Skip to main content

Dia juga disebut Pahlawan: Pahlawan Kelistrikan

Dia juga disebut Pahlawan: Pahlawan Kelistrikan. Siang ini usai sholat jum’at, nampak di depan rumah parkir mobil pick up dengan sejumlah kru dari perusahaan listrik negara. Lima petugas ini turun dari kendaraan dan menurunkan perlengkapan untuk perbaikan box penampang di tiang listrik (maklum tidak paham nama bagian kelistrikannya). Sesaat setelah dua diantara petugas itu beranjak menaiki tiang listrik lebih dari 3 meter, listrik kemudian padam di area kelurahan kami.  Tak mengira ternyata proses perbaikan box di atas tiang listrik begitu beresiko. Petugas bagian lapangan seperti ini yang jarang bahkan tidak terekspose oleh media. Benar-benar pahlawan.

perbaikan listrik di manukan suroboyo

Bagi kita masyarakat terutama yang tinggal diperkotaan keberadaan listrik sangat berarti. Padamnya listrik sesaat saja kita sudah galau. Karena memang listrik begitu urgen di era sekarang. Bisa ada yang malah hilang penghasilannya karena listrik padam. Ojol atau ojek online misalnya. Bisa tidak narik penumpang karena listrik padam, hingga sinyal pun tenggelam. Rumah sakit, perusahaan yang bertumpu hanya pada listrik tanpa genset juga akan kelabakan apabila listrik padam. Namun di sisi lain padamnya listrik yang dirasakan hingga berjam-jam itu bagi petugas lapangan adalah kunci utama agar pekerjaan perbaikan listrik terselesaikan.

Saya tidak tahu menahu perihal alat apa sebutannya untuk box seukuran 1 meter x 1 meter yang akan diganti menempel di sisi kanan kiri tiang listrik setinggi lebih dari 3 meter. Lima petugas yang berada di gang kampung kelurahan Manukan Kulon ini 2 orang sudah berusia di atas 55 tahun. Kerennya beliau masih bisa naik tiang listrik setinggi itu. Bagi mereka petugas listrik sudah biasa ya mungkin. Mulai dari pukul 12.30 mereka mengerjakan penggantian box penampang listrik. Menggunakan safety lapangan, kelima laki-laki itu berbagi tugas. Ada dua orang yang bagian naik tiang listrik, lalu ada yang melepasakan ikatan pengait box baru dari mobil pick up. Terik panas sejak pukul 12.30 di atas tiang listrik terlihat dua petugas terus melepas onderdil pengait box listrik. Menggunakan alat katrol untuk  menarik beban box menuju ke bawah. Dua petugas yang lain menahan tali pengikat box dari bawah agar tak jatuh. Satu petugas berjaga di bawah menunggu aba-aba dari atas dan mengingatkan pengendara di jalan untuk pelan-pelan berkendara.

Hampir dua jam untuk melepas dua box dari atas tiang listrik hingga menurunkannya ke bawah. Salah satu petugas juga nampak menaikkan sebotol air minum untuk kedua petugas di atas tiang. Saya dan ibuk yang melihat saja ikut dag dig dug, “lho ndhok rekosone yo koyo ngono” (lho nak begitu beratnya seperti itu ya) ujar ibuk. Inilah pahlawan yang berjasa besar. Dibalik layar perusahaan listrik negara, merekalah yang berjuang penuh resiko agar masyarakat tetap bisa menikmati arus listrik dengan lancar. Resiko paling ekstrem adalah tersengat listrik, terjatuh dari ketinggian. Sama halnya dengan kapal pesiar mewah yang nampak megah, namun dibalik kemegahan kapal pesiar itu ada kru di bawah kapal yang begitu luar biasa menjaga arah kapal dan stabilnya kendali kapal untuk membantu nahkoda kapal berlayar. Begitupun para petugas lapangan di bidang kelistrikan ini. Mereka susah payah naik dari tiang listrik satu ke tiang listrik lainnya demi kenyamanan masyarakat. Untuk keberlangsungan kebutuhan listrik sehari-hari agar tak bermasalah. Saat saya tanyakan ke mereka, “statusnya karyawan apa outsourcing?” Salah satu dari mereka menjawab: “outsourcing buk”.

Ada orang-orang hebat dibalik megahnya kantor perusahaan listrik negara. Mereka yang hanya berstatus outsourcing memberikan kontribusi terbaiknya untuk masyarakat. Tanpa melihat mereka mendapat balas jasa/upah berapapun. Tapi merekalah justru yang disebut pahlawan kelistrikan. Tanpa hadirnya mereka di lapangan bagaimana kita bisa menikmati kemudahan arus listrik yang lancar. Memang oleh Allah hadirnya seseorang dimanapun dia posisinya, pastilah membawa manfaat dan kebaikan. Tak perlu memandang jabatan, status atau apapun lah. Karena semua orang punya perannya masing-masing. Mari saling menghargai peran kita dengan cara mengoptimalkan diri pada amanah peran itu sendiri. Karena setiap peran yang kita tunaikan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Tak ada sesuatu yang diciptakan, diberikan oleh Allah tidak membawa manfaat. Pastilah semua yang diberikanNya terselip hikmah dan kebaikan bagi kita yang mau memikirkannya. Semoga para pahlawan kelistrikan ini dengan niat mulianya tak sekedar mencari upah, namun niat untuk kebaikan memudahkan urusan masyarakat hingga niat mulia untuk mencari ridhoNya. Tak mengapa tak di ekspose di media apa yang sudah mereka lakukan di lapangan karena ada Sang Maha Pemilik Media terhebat Allah Subhanahuwataalla. Semoga pahlawan kelistrikan senantiasa dimudahkan urusannya dan dalam lindunganNya. Aamiin. (nra)

#agustusbulanmerdeka

#pahlawankelistrikan

#optimalkanperan

#day2

Tinggalkan Balasan