Siswa asal Madura ini aniaya guru hingga tewas, enaknya diapain ini?. Dunia pendidikan berduka dengan meninggalnya salah satu guru yang tewas ditangan muridnya. Ahmad Budi Cahyono (27), guru kesenian di SMAN 1 Torjun, Jrengik, Sampung Madura dianiaya oleh muridnya hingga menyebabkan meninggal dunia. Penganiayaan bermula ketika murid merasa tersinggung ketika diingatkan oleh guru saat pelajaran berlangsung. Disisi lain Sianit Sinta (23) istrinya sedang mengandung 5 bulan calon putra pertama mereka. Enaknya si murid diapain nih?Info yang dihimpun menyebutkan kejadian penganiayaan itu berlangsung hari Kamis, 1 Pebruari 2018. Guru Budi mengajar kesenian khususnya seni lukis pada murid-muridnya di SMAN 1 Torjun, Sampang. Ternyata ada murid yang gak respek sehingga diberikan teguran berupa olesan tinta lukis. Murid yang memiliki catatan negatif di guru BK tersebut tersinggung dan terjadilah penganiayaan tersebut. Sesampai di rumah sang guru mengalami muntah namun akhirnya nyawanya tak tertolong saat dibawa di rumah sakit.
Berikut kronologi yang KHS dapatkan dari beberapa media sosial.
Ass. Wr. Wb
Mohon ijin melaporkan pada hari Kamis, 1 Februari 2018 pukul 21.00 WIB telah dilakukan koordinasi via phone oleh Anggota Intelkam dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Torjun (Smator) an. Bp. Amat terkait kejadian penganiayaan terhadap Guru yang dilakukan oleh siswa Smator.
Identitas guru yang dianiaya :
Ahmad Budi Cahyono, Guru GTT (Honorer) Mapel Seni Rupa di SMA N 1 Torjun, alamat Ds. Jrengik Kec. Jrengik Kab. Sampang
Identitas siswa terduga pelaku penganiayaan :
MH, siswa Kelas XI SMAN 1 Torjun, alamat Dsn. Brekas Ds. Torjun Kec. Torjun Kab. Sampang
_(putra Kepala Pasar Omben Bp. Yahya)_Berikut ini hasil koordinasi dengan Kepsek Smator Bp. Amat :
– bahwa pada hari Kamis, 1 Februari 2018 pukul 13.00 WIB pada saat sesi jam terakhir , Guru Budi sedang mengajar Mata Pelajaran Seni Rupa di kelas IX materi seni lukis
– pada saat jam pelajaran, siswa an. MH tidak mendengarkan pelajaran dan justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan mereka
– P. Budi menegur siswa MH, namun tidak dihiraukan malah si MH semakin menjadi-jadi mengganggu teman-temannya. Akirnya P. Budi menindak siswa tsb dengan mencoret pipi MH dengan cat lukis
– MH tidak terima dan memukul P. Budi, kemudian dilerai oleh siswa dan para guru. P. Budi kemudian dibawa ke ruang guru lalu menjelaskan duduk perkaranya kepada Kepsek
– saat itu Kepsek tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah P. Budi dan mempersilahkan agar P. Budi pulang duluan
– kemudian Kepsek mendapat kabar dari pihak keluarga P. Budi bahwa sesampainya di rumah, P. Budi istirahat (tidur) karena mengeluh sakit pada lehernya. Selang beberapa saat P. Budi kesakitan dan tidak sadarkan diri (koma) dan langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo-SurabayaKemudian anggota Intelkam melakukan koordinasi dengan Kepala Disdik Sampang Bp. Jufri Riady dan diperoleh info sbb :
– berdasarkan keterangan dari para guru yang saat ini berada di RSUD Dr. Soetomo Surabaya bahwa kondisi Guru GTT Smator Bp. Budi sangat kritis dan didiagnosa oleh dokter mengalami *MBA (Mati Batang Otak)* dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi
– mobil ambulans dari RS Sampang pun oleh pihak RS Dr. Soetomo ditahan agar tidak kembali ke Sampang dulu karena kondisi guru tsb yang sangat kritis dan diperkirakan tidak akan mampu bertahanPukul 21.40 WIB Kadisdik menelpon Anggota Intelkam bahwa P. Budi sudah meninggal dunia di RSUD Dr. Soetomo
Giat koordinasi berakhir pukul 21.45 WIB
Catatan :
Berdasarkan keterangan dari Kepsek Smator Bp. Amat bahwa catatan siswa an. MH tergolong buruk, bandel dan bermasalah dengan hampir semua guru di Smator, banyak catatan merah di Bagian Konseling (BK)
Agar dilakukan langkah cepat yakni melakukan gal dengan turun ke pihak keluarga siswa, kemudian mengamankan siswa terduga pelaku penganiayaan an. MH guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat guru P. Budi yang sudah meninggal dunia sehingga dikawatirkan pihak keluarga tidak menerima dan melakukan aksi balasan. Serta sebagai antisipasi dikawatirkan siswa pelaku penganiayaan melarikan diri untuk menghindari proses hukum.
