- Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya
- Latih Anak Mandiri, Inilah 15 Tips Membangun Jiwa Kemandirian pada Anak
- Agar Anak Tidak Cepat Haus Saat Puasa
- Posyandu Asyik, Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
- Tips Anak Agar Tak Mogok Sekolah, Nomer Dua Butuh Perjuangan
- Terlambat Bicara Pada Anak, Apa Saja Penyebabnya?
- Kapan Anak Bisa diberikan Tanggung Jawab Pekerjaan Rumah?
- Tugas Cuci Piring