Skip to main content

Challenge Menulis dari Spirit Nabawiyah Community dan Dunia Bloger

Challenge Menulis dari Spirit Nabawiyah Community dan Dunia Bloger. Dua passion yang berjalan berbarengan. Yaitu aktif bergabung di Spirit Nabawiyah Community (SNC) dan mengisi tulisan di blog keluarga (kunjungi: khsblog.net). Alhamdulillah pintu kebaikan diberikan Allah lewat dua aktivitas yang sama-sama meluaskan kebaikan dengan menulis.

Menulis adalah cara kami bergerak  di komunitas bernama SNC ini. Menulis untuk mengenalkan, menginformasikan bahwa kami ada dan insyaAllah tetap eksis. Eksis meluaskan kebaikan dimulai dari rumah keluarga muslim. Menularkan virus pecinta siroh. Saya sendiri baru tiga bulan bergabung di SNC. Tepatnya 15 September 2019. Sudah resmi terdaftar menjadi Sygma Learning Consultant (SLC).

Sebelum bergabung menjadi SLC bersama SNC, saya hanya tertarik untuk membeli produk bukunya. Isinya yang kece dan berkualitas. Saat itu lagi gencar-gencarnya salah satu Bunda di tim Sygma  Daya Insani menawarkan arisan buku. Tawaran pertama saya belum tergugah ikut. Tawaran kedua belum juga terclosing oleh bunda Aning Rahmawati (sudah terkenal lho sekarang beliau).

Akhirnya untuk ketiga kalinya Allah luluhkan hati saya untuk turut serta di program arisan buku Muhammad Teladanku. Sepuluh bulan. Berjuang menyisihkan uang gaji bulanan. Bersabar menanti kedatangan si dia. Buku dahsyat full manfaat. Hingga akhirnya Allah takdirkan buku Muhammad Teladanku hadir di rumah kami.

Dunia blog juga menjadi aktivitas sehari-hari. Bermula dari tantangan suami. “Blog yang ini minta tolong dikelola ya” pesan suami. Awalnya saya agak berat untuk memulainya. Nulis terus setiap hari. Kalo suami sudah sejak kuliah memulai berselancar dan meramaikan jagat blog. Website bernama khsblog.net. Belum banyak website saat itu.

Suami menyarankan nulisnya sebulan dua kali dulu. Kalau sudah konsisiten seminggu sekali. Terus naikkan frekuensinya menjadi setiap hari sekali. Sebagai pendidik di salah satu PAUD Islam semakin menantang saya untuk merealisasikan tantangan suami. Berjuang, berupaya untuk bisa menulis sesuai target.  Kejar-kejaran dengan amanah sekolah, tugas domestik rumah tangga. Alhamdulillah target menulis bertahap tercapai.

Dua blog kami kelola berdua. Sebelumnya semua dikelola suami. Kini kami saling mengingatkan dan menguatkan untuk meluaskan kebaikan dengan menulis. Blog otomotif menjadi fokus tulisan suami (setia1heri.com). Second blog (khsblog.net) berisi tulisan beragam tema, blog “gado-gado” menjadi tanggungjawab saya. Alhamdulillah, berkahnya anak sulung kami juga mulai tertular virus menulis sejak kelas tiga SD.

Tantangan menulis dari SNC sudah masuk di hari ke-24. Agar blog tak terbengkalai, tantangan menulis SNC tertunaikan. Maka semua postingan tulisan sejak hari pertama challenge menulis SNC yang harus di share di facebook / instragram saya posting juga di blog. Done kedua amanah.

Bahagia saat tulisan memuat tema-tema yang ditargetkan dari SNC ini terunggah di blog. Tulisan yang masih tahap belajar. Tulisan yang masih jauh dari ideal para penulis ternama. Tulisan sederhana. Tulisan blog pinggiran. Tulisan sehari-hari. Tulisan yang dekat dengan aktivitas keluarga, pekerjaan, amanah sekolah, dunia anak usia dini. Gado-gado lah.

Tetap terus menulis. Tanpa peduli apa kata orang. Tanpa menunggu like dan pujian sekitar. Menulis menuangkan rasa. Menulis menasehati diri. Menulis menebar kebaikan.

Tak ada alasan untuk tidak menulis sebenarnya, karena apabila belum mau memulai memang tidak akan pernah terealisasi. Apapun profesi yang melekat pada diri kita, menjadi pegawai, mahasiswa, guru, dokter atau ibu rumah tangga. Menulis adalah hal mudah. Memulai menulis dari hal-hal yang kita ketahui, menulis dari pengalaman serta apa yang kita rasakan.

Saya teringat nasehat dari salah satu ibu pengawas dinas pendidikan kecamatan Gresik. Waktu itu beliau menyampaikan nasehatnya di moment akreditasi sekolah bahwa akreditasi itu adalah menuliskan apa yang kita lakukan, dan melakukan apa yang sudah ditulis. Nasehat beliau hingga kini masih saya rekam dengan baik. Nasehat yang bagi saya pribadi memang benar, bahwa tidak hanya proses akreditasi sekolah saja yang harus kita tuliskan. Aktivitas setiap hari yang menjadi pengalaman harusnya bisa kita dokumentasikan lewat tulisan kita.

Bersyukur dipertemukan Allah dengan komunitas grup online SNC. Hati ini digerakkan-Nya melalui perantara teman-teman yang menguatkan kembali komitmen dan kebiasaan menulis. Bagi yang belum mau memulai aktivitas dan kebiasaan menulis ini ayuk segera dicoba, pasti akan ketagihan setiap hari untuk menulis.

Sudah jangan kebanyakan mikir tapi ndak segera nulis, dan jangan pula kebanyakan alasan untuk tidak menulis. Karena semua orang pastilah sibuk dan punya segudang amanah. Namun jangan lupakan menulis untuk mendokumentasikan pengalaman, perasaan dan peristiwa penting dalam hidup kita. Menulis adalah karya nyata tak pudar oleh masa, meski kita telah tiada. Menulis adalah ladang pahala berlipat ganda bagi para pembaca tulisan kita, apalagi jika diamalkan pula.

Yukkk segera memulai menulis brosis..kalo bukan loe yang menulis siapa lagi?, kalo bukan sekarang menulis kapan lagi? Semangat!!

-Catatan pagiku: Novita Ratna Andadari-

#IDareToReborn

#Batch2

#SpiritNabawiyahCommunity

#Day24

#challengegambar

#challengetulisan

#SygmaDayaInsani

 

https://www.facebook.com/Spirit-Nabawiyah-Community-110969039738075/

 

 

 

Tinggalkan Balasan