KHSblog.net- Ayah Patner Terbaik Pengasuhan. Beragam permasalahan yang terjadi pada anak sebenarnya bisa dilihat sejauh mana kedekatan anak dengan ayahnya. Peran ayah di negeri ini semakin hari semakin jauh dari harapan keluarga. Di dalam Al-Quran peran ayah disebutkan tak kurang dari empat belas tempat. Harusnya kita bisa mentadaburi peran ayah di dalam pesan surat-surat cinta-Nya kepada kita sebagai orang tua.
Berikut ini tulisan dari Bunda Miya sahabat seperjuangan di komunitas Spirit Nabawiyah Community (SNC) penuh hikmah dan mengingatkan para Ayah agar menjadi partner pengasuhan terbaik bagi para Bunda.
Jangan biarkan para ibu sendirian menanggung beban pengasuhan. Itu sungguh berat ayah. .
Jika yang diinginkan dirimu ananda yang salih, rengkuh jemari istrimu, ibunda dari anak-anak kalian, untuk melangkah bersama dalam mendidik.
Mengasuh, bukan full bagian dari istri. Mengasuh tetap membutuhkan figur ayah sebagai pemimpin dan partner untuk bertukar pikiran dalam meramu kurikulum pendidikan di dalam rumah karena engkaulah kepala sekolahnya.
Beban itu akan menjadi semakin berat, apabila semuanya “diborong” habis oleh istri kita yang memiliki banyak keterbatasan. Bila keduanya “turun tangan” maka TIM akan semakin solid. Akan bertambah kokoh.
Jika demikian adanya sumber kekuatan, mengapa ayah tega hati membiarkan istri dalam kesendirian mendidik, sedangkan anak-anak sangat lah banyak membutuhkan perhatian serta kasih sayang.
Mendidik anak salih itu sungguh luar biasa ayah, pahalanya pun telah Allah persiapkan. Jika ayah tak mengambil peran untuk turut serta mendidik, lalu ketika ananda menjadi seorang yang salih dengan murid yang banyak seperti ulama masyhur ilmunya, adakah hati ayah berani mengaku “itu anakku”, berani kah duhai ayah mengaku-ngaku, “dulu aku yang telah membuatnya demikian, dari aku dia belajar mengaji”
Mengasuh dan mengasihi, dua hal yang sangat mendalam untuk kita resapi dari sebuah doa untuk orang tua “menyayangi ku di waktu kecil”, sebait doa yang meminta kepada Allah, agar Dia menyayangi kita seperti halnya dulu kita menyayanginya, tapi kita tak pernah turut serta mendidik. Aah, alangkah malunya diri bila tak pernah ikut mengasuh nya, tapi mengharapkan doa dari ananda.
Jangan lagi ayah, meninggalkan istrimu mendidik tanpa campur tanganmu. Jangan lagi. Sungguh hal itu terlalu berat baginya.
Baca juga:
[display post tag = ayah]