Kala I’tikaf dan godaan gawai. I’tikaf dan Handphone. Bagi yang sampai pagi ini masih menikmati jamuan ramadhan dengan beri’tikaf di masjid, berbahagialah dan optimalkanlah sampai akhir, karena ramadhan yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan umat muslim di seluruh dunia. Ada yang menikmati i’tikaf nya bersama dengan anggota keluarganya, adapula yang sendirian. Memilih masjid favorit tentunya akan mendukung kenyamanan beri’tikaf. Mulai dari lokasi yang ramah anak bagi yang membawa keluarganya, ada tempat istirahat yang kondusif untuk para muslimah, fasilitas makan saur bagi yang menetap dari hari pertama di sepuluh hari terakhir ramadhan.
Kondisi yang nyaman di masjid untuk beri’tikaf berpengaruh pada kadar ibadah i’tikaf kita. Fasilitas yang semakin lengkap tentunya akan memudahkan para jama’ah beribadah. Nah, sampai hari ini bagi kita yang sudah menikmati i’tikafnya, apakah i’tikaf kita sudah benar-benar memberikan energi positif bagi diri kita? Atau jangan-jangan kita hanya pindah tidur, beristirahat tanpa mendapatkan makna dari i’tikaf yang sudah dilalui beberapa hari.
Apabila seluruh fasilitas di masjid sudah cukup memberikan kenyamanan untuk beri’tikaf, harusnya i’tikaf kita menuai hasil yang baik yaitu semakin berintrospeksi diri dan mendekatkan diri padaNya. Namun apabila sebaliknya ketika faktor kenyamanan masjid justru tidak membuahkan kesholihan pada diri kita, apa yang menyebabkan kualitas i’tikaf kita akhirnya jauh dari ampunanNya.
Mari kita tilik sejenak, ternyata kita belum bisa totalitas dengan i’tikaf kita. Handphone yang kita bawa kemana-mana tentunya cukup menyita waktu kita di hari-hari biasa. Nah, apabila di ramadhan dengan i’tikaf kita masih sering menengok handphone kita jauh lebih bayak porsinya dibandingkan bermuhasabah, beristighfar dan mengingat-Nya.Mari kita perbaiki segera isi i’tikaf kita.
Bolehlah handphone kita bawa ketika i’tikaf, namun ada jam-jam tertentu untuk menengok seperlunya saja. I’tikaf bisa terkurangi kekhusyu’annya apabila kita sering-sering menggunakan telepon genggam yang kita bawa. Apalagi WhatsApp Grup yang jumlahnya cukup banyak di list layar handphone dan pastinya cukup mengganggu ibadah i’tikaf. Kamar-kamar WhatsApp Grup menyita perhatian kita selama i’tikaf.
Maunya tilawah, eh ada kamar WhatsApp Grup yang masih belum di “read” atau butuh respon dari kita. Rencana hanya ingin membuka satu kamar grup WhatsApp, namun jari-jari ini langsung otomatis melanjutkan berselancar di kamar-kamar WhatsApp yang lainnya. Hingga tanpa disadari waktu kita sudah sangat lama berasyik ria dengan si handphone. Jangan sampai i’tikaf kita terusik kekhusyu’annya hanya karena handphone yang kita bawa. Mari kita bijaksana dalam menggunakan handphone saat kita bermunajat, berdua-duaan dengan Sang Pemilik Ampunan.
Mari sejenak kita meninggalkan handphone dan dunia maya, mengoptimalkan ibadah i’tikaf di hari-hari terakhir ramadhan. Memuji Ke-Agungan-Nya, mengingat tumpukan dosa-dosa kita dengan memohon ampunanNya, dan meminta kemudahan di seluruh urusan kehidupan usai ramadhan.Nimatilah i’tikaf tanpa handphone. (NRA)
#RamadhanBerbagiInspirasi
#FLPGresik
#Day25
baca juga :
- Tiga Waktu Terkabulnya Doa Spesial di Bulan Ramadhan
- Berlomba Kebaikan di bulan Mulia Ramadhan
- Ramadhan Istimewa, Bingung Target Apa Menyambut Tamu Mulia?
- Rebahan Vs Khatam Al-Qur’an
- Kura Kura Pemaaf
- Amal Cemerlang
- Spesial Happy Ramadhan Kids
- SIAPA YANG MAMPU MENGEMBALIKAN TELUR YANG SUDAH PECAH?
- Kawans, Mari Pertahankan Nilai-Nilai Ramadhan
- Ramadhan Bulan Pendidikan dan Implementasinya dalam Kehidupan