khsblog.net – Bekal Masuk Pesantren dan Makna Istilah Titip dari KH Hasan Abdullah Sahal. Pesantren adalah satu pilihan untuk menitipkan pendidikan anak-anak pasca sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama. Sebagaimana umumnya orang tua yang bercita-cita memiliki anak yang saleh, tak hanya sukses di dunia tetapi juga di akhirat.
Pesantren menjadi salah satu mitra orang tua untuk mendapatkan pendidikan bagi anak-anak. Saat orang tua memiliki niat baik untuk bermitra dengan pesantren bagi pendidikan anak-anak, sayangnya hal ini tidak dibarengi kesiapan mental yang kuat.
Belum juga menjalani kehidupan pesantren yang sesungguhnya, orang tua sudah memiliki rasa khawatir yang berlebihan.
Rasa sayangnya kepada anak terkadang lebih berat sehingga menjadi penghambat orang tua untuk melepas sang buah hati di tempat yang jauh.
Ada pula dengan seringnya orang tua mengunjungi anaknya di pesantren karena rasa khawatirnya yang berlebihan.
Nah, berikut ini dikupas tips agar orang tua tidak galau dan merasakan kenyamanan saat akan melepas sang buah hati ke pesantren.
Tips ini berasal dari K.H Hasan Abdullah Sahal. Tips yang diambil dari akronim kata TITIP. Yaitu Tega, Ikhlas, Tawakal, Ikhtiar dan Percaya.
1. Tega
Sebagai orang tua harus benar-benar tega meskipun putranya merengek minta pulang. Ini kunci utamanya. Orang tua juga harus tega dengan perasaannya sendiri.
Tega melihat putranya bersusah patah mengurus kebutuhan pribadinya sendiri. Menyakinkan diri Anda bahwa di pesantren anak Anda akan dididik menjadi pribadi mandiri, tahan banting di segala medan.
2. Ikhlas
Kunci keduanya adalah ikhlas. Sebagaimana Anda sadar bahwa anak Anda dididik dan diajar, maka harus ikhlas putra-putri Anda menjalani proses pendidikan tersebut. Dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dibatasi waktu tidurnya, hidup berdisiplin, dll.
3. Tawakal
Setalah tega dan ikhlas, kunci ketiga adalah berdoa. Semoga putra Anda diberi kemudahan dalam menuntut ilmu, kenyamanan dan ketentraman di pesantren.
Pesantren bukan tukang sulap yang dapat mengubah begitu saja santri-santrinya. Kita orang tua hanya berusaha dan berdoa. Allah lah yang akan menentukan dan mengabulkan.
4. Ikhtiar
Maksud dari ikhtiar adalah usaha dalam dana. Pendidikan anak bagaimana pun membutuhkan biaya. Buang jauh-jauh anggapan bahwa anak dengan masuk pesantren biaya sekolah dinomorsekiankan. Tidak semua pesantren adalah lembaga amal.
Banyak pondok pesantren yang menggaji para asatidnya sebatas kesejahteraan saja.
Salah satu pesantren di Jawa Timur yaitu Gontor kesejahteraan guru tidak diamy dari bulanan santri. SPP yang dibayarkan santri sepenuhnya kembali kepada kebutuhan anak didik santri.
5. Percaya
Percaya bahwa anak Anda dibina, betul-betul dibina. Semua yang mereka dapatkan di pesantren adalah bentuk pembinaan.
Sehingga apabila melihat putra Anda diperlakukan seperti apa pun, percayalah itu bentuk pembinaan.
Jangan salah paham, salah sikap, salah persepsi. Jangan sampai ketika Anda berkunjung menjenguk putra Anda dan saat itu melihatnya sedang mengangkut sampah, kemudian Anda mengatakan enggak benar ini pesantren, anak saya ke sini untuk belajar bukan untuk jadi tukang sampah.
Anak-anak ke pesantren untuk dibina, iringan doa menjadi penguat mereka.***
Maturnuwun
baca juga :
- Memaknai Anak Masuk Pesantren, Sedih Sekarang Insyaallah Bahagia Di Masa Datang
- Enam Tips Mempersiapkan Anak Sekolah Boarding atau Pesantren, Nomer Satu Luruskan Niat
- Bekal Masuk Pesantren dan Makna Istilah Titip dari KH Hasan Abdullah Sahal
- Kesanku Membaca Buku Baru :”Pesantren Keren Jilid 1, 2 dan 3”