khsblog.net – Cerita Wisata Budaya ke Jogja 2024 bersama SMP Al-Mizan, Surabaya. Hari pertama wisata budaya ke Jogja adalah Senin, 8 Januari 2024 yang sebenarnya adalah hari keberangkatan di jam 21.00 WIB. Jadi di hari pertama ini tidak lain hanya duduk di bus. Mulai dari jam 9 malam sampai jam 10 adalah pengarahan disekolah, agar nanti di Jogja tidak tejadi hal yang tidak diinginkan. Untuk barang bawaan-nya, aku membawa 5 pakaian ganti, snack roti lapis, jas hujan, dan botol air minum. Setelah duduk di bus, aku langsung memasang earphone dan mendengarkan wali band, dan tidur. Jam 00.00 kita berhenti di rest area sekitar Mojokerto dan berangkat lagi 1 jam kemudian.
Hari kedua adalah bagian yang paling seru, yaitu Selasa 9 Januari 2023. Destinasi wisata budaya yang pertama adalah Pantai Kukup yang berada di Gunungkidul, Daerah Isimewa Yogayakarta. Disana, aku dan teman teman hanya main air karena ombaknya sedang tinggi. Walau hanya main air, aku melihat pemandangan sunrise yang indah (walau sedikit tertutup awan) dan air pantai yang jernih. Setelah sekitar 1 jam bermain air, sarapan di sebuah rumah makan lokal dan bus pergi meluncur ke destinasi berikutnya, yaitu Goa Pindul.
Goa Pindul ini masih berada di Gunungkidul, jadi perjalanan dari Pantai Kukup menuju Goa Pindul hanya 30 menit. Sebelum masuk, aku berganti pakaian untuk nanti saat di Goa, karena kita akan naik ban pelampung dan menjelajahi Goa. Di dalam Goa, aku melihat banyak stalaktit di langit langit Goa. Selain stalaktit, aku juga bermain air dengan mengibas kibaskan kaki-ku ke air. “ini dalamnya kira kira berapa pak?” Tanya temanku. “dalem ini, sekitar 5 meter-an” Jelas bapak pendamping wisata. Kita diizinkan berenang (di luar Goa) setelah 30 menit menjelajahi Goa. Wisata di Goa Pindul adalah dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Setelah makan siang jam 1, bus berangkat lagi menuju destinasi berikutnya. HeHa Sky View Jogja yang terkenal dengan nama. Taman Langitnya Jogja.
Karena terletak di kawasan perbukitan Gunung kidul, jadi kita bisa melihat pemandangan kota Jogja dan sekitarnya (jika dilihat dari ‘lantai 2’). Aku agak sedikit kecewa karena balon udaranya sudah tidak ada(hanya ada ranjangnya saja, balonnya hilang entah kemana), walau begitu masih ada fasilitas yang lain sih, seperti HeHa love lock, HeHa bean bag area, HeHa sky bridge, HeHa sky pillar, HeHa lagoon, HeHa resto, dan masih banyak tempat tempat menarik lainnya. Jam 16.00 adalah batas waktu untuk kembali ke bus, karena kita akan segera ke Front One Resort Jogja. 16.30 check-in resort dan bersih diri. Masing masing kamar diisi 4 anak, di resortnya juga ada kolam renang. Jadi saat malam aku ikut berenang (mengunakan pakaian yang sama saat di Goa Pindul) dengan teman temanku. Usai berenang aku ganti baju dan bersiap siap untuk tidur.
Hari ketiga adalah hari yang membutuhkan uang, karena kita akan pergi ke beberapa tempat oleh oleh. Paginya kita sarapan di lobby resort dan berangkat pukul 9.00. Destinasi pertama dihari ketiga adalah pusat oleh oleh kaos asli wong jogja. Gareng T-Shirt. Bajunya bagus dan keren, tapi aku hanya melihat lihat saja karena aku tidak mau menumpuk pakaian. Lanjut ke tempat berikutnya, tempat oleh oleh khas Jogja. Bakpia Pathok. 1 rasa cokelat, 1 rasa keju, dan satu lagi aneka rasa. Aku beli 3 kotak bakpia pathok. Tempat berikutnya adalah tempat yang istimewa dari Jogja. Malioboro. Disana aku hanya beli beberapa gantungan kunci saja sih, karena bingung juga mau beli apa.
Nah, setelah dari Malioboro ini yang paling aku suka dan paling seru. Lava Tour. Sebelum itu aku ganti baju dulu karena nanti akan ada basah basahannya. Ini mungkin seperti wisata touring menggunakan jeep terbuka sekaligus menyaksikan pemandangan yang beragam seperti Gunung Merapi yang berdiri dengan megahnya. Tempat tujuan jeepnya ada 3, yang pertama adalah museum mini sisa hartaku. Museum ini pada awalnya merupakan rumah warga (bapak Kimin), lalu salah satu anaknya berinisiatif untuk mengumpulkan sisa-sisa barang yang ada kemudian ditata kembali maka jadilah museum mini tersebut. Setelah dari museum mini, kita ‘seharusnya’ menuju ke ‘The Last Word’.
The Last Word itu mungkin seperti track curam di perbukitan, dan memakan waktu lama. Dan jadilah kita langsung ke tempat terakhir. Tempatnya seperti genangan air besar disamping bawah jembatan, lalu jeepnya akan melaju kencang ke genangan airnya. Kurang lebih seperti itu. Dari lava tour ke rumah makan terdekat dan berangkat pulang ke Surabaya pukul 20.00 WIB. Saat perjalanan aku kembali memasang earphone dan mendengarkan wali band. Tiba di sekolah pukul 00.30 dan aku pulang kerumah dijemput ayahku naik honda BeAT.
Mungkin itu saja sih dari Serunya Wisata Budaya ke Jogja. Walau hanya 3 hari, mulai tanggal 8-11 Januari 2023 tapi itu adalah momenku untuk lebih dekat dengan teman teman disekolahku. Cukup sekian dan terimakasih telah membaca. (sakti)
Maturnuwun
baca juga :
- Cerita Wisata Budaya ke Jogja 2024 bersama SMP Al-Mizan, Surabaya
- Jangan banyak alasan, ayo langsung jualan…
- Berkaca pada Mbah Mitro, sosok perempuan tua tangguh nan inspiratif dari Jogjakarta
- Bikin haru, anak SD asal Gunung Kidul ini hentikan langkah untuk hormat pada Sang Saka Merah Putih
- Tips bela diri bagi perempuan saat kondisi diganggu lelaki
- Tergiur promo Iphone 8 murah, tertipu jutaan rupiah
- Pengalaman warganet cari handphone hilang dengan aplikasi Find My Device dari google
- Waspada modus penipuan mengaku menemukan dompet yang hilang di Jogjakarta
- Pintu Pemberitahuan, nama unik pemuda asal Bantul, Jogjakarta
- Bila anda menemukan dompet hilang, yuuk coba lakukan prosedur ini