Skip to main content

Teruslah Menulis Sesibuk Apapun Anda

Teruslah Menulis Sesibuk Apapun Anda

Menulis menasehati diri. Menulis menginspirasi. Menulis sebagai me time istimewa. Menulis menyalurkan aliran rasa. Menulis menjadi jembatan kebaikan untuk orang lain. Menulis adalah ladang amal. Dengan menulis kebaikan maka akan menjadi penyeimbang tulisan-tulisan negatif. Tulisan kita adalah cara untuk mengajak orang lain berubah. Berubah dari kondisi yang belum begitu baik berbalik menjadikan seseorang itu memiliki semangat berbenah diri.

Mengutip pesan dari tokoh hebat keluarga Pak Cahyadi Takariawan bahwa kunci profesional : rutin menulis setiap hari.

“Saya kasihan kepada orang-orang yang hanya suka ikut kelas menulis, berbayar mahal, namun tidak mau menulis. Sebanyak apapun seseorang memiliki piagam penghargaan telah mengikuti kelas menulis, ia tidak akan menjadi penulis profesional, jika tidak pernah menulis.” (Ujar pak Cah dalam tulisan di blog ruang menulis)

Sangat sepakat dengan pesan positif dari Pak Cah. Untuk menjadi penulis profesional tidak harus memiliki banyak piagam penghargaan atau pun menjadi lulusan terbaik dalam kelas menulis. Cukup satu saja syaratnya menjadi profesional adalah rutin menulis setiap hari.

Sama halnya saat kita baca kitab suci Al-Qur’an (bagi muslim) pasti memiliki waktu khusus untuk membaca dan mentadaburi isi Al-Qur’an. Demikian halnya menulis, siapkan waktu khusus untuk menulis. Sesibuk apapun anda. Di sela-sela kesibukan berikan jeda waktu untuk menulis sejenak. Kesibukan pun bukan salah satu alasan untuk tidak menulis. Kesibukan bisa menjadi bahan tulisan.

Sekali lagi berikan waktu khusus untuk menulis. Cukup lima belas menit untuk menulis. Tak perlu lama, ada ide segera tulis. Tuangkan di media yang dekat dengan Anda. Di note ponsel pintar Anda, di blog, atau kanal media sosial yang dimiliki.

Sebagian orang menulis hanya sebatas keinginan atau rencana saja. Agar tak hanya rencana maka kuncinya adalah lakukan segera. Tulislah agar segera dinikmati pembaca sebagai jalan kebaikannya. Selamat berjuang menjadi penulis sejati. Yaitu menulis rutin setiap hari. (NRA)

“Inti menulis hanya satu: kemauan. Jika ada kemauan, pasti ada tulisan. Jika tidak ada kemauan, yang muncul hanya alasan pembenaran.” (Cahyadi Takariawan).

#SemangatMenulisSetiapHari

3 thoughts to “Teruslah Menulis Sesibuk Apapun Anda”

Tinggalkan Balasan