KHSblog.net- Komunikasi Orang Tua dan Anak. Komunikasi adalah sesuatu yang wajar kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan kunci dari semua aspek kehidupan.
Termasuk pula komunikasi adalah ruh dari pendidikan keluarga. Visi yang baik, pola asuh yang tepat dan perhatian yang besar justru akan merusak proses pendidikan anak apabila tidak dikomunikasikan dengan cara yang tepat.
Komunikasi adalah jembatan bagi orang tua dan anak untuk berbagi. Berbagi perasaan, berbagi cerita, berbagi pengalaman serta harapan dan keinginan terhadap satu sama lain.
Realitanya ada banyak kisah di sekitar kita yang menunjukkan betapa komunikasi antara anak dan orang tua dapat mengakibatkan mereka tumbuh menjadi anak bermasalah.
Memang komunikasi yang baik dan efektif untuk menunjang proses pendidikan anak-anak bukanlah sesuatu yang mudah diwujudkan. Wahyuning (2003) dalam bukunya: Mengkomunikasikan Moral kepada Anak, setidaknya ada 3 karakteristik yang harus dipenuhi dalam komunikasi efektif yaitu: jelas, kooperatif dan konkret.
Pertama, Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang jelas dimana keterbukaan menjadi kunci penting bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dalam hal ini orang tua dan anak harus saling terbuka dalam mengungkapkan pikiran serta perasaan mereka. Jika sekali saja mereka tidak berkata jujur, di lain waktu pasti akan diperlukan ketidakjujuran baru untuk menutupinya. Sikap tidak terbuka hanya akan melahirkan ketidakkonsistenan dalam bersikap sehingga malah menumbuhkan persepsi yang salah terhadap anak dan orang tua.
Kedua, komunikasi efektif adalah komunikasi yang kooperatif. Artinya, komunikasi yang terjalin haruslah bersifat dua arah dan seimbang. Karenanya agar terwujud kebiasaan saling mendengarkan juga harus dilatih. Ada saatnya anak-anak mendengarkan orang tua ketika bercerita, dan begitupun sebaliknya ada saatnya orang tua mendengarkan ketika buah hatinya bercerita pengalamannya.
Orang tua sebagai pihak yang lebih dewasa harusnya lebih sabar dalam mendengarkan agar anak-anak merasa dihargai. Selain itu, orang tua berhenti mendikte atau menuntut anak untuk melakukan hal-hal tertentu, karena itu hanya membuat komunikasi kembali bersifat satu arah.
Ketiga, komunikasi yang efektif adalah bersifat konkret. Yaitu hal-hal yang disampaikan orang tua harus bisa dipahami anak. Sebab anak-anak terutama yang belum memasuki usia dewasa masih sulit menerima perkataan-perkataan yang bersifat abstrak. Oleh karena itu ketika berbicara dengan anak-anak kita harus menggunakan kosakata yang dapat mereka pahami.
Semoga kita sebagai orang tua mau terus berbenah memperbaiki komunikasi yang efektif dengan anak. Membangun hubungan orang tua dan anak melalui kunci komunikasi efektif. Semoga bermanfaat.
Baca juga: