Skip to main content

Sang Penggoda

Sang Penggoda. Ahad berlalu berganti senin. Alhamdulillah masih diberikan-Nya nikmat menghirup segarnya udara pagi. Menyapa hari demi hari dengan kesyukuran tiada henti. Meksi hari kian bergulir cepat. Namun harus tetap ingat menikmati, menghabiskan hari dengan produktivitas kebaikankah atau malah minim kebaikan setiap harinya. Sudahkah pagi ini melakukan kebaikan meski itu sederhana?

Bahwa kebaikan-kebaikan dalam rangka ketaatan kepada Sang Pemilik Semesta pastinya banyak ditemui hambatan. Konsisten untuk menjadi baik, lebih baik dari hari ke hari setiap orang punya tantangan yang berbeda. Ujian beragam. Apalagi bagi mereka mukmin sejati. Cobaan silih berganti.

Kisah seorang lelaki yang dicintai penduduk langit. Dibicarakan ketaatannya oleh para malaikat. Ibadahnya yang tak henti. Ketekunannya mendekat pada Sang illahi. Hari-harinya diisi dengan  ibadah, sujud kepada Allah. Bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya. Ya, semua malaikat terkagum-kagum atas ketaatan serta keikhlasan lekaki ini.  Lelaki itu bernama Nabi Ayyub a.s.

Tak rela dengan kedekatan Nabi Ayyub kepada Allah. Tak rela atas puji-pujian yang diberikan malikat kepadanya. Tak ingin ada seorang manusia pun yang menghabiskan harinya untuk mengingat Allah. Lalu sang penggoda bersumpah akan melalaikan Ayyub dari-Nya. Sang penggoda yang selalu disisipi rasa dengki ini menyampaikan izin kepada Allah untuk menggoda Ayyub.

Sang penggoda itu bernama iblis. Iblis tak akan pernah berhenti menggoda manusia. Dia adalah mahluk Allah yang selalu merasa resah ketika melihat seorang mukmin yang tunduk kepada perintah Allah.

Iblis bergembira atas izin yang diberikan oleh Allah. “…untuk menguji keteguhan hati dan keyakinan Ayyub pada takdir-Ku, kuizinkan kau menggoda dan memalingkannya dari-Ku. Kerahkanlah sekutumu untuk menggoda Ayyub melalui harta dan keluarganya. Ceraiberaikanlah keluarganya yang damai sejatera itu. Hingga kau tahu sampai di mana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku itu.”

Nah, itu kisah Nabi Ayyub dengan segudang godaan pada saat itu. Menguji, memastikan bagaimanakah konsisitensi ketaatan, keikhlasan beliau kepada Allah. Mulai dari kebakaran kebun gandumnya, hewan ternak banyak yang mati. Tak hanya harta miliknya. Kehilangan anak-anak tercinta. Godaan yang luar biasa. Tak berhenti di situ sang penggoda melancarkan aksinya. Hingga penyakit aneh menggerogoti Nabi Ayyub. Tahun-tahun terberat dialami Nabi Ayyub.

MasyaAllah, betapa sabar tiada batas Nabi Ayyub. Tak goyah, tak gentar, tak sedikitpun bekurang keimanannya. Dijadikannya rasa sakit yang sudah lama bermukim ditubuhnya sebagai jembatan untuk bertakarub (mendekat) kepada Rabb-nya. Bersyukur dan memuji-Nya. Memohon serta berserah diri. Nabi Ayyub menganggap semua penderitaan yang dialaminya adalah cara Allah untuk meninggikan derajat kesabarannya.

Meleleh saat lembar demi lembar membaca kisah beliau. Begitu beratnya godaan dijalani. Namun keimanan Nabi Ayyub semakin meninggi. Lantas bagaimana dengan diri ini?

Sang penggoda setiap saat datang menghampiri. Merusak niatan hati. Saat diri ingin menunaikan kebaikan sejak pagi. Ada saja bisikan tak henti untuk menghalangi. Kumandang adzan subuh sudah berhenti. Tubuh ini malas untuk bergegas berdiri. Bersegera memenuhi panggilan terbaik Ilahi. Sang penggoda itu tak akan mau untuk sendiri nanti. Dia mencari teman untuk menemani. Menggoda manusia yang mudah lalai, lupa diri. Siang ini sudah berhasil menghalau godaan dia? Sang penggoda hingga akhir za

-Catatan pagiku: Novita Ratna Andadari-

#IDareToReborn

#Batch2

#SpiritNabawiyahCommunity

#Day14

#challengegambar

#challengetulisan

#SygmaDayaInsani

 

https://www.facebook.com/Spirit-Nabawiyah-Community-110969039738075/

 

Tinggalkan Balasan