Skip to main content

Sekolah Vs Orangtua = “Klik”

Sekolah Vs Orangtua = “Klik. Sabtu, 7 April Sekolah Al Ummah menggelar pertemuan perdana bertajuk sekolah orangtua. Sekolah orangtua yang merupakan agenda tahunan dan wajib untuk semua wali baru. Lebih dari 250 wali murid hadir pada event kali ini. Sekolah Vs Orangtua = ” Klik”  menjadi tema yang kami angkat kali ini. Bersama bapak Suhadi Fajadray seorang konsultan pendidikan ternama di Jawatimur. Nah kawan dan pembaca blog setia yang belum menjadi orang tua dan yang sudah berlabel orangtua, berikut ini kami sajikan catatan ilmu bergizi dari pakarnya.

Rujukan ortu dan sekolah harus sama yaitu Al qur’an

Q.S. 31 : 12
“Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa yg bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yg tdk bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Realitasnya ortu belum sama rujukannya dengan sekolah

Perasaan terkadang lebih didahulukan.
Contoh: istri yg sedang menunggu suami pulang kerja.su’udhzon dulu.

Kisah Nabi Nuh membuat perahu.

Kalo mendidik anak2 yang tidak sesuai dg Al Qur’an pasti si anak bermasalah.

Kompetensi dasar yg harus dimiliki orangtua yaitu:
Pertama bersyukurlah
Tidak setiap wanita ditakdirkan menjadi ibu dan tdk setiap laki2 ditakdirkan menjadi ayah. Dan tidak setiap ibunda mensyukuri keberadaan anaknya.

Orang bisa bersyukur apabila berhikmah

Hikmah itu apa?
Cirinya ada 3
1.Punya pemahaman tumbuh kembang anak
2. Punya Ilmu
3. Tutur kata yang baik

1. Tahap perkembangan menurut Sayyidina Ali
0-7 tahun: didiklah seperti raja
Raja itu bolehkah dicubit?
7-14 tahun: tawanan perang
Mendidik dengan ketegasan. Berubah dari pembantu menjadi sipir penjara.
Contoh: bagaimana islam mengajarkan pada usia brp anak harus diajarkan sholat.

imam Ibnu Qoyyim:
Jika dirunut runut penyebab kerusakan anak adalah ayah. Ayah adalah kepala sekolah. Ayah mengantarkan anak ke sekolah.

15-21 tahun: fase sahabat lebih lunak dan diskusi

2. Berilmu
Anak yang diasuh oleh ayah dan ibu yang tidak punya ilmu maka tunggulah kehancurannya.

Orang yang tdk punya ilmu ada dua pendekatan yg digunakan morang moreng

3.Tutur kata baik
Usia anak tawanan perang

Ketika anak mau sholat subuh dg inisatif sendiri maka beri apresiasi dg kata2 yg santun.Doakan anak.

Tutur kata yang baik di lingkungan sekolah dan di rumah. Guru dan ortunya berkata baik dan santun.

Klik dengan sekolah, tabayun, konfirmasi ketika ada masalah.

“Aku mau menerima anakmu sbg muridku.Tapi bersebab Allah memutus keberkahan karena suudhzon mu kepadaku.(kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani dg wali santrinya).

KLIK itu penting agar keberkahan datang

Guru amanah ortu juga amanah

Filosofi pohon berbuah macam2.
Anak dituntut berprestasi apapun. Bisa baca, bisa ngaji, juara nari dll.
Anak dibanding-bandingkan akan sakit hatinya.

Q.S.An Nisa:9
“takutlah kepada Allah ketika meninggalkan generasi yang lemah…..”

Ada 5 kelemahan jangan sampai ditinggalkan untuk anak2:
1. Lemah secara fisik
2. Lemah mental
3. Lemah intelektual
4. Lemah spiritual
5. Lemah finansial

Kurikulum keluarga bercocok tanam karakter di kebun sanubari anak

2/3 tanggung jawab anak untuk ortu, 1/3 untuk sekolah.

Generasi ini tidak akan menjadi baik kecuali dididik dg 4 perkara:

1.Iman
2.Adab
3.Ilmu
4.Amal

Suhadi Fadjaray
Al Ummah, sabtu 6 April 2019

Ummu Bima

#SekolahOrangTua

#SekolahAlUmmah

#HappySchool

#SweetSchool

Tinggalkan Balasan