Miskin dan kaya adalah realita kehidupan. Ada orang yang bekerja keras untuk mewujudkan impian menjadi kaya namun ternyata itu menjadi hil yang mustahal. Disisi lain ada orang yang sudah kaya dari oroknya sampai 7 turunan. Artinya apa pun keadaannya jangan lupa untuk bersyukur.
*Kadang aku Minder karena Miskin*
Oleh : Haniek Nahriya
Entah siapa yg menulis postingan ini….. sangat bagus untk dibaca
Compas
*Apabila kita telah berusaha dan bekerja keras*.
*Apabila kita telah jalani Sholat yang lima waktu.*
*Apabila kita sudah melakukan Sholat Dhuha, Tahajud, Dzikir, Sholawat dan DOA*.
*Namun tetap miskin juga.*
*Tak perlu minder apalagi protes pada-NYA*
Seorang anak bertanya kepada ibunya :
*Ibu, mengapa kita miskin?*
Dengan tenang sang ibu berkata :
*Nak, hidup ini seperti jalan2 di Supermarket. Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan*.
*Siapa yg membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti*,
*Siapa yg membawa tiga potong roti, iapun harus membayar tiga potong roti*.
*Sementara kita tak mungkin membawa apa2. Karena tak punya uang untuk membelinya.*
*Dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, dibiarkan jalan begitu saja*
*Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak.*
*Saat orang2 kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.*
*Saat orang2 kaya ditanya tentang :*
*Darimana hartanya mereka peroleh ?.*
*Dan kemana hartanya mereka gunakan ?.*
*Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.*
*Lebih enak bukan !.*
*Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?.*
*Anakku,*
*Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin :*
*BERSABARLAH SEJENAK,*
*Karena setelah kematian, kemiskinan itu akan sirna.*
*BERPIKIRLAH POSITIF,*
*Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa*
*Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih mudah meraih SURGA-NYA.*
*JANGAN PERNAH MINDER*,
*Karena kaya dan miskin bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia*.
Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala.
Singkirkan rasa iri , cemburu & buanglah tanda tanya,
Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat.
Mungkin jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA.
Menunggu kita Siap Menerimanya….
Ingatlah apa yg disampaikan Rasulullah.. Bahwa “sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada banyaknya harta benda, tapi pada *hati dan ketenangan jiwa*”
Barakallohu Fiikum
Mudah mudahan bermanfaat
Sumber: WAG
Bagus banget perumpamaannya. Hidup ini seperti jala jalan di supermarket
Itoe betoel adanja 😁… artinya jangan lupa bayar kalau sampai dikasir 😁
Saya pernah ke supermarket bawa beberapa barang tp nggam di suruh bayar. Cuma di suruh balikin ketempatnya 😂😂😂
wkwkwkwk….hayo ketahuan ya 😀
Haaaa
Nggak punya duit 😜😜
😁