KHSblog.net- Tips Anak Agar Tak Mogok Sekolah, Nomer Dua Butuh Perjuangan. “Aku ga mau sekolah! Ga mau, ga mau berangkat sekolah!” Teriakan dari seorang anak di pagi hari saat dibangunkan bundanya untuk ke sekolah.
Kondisi ini bisa dialami atau pernah dialami bagi ayah bunda yang mempunyai anak usia Play Grup dan Kelompok Bermain.
Ada beberapa penyebab mengapa anak tidak mau berangkat sekolah menurut Ani Christina (lulusan psikologi Unair), diantaranya adalah:
1. Ada kejadian di sekolah yang membuat anak takut berangkat sekolah.
Pengalaman disakiti oleh teman baik itu dipukul, didorong hingga terjatuh, atau dimusuhi dapat menyebabkan seorang anak takut untuk bersekolah. Kita sebagai orang tua perlu memastikannya dengan cara meminta bantuan kepada guru dengan menceritakan penyebab anak takut, juga meminta guru untuk memberikan perhatian ekstra terhadap proses interaksi di kelas.
Selain itu penyebab anak enggan untuk sekolah adalah hal baru semisal adanya guru baru, kepala sekolah baru atau barang baru yang tidak disukai oleh anak.
2. Ada kejadian di rumah yang membuat anak tidak mau pergi ke sekolah.
Anak memiliki hewan kesayangan yang sedang sakit, mendengar ayah atau ibunya akan pergi lama, atau bisa karena kedua orang tuanya berselisih. Secara naluriah, seorang anak ingin melindungi orang terdekat yang disayanginya. Naluri ingin melindungi ini yang menyebabkan anak tidak ingin meninggalkan rumah karena takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
3. Di rumah lebih menyenangkan.
Anak memiliki permainan yang lebih menyenangkan daripada yang tersedia di sekolah, waktu bermain lebih leluasa, tidak adanya perintah-perintah yang harus diikuti, tidak ada tugas yang harus dikerjakan, apalagi semua orang yang tinggal satu rumah selalu memenuhi permintaannya, dan hal-hal ini tidak akan didapatkan di sekolah.
4. Perasaan kurang disayang dalam diri anak.
Perasaan diabaikan dalam diri anak bisa juga menyebabkan dia tidak mau berangkat sekolah. Dengan ulahnya anak berharap akan mendapatkan perhatian dari orang tua. Jika anak tidak mau masuk sekolah maka ayah atau ibu akan bingung dan setidaknya akan mengajaknya berbicara, atau bahkan tidak masuk kerja demi dia.
Proses pembicaraan atau ditemani inilah yang dinantikan oleh anak.
Kehadiran adik baru juga dapat menyebabkan anak tidak mau berangkat sekolah. Perasaan takut kehilangan ibu menyebabkan ia bertingkah seperti bayi lagi dengan harapan ibu akan memperhatikan dirinya seperti ibu memperhatikan adik baru.
Beberapa hal yang melatarbelakangi anak enggan sekolah ini tidak boleh diabaikan dalam waktu yang lama, segera lakukan solusi untuk menindaklanjuti. Nah apa saja alternatif yang bisa dilakukan:
1. Tetap bersikap tenang. Bersikap tenang akan membantu kita untuk berpikir dengan jernih untuk mengambil keputusan, dan mampu menguasai diri kita sendiri.
2. Mendekati anak untuk berbicara dari hati ke hati, ini penting untuk mengungkapkan penyebab tidak mau sekolah.
Komunikasi yang tepat ketika anak mogok sekolah, menjadi pintu pertama untuk menyelesaikan masalah ini.
Sebagai contohnya gunakan pertanyaan, “Apa yang terjadi di sekolah hingga tidak mau sekolah?”, Jika anak tidak mau menjawab, kita juga dapat menggunakan pertanyaan “yes-no question”, untuk memancingnya.
Seperti, “Apakah ada teman baru?” atau “Ada sesuatu di sekolah yang tidak kamu sukai?” Atau “Apakah kamu dimarahi seseorang di sekolah?”.
Sebaiknya gunakan intonasi yang rendah dan bersahabat. Tundukkan mata kita sejajar dengan mata anak kita. Gunakan juga bahasa tubuh yang bersahabat bukan bahasa tubuh mengintrogasi.
2. Mengingat hal-hal sebelum kejadian mogok sekolah. Mungkin anak sudah murung, tampak ketakutan atau menyendiri. Hal ini bisa diartikan anak baru saja mengalami hal yang tidak mengenakkan dan menakutkan.
3. Berusaha mendorong anak untuk menghadapi ketakutannya dan membekali anak dengan cara bagaimana untuk menghadapinya. Contohnya: dengan berani mengatakan “tidak suka” saat diperlakukan kurang baik oleh temannya.
4. Berkomunikasi dengan guru di sekolah, mungkin terdapat informasi penting yang belum diceritakan oleh anak kita.
5. Jika anak terpaksa tetap di rumah karena kita tidak memiliki waktu cukup untuk menggali permasalahan anak atau menemani anak ke sekolah, maka yang harus dilakukan oleh orang tua adalah memberikan pekerjaan rumah (bukan permainan) serta menghindarkan anak dari aktivitas yang disukai yang membuat anak semakin menikmati untuk tidak berangkat sekolah. Kita bisa meminta anak untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah di rumah atau mengerjakan latihan soal di rumah sebagai pengganti pelajaran di sekolah.
Apabila seluruh langkah di atas belum membuat anak mau ke sekolah, sebaiknya segera meminta bantuan kepada orang yang lebih ahli. Kita bisa meminta bantuan kepada psikolog praktisi pendidikan yang memahami masalah pendidikan anak.
Demikian tips agar anak tidak mogok sekolah, semoga bermanfaat dan kita semakin bijak dalam membersamai anak-anak kita. Karena sekolah bukanlah faktor utama suksesnya mendidik anak, namun sinergi antara orang tua dan sekolah sebagai kunci sukses pendidikan.
baca juga :
- Ayah Sumber Kekuatan Pengasuhan untuk Anak
- 5 Permasalahan Anak Usia Dini, Nomor Tiga Tantrum
- Apapun Sekolahnya yang Penting Orang Tuanya
- Latih Anak Mandiri, Inilah 15 Tips Membangun Jiwa Kemandirian pada Anak
- Agar Anak Tidak Cepat Haus Saat Puasa
- Posyandu Asyik, Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
- Tips Anak Agar Tak Mogok Sekolah, Nomer Dua Butuh Perjuangan
- Terlambat Bicara Pada Anak, Apa Saja Penyebabnya?
- Kapan Anak Bisa diberikan Tanggung Jawab Pekerjaan Rumah?
- Tugas Cuci Piring