Berburu Cinta di bulan Ramadhan.Bagi para jomblo yang lagi galau jodohnya yang tak kunjung datang, mencemaskan perempuan atau laki-laki mana yang akan ditakdirkan Sang Pemilik Skenario untuk hidup berumah tangga kelak, atau lagi patah hati ditinggalkan tambatan hati yang keburu di lamar (khitbah) teman? tenanglah ada cinta yang lebih penting untuk dikejar dan dicari bahkan cintanya kemudian dijaga baik-baik agar tak ada yang menyaingi cintamu padaNya. Cinta apakah itu?cinta pada siapakah itu?bagaimana cara memburu cinta itu?
Ibarat pemuda yang lagi mencari pasangan hidup untuk menyempurnakan setengah dari agamanya, maka pemuda ini akan memperjuangkan apa yang menjadi harapan dan cita-citanya. Mulai dari menentukan kriteria calon pasangan yang akan dicari bagaimana parasnya, bagaimana keturunannya, keluarganya, dan tentu saja yang jauh lebih penting adalah bagaimana agama nya. Ikhtiar dilakukan dengan maksimal untuk memastikan dalam waktu yang diinginkan pasangan sudah dia peroleh sesuai kriterianya.
Bertanya rekan, bertanya keluarga, bertanya pada tetangga dan seterusnya untuk memastikan bahwa pasangannya ideal menurut ukurannya. Berbagai upaya dilakukan demi melancarkan ikhtiar mencari dan mendekatkan jodohnya. Itulah analogi memburu mengupayakan cinta demi jodoh. Apalagi ini cinta yang lebih mulia, cinta yang tak semu, cinta yang hakiki. Ya, memburu cinta sejati untuk Sang Maha Mencintai Allahu Rabbul Izzati. Bila kita semampu dan se-kencang itu memburu cinta untuk pasangan hidup kita, maka sudah sepantasnya kita juga mengupayakan cinta Nya.
Bahkan harus lebih dari sekedar upaya-upaya yang biasa saja. Kita buru cinta Allah dengan hadiah-hadiah terbaik lewat prestasi-prestasi imaniyah, ibadah yang murni kita suguhkan hanya untukNya, tak berharap pujian, tak berharap sanjungan, ataupun gila pencitraan. Cinta untuk Allah adalah gambaran dari mukmin sejati yang dengan cinta itu dia mau berkorban rela menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhkan diri dari apa-apa yang dilarang oleh-Nya.
Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk memburu cinta hakiki, cinta yang tidak akan pupus ketika kita sampaikan dan nyatakan kepada Sang Pemilik Cinta Abadi. Lain halnya ketika cinta kita nyatakan kepada yang belum mahrom lalu ternyata pernyataan cinta itupun ditolak pula.
Rasanya galau tingkat dewa, ketika patah hati karena pupus sudah cintanya. Cinta sebenarnya hanyalah mencintai Allah saja tanpa ada tandingan-tandingan cinta lainnya. Benarlah apa yang disampaikan di dalam ayat-ayat Allah tentang makna cinta hakikI Q.S Albaqarah 165:
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang berbuat zalim it melihat, ketika mereka melihat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)”
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.(Q.S Ali Imran:31)
Memburu cinta Allah di ramadhan bisa dengan beragam cara tentunya. Sama halnya dengan ketika mengikhtiarkan jodoh. Mari kita pantaskan diri kita dihadapanNya, memperbaiki diri dan kualitas amalan kita agar cinta kita tak bertepuk sebelah tangan.
Cintai Allah totalitas, tanpa batas, tanpa tercampuri atau tekotori niat-niat yang tendensinya selain Allah, maka Allah akan tempatkan kita menjadi hamba-hamba spesial baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.
#RamadhanBerbagiInspirasi
#FLPGresik
#Day7