Skip to main content

Berwudhu Sebelum Tidur, Amalan Menuju Husnul Khatimah

KHSblog.net- Berwudhu Sebelum Tidur, Amalan Menuju Husnul khatimah. Sesungguhnya segala yang kita miliki, pada hakikatnya adalah milik Allah. Allah menitipkan kepada kita. Nanti ada suatu masa, di mana Allah minta dikembalikan titipannya.

Berwudhu Sebelum Tidur, Amalan Menuju Husnul Khatimah

Oleh karenanya janganlah bersedih kehilangan atau kekurangan sesuatu, karena semuanya adalah dari Allah, dan akan kembali kepada Allah.

Sesungguhnya setiap malam, nyawa kita diambil oleh Allah, dan kita tidak punya jaminan apakah pada pagi harinya dikembalikan oleh Allah atau tidak.

Syekh Ali Jaber dalam bukunya Amalan Ringan Paling Menakjubkan memaparkan tentang amalan berwudhu yang mengantarkan pada akhir hidup yang husnul khatimah.

Firman Allah surat Az-Zumar ayat 42:

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الۡاَنۡفُسَ حِيۡنَ مَوۡتِهَا وَالَّتِىۡ لَمۡ تَمُتۡ فِىۡ مَنَامِهَا‌ ۚ فَيُمۡسِكُ الَّتِىۡ قَضٰى عَلَيۡهَا الۡمَوۡتَ وَ يُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰٓى اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ
Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.
Berwudhu Sebelum Tidur, Amalan Menuju Husnul Khatimah

Jika kita tidur dalam keadaan berwudhu, maka ruh kita akan mampu bersujud di hadapan Allah, tapi tidak ada di antara kita yang punya jaminan bahwa ruhnya akan dikembalikan lagi oleh Allah. Boleh jadi, saat diambil ruh kita saat tidur, ruh kita tidak kembali lagi. Berarti tidur kita menjadi tidur yang terakhir. Oleh karenanya Syekh Ali Jaber menganjurkan agar sebelum tidur kita mengambil air wudhu. Lalu angkat tangan, kita memohon ampunan kepada Allah dan memaafkan semua orang yang pernah berbuat salah kepada kita.

Seandainya malam itu adalah malam yang terakhir, kita meninggal dunia, qalbu kita insyallah sudah bersih. Memaafkan orang sebelum tidur, menghalalkan dan mengikhlaskan dunia akhirat, batin kita menjadi bersih. Kemudian mengambil air wudhu, lahir kita menjadi bersih. Berarti kita tidur dalam keadaan bersih lahir dan batin.

Apabila kita meninggal dunia, insyaallah kita meninggal dalam keadaan Husnul khatimah.

Mukmin yang menjaga wudhu adalah mukmin yang sempurna imannya. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:

Dari Tsauban, ia berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Beristiqamahlah kalian, dan sekali-kali kalian tidak akan dapat menghitung (pahala)nya. Dan ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat, dan tidak ada yang menjaga wudhu kecuali orang mukmin.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Tidaklah seseorang menjaga wudhu, kecuali ia orang yang beriman. Tanda sempurnanya iman yaitu yang menjaga wudhu. Walaupun bukan di waktu shalat. Walaupun dalam kondisi tidak membaca Al-Qur’an. Jagalah wudhu 24 jam.

Jika kita mau tidur, berwudhu. Kemudian kalau kita tertidur, dan tidak tahu dengan jelas, apakah batal atau tidak wudhu kita, tapi yang jelas kita tidur dalam keadaaan berwudhu.

Cukuplah bagi seorang yang menjaga wudhunya tanda sempurna imannya. Karena Rasulullah telah bersabda, “Tidaklah ada yang menjaga wudhu kecuali orang yang beriman.”

Ini adalah perkataan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Berarti kalau Anda seorang mukmin, apa tandanya? Tandanya adalah selalu menjaga wudhu.

Baca juga:

 

 

Tinggalkan Balasan