KHSblog.net- Tiga Amal Istimewa Pada Hari Arafah Bagi yang Tidak Sedang Haji. Dua pekan lagi umat muslim bertemu dengan bulan Dzulhijjah. Dzulhijjah adalah bulan berqurban. Bulan haji. Di bulan ini pula juga ada hari Arafah. Hari Arafah merupakan hari yang istimewa.
Pada tanggal 9 Dzulhijjah ini jama’ah haji sedang menjalankan wukuf di Arafah, sebuah rukun haji yang bisa disebut paling inti. Lalu bagaimana dengan kita yang tidak sedang menjalankan ibadah haji?
Nah, berikut ini beberapa amal istimewa yang perlu dilakukan oleh umat Islam yang tidak sedang pergi Haji pada hari Arafah ini:
1. Puasa Arafah
Amal istimewa pada hari Arafah yang memiliki keutamaan luar biasa adalah puasa Arafah. Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan, sunnah muakad. Diantara keutamaan puasa Arafah adalah dihapuskannya dosa selama dua tahun:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
2. Berdoa / Memperbanyak Doa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi, hasan)
Para ulama menjelaskan bahwa maksud sebaik-baik doa pada hadits tersebut adalah doa pada Hari Arafah paling cepat dipenuhi/dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu, mari kita perbanyak doa pada hari Arafah. Doa apa yang dibaca? Terserah Anda. Tidak ada batas khusus. Anda bisa berdoa untuk kebaikan akhirat, juga bisa untuk kebaikan dunia. Namun sebaiknya Anda tidak meninggalkan doa untuk dijaga/diselamatkan Allah dari neraka karena Arafah adalah hari pembebasan dari neraka.
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah.” (HR. Muslim)
3. Memperbanyak Dzikir
Amal istimewa lainnya pada hari Arafah adalah memperbanyak dzikir, khususnya yang diajarkan Nabi. Dalam hadits riwayat Tirmidzi di atas, setelah menyebutkan sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah, beliu menunjukkan sebaik-baik ucapan/dzikir, yaitu membaca :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir.” (HR. Tirmidzi, hasan)
Demikian sebagian Amal Istimewa pada Hari Arafah bagi orang yang tidak sedang haji.
Baca juga:
[display post tag = haji]