Bintara Fredyansah, seorang pendaki asal Universitas Negeri Surabaya harus meregang nyawa ketika turun dari Gunung Arjuno, selasa, 13 Desember 2016. Pasalnya hujan deras disertai petir menyambar rombongan pendaki yang berniat turun gunung ini. Lokasi tekape ada di Watu Gedhe, di atas Lembah Kijang, kira – kira 1 kilometer dari Puncak Arjuno. Turut prihatin dan berduka bagi dunia pendakian gans…
Dari informasi yang dihimpun surya.tribunnews.com, sebelumnya pada hari Selasa (13/12) ada 8 mahasiswa Unesa yang berniat naik gunung ke Puncak Arjuno. Mereka yakni 1. Muhammad ali ridho (Surabaya); 2. Jitashaba nikko amrulloh (Surabaya); 3. Rio endi arfianto (Surabaya); 4. Nurdy hamsah (Surabaya); 5. Ramon destianto putra (Sidoarjo) ; 6. Dimas Dani Sadewa (Sidoarjo) ; 7. Dwiky diyas anjasmara (Gresik) dan 8. Bintara Fredyansah (Bojonegoro). Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan rombongan empat pemuda dari Komunitas Pendaki Surabaya Barat (Kopsurat) yakni 1. Totok Budi Santoso (Surabaya); 2. M Ardiansyah (Surabaya); 3. Faizal permana (Surabaya) dan 4. Ahmad Riski (Surabaya).
Mereka bersepakat untuk bersama-sama naik ke Puncak Arjuno. Sesampai dipuncak ternyata hujan lebat, angin kencang yang disertai petir sehingga mereka berniat untuk turun gunung. Namun untung tak dapat diraih dan malang tidak dapat ditolak, rombongan tersambar petir ditengah perjalanan tepatnya di Lembah Kijang yang disebut warga setempat sebagai Alas Lali Jiwo di Gunung Arjuno. Diketahui Bintara Fredyansah mengalami luka cukup parah serta dii keningnya terdapat luka goresan hitam. Sedangkan anggota Kopsurat yakni M Ardiansyah dan Ahmad Riski juga menjadi korban namun masih sadar hanya saja tubuhnya sulit digerakkan.
Rombongan ada yang tetap bertahan dan sebagian ada yang turun ke Pos Izin Pendakian untuk meminta pertolongan. Hari Rabu (14/12) dinihari Tim Basarnas, Sar Surabaya dan warga setempat memberikan pertolongan dna menyelamatkan satu persatu korban yang selamat dari insiden maut ini. Namun ternyata nyawa Bintara tidak dapat terselamatkan meskipun sudah diberikan nafas bantuan oleh teman-temannya. Akhirnya jenazah mahasiswa asal Kota Ledre ini pun dibawa pulang untuk dikebumikan.
Pihak kampus Unesa sendiri menegaskan bahwa kedelapan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Jurusan Pendidikan Keolahragaan termasuk atlit yang beprestasi sehingga para korban tragedi maut ini akan mendapatkan santunan dari pihak kampus.
Well, terlepas dari kematian merupakan sebuah suratan takdir semoga kita tetap berhati-hati bila hujan disertai petir melanda di sekitar kita.
Maturnuwun
baca juga :
- Doa ketika ada mendung, hujan, petir, angin kencang dan usai hujan
- Turun dari Gunung Arjuno, rombongan pendaki dari Unesa disambar petir hingga 1 mahasiswa meninggal dunia
- Petir sambar pondok satu keluarga di sawah, 7 tewas dan 5 kritis… Innalillahi
- Pulang dari Sawah 4 orang di Sidoarjo ini disambar petir, 1 orang meninggal dunia
- Tips menghindari sambaran petir
—\Contact KHS/—
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ;kangherisetiawan@gmail.com
Facebook:http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
Whatsapp : 085608174959
PIN BBM : 5E3C45A0
turut berduka gans…
http://setia1heri.com/2016/12/14/ibu-dora-dicari-ibu-bhayangkari-nih-xixixii-meme-kocak/