Skip to main content

FITRAH YANG TERTUKAR & FENOMENA “BURNED OUT” PADA SEORANG ISTRI (BUNDA)

FITRAH YANG TERTUKAR & FENOMENA “BURNED OUT” PADA SEORANG ISTRI (BUNDA). “Eh..kok bunda ketus, galak, sumbu pendek atau juga uring-uringan ga jelas”.
Atau muncul keluhan suami : “..istri saya di rumah cemberut, kerjaannya marah-maraaaah terus, bentak-bentak anak pula”.

Mengalami hal ini?


Hal ini terjadi bisa karena pengelolaan emosi bunda yang belum cakap, kurang terpenuhinya kebutuhan emosi (khususnya perhatian & kasih sayang) dari suami atau bisa juga karena bunda kelelahan mengambil banyak peran keayahan yang seharusnya dijalankan oleh suami (dampak fitrah tertukar ayah bunda). Atau bisa juga ketiganya.

Hmmm..mengapa bunda kelelahan?
karena bunda menjalankan peran yang bukan fitrahnya. Ia sibuk dituntut menjadi sosok yang maskulin (yang sejatinya fitrah seorang laki-laki). Sibuk mengerahkan sumber daya yang sebenarnya bukanlah kekuatan utamanya. Beberapa diantaranya bunda menjadi decision maker A-Z problema rumah tangga, single fighter mendidik anak, menjalankan bisnis yang menjadi penopang utama perekonomian keluarga dan peran-peran maskulin lainnya. Peran-peran maskulin inilah yang membuat seorang bunda sibuk memeras otak. Ia tidak berhenti terus bergelut dengan strategi dan berbagai tugas yang menuntut problem solving. Iyaa..akhirnya ia sangat merasa kelelahan dan tidak lagi mampu mengontrol emosinya. Jadilah sosok yang “mudah meledak”, galak dan jutek. Disini tentunya sangat penting, seorang bunda untuk cakap mengelola emosi. Meski sudah cakap mengelola emosi namun kalau akar utama problemanya adalah fenomena tertukar fitrah, tetap saja bunda akan kelelahan dan mengalami “burned out”. Apa itu burned out?bisa disimak di artikel ini : https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm/

Dampak lainnya, kelelahan ini pun membuat fitrah kebundaannya (femininitasnya) terkubur juga tergerus sedikit demi sedikit, perlahan tapi pasti. Padahal sejatinya fitrah bunda itu adalah merawat dan mengasah hati sebagai kekuatan utama seorang perempuan, bukan mengasah otaknya. Dengan kekuatan hatinya ini ia menjadi sosok bunda yang penuh rasa cinta & kasih sayang, kehangatan, lemah lembut merawat keluarga juga mengasuh anak. Jauuuuh dari sosok galak, ketus, dingin dan lain-lain.

Kalau sudah terlanjur “tertukar fitrah” bagaimana?
Yaaa..kembalikan lagi ke fitrahnya. Hal ini sangat sangat membutuhkan uluran hati dan tangan suami tentunya. Bunda merindukan suami yang menjalankan peran keayahan seperti halnya sosok ayah inspiratif Islam sepanjang zaman yaitu Nabi brahim AS, Nabi Yakub AS, Lukmanul Hakim juga Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi Wassalam.
Eiits tunggu..”..tapi kan saya bukan Nabi” tepis si suami. Meski bukan Nabi..yakinlah bahwa Allah telah melebihkan kemampuan laki-laki daripada perempuan dengan tujuan utama agar laki-laki tersebut memanfaatkan dan memberdayakan kelebihannya untuk menjadi pemimpin keluarga. “Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Baqarah: 228)

Para ayah, masihkah sayang istri?
Jika ya, mari para suami, para ayah sambut segera peran keayahan dan tampil percaya diri menjadi Imam dan Pemimpin keluarga. Sejatinya kemauan kuat kembali ke fitrah ayah akan mendatangkan 1001 kekuatan, keberkahan serta kebahagiaan istri dan anak di keluarga. Tentunya yang utama : mendatangkan Ridha Ilahi. InsyaaAllah.

Sumber:
Diah Mahmudah
Psikolog~Penggiat Parenting Berbasis Fitrah

#selfreminder
#fitrahkeayahan (maskulinitas)
#fitrahkebundaan (femininitas)
#fitrahyangtertukar

#CatatanRamadhan1440H

#Day15

#RamadhanKareem

Tinggalkan Balasan