Siswa terduga pelaku penganiayaan yang merupakan siswa Kelas XI dan dimungkinkan masih tergolong dibawah umur sehingga perlu langkah dan penanganan secara khusus sesuai _*UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak*_
Trims
Wass
Beberapa warganet pun geram dengan tindakan brutal dan tanpa menghargai sekali profesi guru ini. “Gila gila, udah ga waras semua para penerus bangsa ini. Di tegur juga karena kebaikan dia, malah jadi kaya gini. Tolong dong siswa yang kaya gini di blacklist semua sekolah di indonesia, ga pantes murid kaya gini di sekolahin. Di sekolahin aja goblog apalagi ga di sekolahin. Masukkin penjara sekalian. Gimana dia masuk stm ya, di suruh push up mulu, di lempar make sepatu pantopel kalo tidur di kelas. Bah, cemen ni anak. Kesel sendiri liat kek beginian, kenapa ga mati aja itu anak, ga guna hidup juga nyusahin orang orang.” terang Indra Bayu Widiyanto
سمسل فحري
Berarti dia mental kriminal itu, Di dunia kerja lebih keras dek daripada disekolah, disekolah mungkin lu cuman dicoret, dijewer, Di hukum ringan lainnya kalo lu salah. Didunia kerja ?? Wahh lu Salah Jatoh jatohnya bisa kepengadilan cok, Hati hati makanya tunggu lu maen di dunia kerja baru tau apa susah.
Dedi Ruhaedi
Cuma anak 90an kebelakang yg ngerasain sekolah ala militer…salah dikit diri dijemur hormat bendera tengah lapangan..dilempar bom penghapus papan tulis,di pushup,jewer,berdiri satu kaki di depan kelas -,- dan itu semua di hadapi dgn tegar walau hati menjerit :v
karna hukuman guru itu semata-mata bentuk pembelajaran siswa/i untuk menjadi lebih baik lagi…
tutwurihandayani.
Nabila Dhiyaulhaq
Masya Allah ya saia jga pernah seperti itu Haha.
Lagi berlangsungnya pelajaran di kelas saya tidur karena ngantuk sekali akibat bangun yang terlalu awal.tiba-tiba saya mimpi dalam tidur saya ada teman yg coret pipi saya sontak saya kaget saya bangun dari tidur saya ternyata guru saya yang sedang menjelaskan pelajaran itu yang menyoret pipi saya pake spidol kelas.mainstreamnya beliau ada disamping tempat duduk saya.pas bangun teman²pada menertawakan saya semua😂ya Allah kenangan itu bakal menjadi saksi saya pernah tidur dalam belajar.saya jadiin pelajaran saja udah ditegur Dengan kesalahan saya saya khilaf😂✌karena itu lah tanda pembelajaran guru mendidik
Ari Wagola
Selamat jalan pak Budi. Mudah-mudahan Allah memberika tempat terbaik disi-Nya. Amin ya Rabb. Buat pelaku mudah-mudahan dapat hidayah hingga menjadi orang baik dan berguna kelak.
Walau sakit hati sebagai sesama guru…
Guru sya selalu berpesan jangan pernah mendoakan keburukan kepada sesama manusia.
Semoga siswa tersebut tetap mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Tidak hanya mencoreng dunia pendidikan namun juga membuat calon anaknya pak guru lahir sebagai anak yatim.
Maturnuwun
baca juga :
- Tips Mempersiapkan Hari Pertama Anak Sekolah
- Berbagi Resume Sharing Pendidikan: Menjadi Sekolah Adaptif
- Sekolah Vs Orangtua = “Klik”
- Omah Sinau Annur Toko Buku Online Berkualitas dan Bermutu
- Mempersiapkan Kematangan Sosial Emosional dan Kognitif Anak (Untuk Mempersiapkan Anak Masuk SD)
- Cara gambar kucing bila tak ada bakat ngegambar…sungguh tak terduga…xixixxi
- Gokil, topeng anak ujian sekolah ini kayak mau perang….hahahaha
- Pengorbanan sang Ayah untuk anaknya yang ngambek gak sekolah karena gadget android
- Ragam pungutan sekolah yang rawan jadi pungli
- Tips memilih sekolah untuk anak tercinta dari KPAI
***\Contact KHS Go Blog/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Youtube: @setia1heri
Line@ : @ setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0
Turut prihatin atas kelakuan siswa tersebut.
Turut berduka cita juga atas meninggalnya Pak Budi. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
anak zaman now, aneh2 aja
nasi dah jadi bubur,. repot juga kalau pelakunya masih di bawah umur,.
tetap harus bertanggungjawab
Buruk