KHSblog.net- Berkah Syawal dan Uang Lebaran Gendhuk. Bulan Syawal adalah panen silaturrahim. Puncaknya umat muslim melaksanakan halal bihalal. Tradisi halal bihalal di bulan Syawal merupakan adat ketimuran yang penuh makna. Saling memaafkan, saling berkunjung, berbagi rasa serta saling menguatkan.
Usai sholat idul fitri dan sungkeman dengan bapak ibu mertua, dilanjutkan dengan unjung-unjung.
Unjung-unjung adalah kebiasaan setiap lebaran. Bersilaturahim ke rumah sanak saudara. Di desa satu gang adalah saudara semuanya. Kaki ini tak terasa sudah mengunjungi lebih dari 30 orang dalam waktu dua sampai tiga jam.
Bonusnya dari unjung-unjung bagi anak-anak adalah mendapatkan uang lebaran. Ya, uang lebaran atau angpau lebaran yang selalu membuat anak-anak tersenyum bahagia.
Namun terus kami ingatkan bahwa bukan itu tujuan utama unjung-unjung. Bukan ingin mendapatkan uang lebaran.
Setibanya di Surabaya, Gendhuk langsung menyampaikan, “Uang lebaranku besok mau tak tabung”, ujarnya.
Alhamdulillah beberapa bulan sebelum ramadhan saya sengaja membuka rekening tabungan junior di salah satu bank syariah. Awalnya ditawari oleh customer servicenya. Dan Gendhuk spontan mengiyakan.
Uang lebaran Gendhuk kini sudah aman. Memang sudah berkurang beberapa lembar untuk jajan saat lebaran di desa. Kami arahkan dengan dialog agar uang lebarannya digunakan untuk yang bermanfaat. Tidak sekedar mengisi perut saja š.
Saat ditanya salah satu Bu guru yang unjung-unjung ke rumah, “Uang lebarannya mbak Dipta untuk apa?”.
“Untuk umroh ustadza”, jawab gendhuk anak kedua ini.
Masyaallah tabarokallah ya Ndhuk, semoga impiannya segera terwujud. Aamiin.