Siswi MTS Negeri 1 Tumpang, Malang ini hampir nekat bunuh diri karena tabungan 42 jeti tidak diakui sekolah
Siswi MTS Negeri 1 Tumpang, Malang ini hampir nekat bunuh diri karena tabungan 42 jeti tidak diakui sekolah. Rosita, siswi kelas 9 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTS) Negeri 1 Tumpang mengaku menabung uang hingga 42 jeti guru wali kelas. Namun ketika akan diambil pihak wali kelas tidak mengakui tabungan tersebut. Karena takut dimarahi ortu doi nekat bunuh diri namun akhirnya nyawanya bisa terselamatkan.Mengutip detik.com, Selasa 20 Juni 2017, putri pasangan Wijiyati dan Suryono ini memilih bunuh diri dengan cara menenggak beberapa butir pil obat sakit kepala dengan minuman bersoda. Beruntung nyawa Rosita bisa diselamatkan setelah dilarikan ke rumah sakit tidak jauh dari tempat tinggalnya Desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Menurut penuturan korban dia menabung beberapa kali namun memang tidak ada buku tabungan atau sekedar catatan dari pihak wali kelas tersebut.”Kami punya catatan setiap kali menabung, karena dari sekolah tidak diberi,” ujar Wijiyati mendampingi Rosita.
“Kami ingat dan mencatat di tanggal 29 April 2017 menabung Rp 20 juta dan berikutnya sebesar Rp 42,7 juta. Uang itu sengaja kami tabung agar nanti saat lebaran dan kelulusan bisa diambil,” terang ibunda Rosita ini.
Anehnya pihak sekolah atau guru gelas bernama Widyawati menyangkal keberadaan tabungan hingga puluhan juta tersebut. Namun menurut keluarga korban sangat aneh karena uang SPP biasanya dipotong dari tabungan tersebut. “Kalau kita tidak ada tabungan yang seperti dikatakan gurunya, tidak mungkin bisa potong-potong untuk bayar SPP dari tabungan,” sesalnya.
Tabungan sengaja diminta Rosita beberapa waktu lalu, sebelum liburan sekolah diumumkan. Tujuannya, agar uang tersebut bisa digunakan untuk merayakan lebaran serta persiapan masuk ke jenjang sekolah berikutnya.
Dari kejadian ini, pihak keluarga mengaku bukan hanya rugi materi tapi juga waktu dan psikis Rosita. Apalagi tindakan Rosita yang selalu menagih dan mencari saksi ke teman-temannya membuat dirinya dijauhi dan merasa diacuhkan oleh sekolah.
Saat ini kasus tersebut dalam upaya penyelesaian dengan mempertemukan orangtua Rosita, wali kelas serta komite sudah dilakukan.
“Menyangkut buku tabungan, sesuai dengan keterangan wali kelas ada, dan tercatat sesuai siswa yang menabung. Memang ada kekhawatiran buku tabungan disalahhgunakan, karena siswa bisa membeli buku tabungan baru di koperasi. Sesuai dengan keterangan wali kelas, semua tabungan dicatat, sesuai dengan nominal yang disetorkan,” kata Kepala Sekolah MTS Negeri 1 Tumpang, Pono kepada detikcom, Selasa (20/6/2017).
Menurut Pono, sudah menyarankan agar persoalan ini diselesaikan ke jalur hukum, namun keluarga Rosita lebih memilih sumpah pocong. “Dari mereka menginginkan sumpah pocong, untuk membuktikan siapa yang benar,” terang Pono.
Well, kita lihat saja kelanjutan kasus ini seperti apa kawans. Semoga menjadi pelajaran bersama agar nabung lebih aman di bank atau dibawah bantal dirumah…hehehe.
Maturnuwun
sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/
baca juga :
- Kisah Bank dikira mempersulit nasabahnya ambil uang….hehehe
- Ambil uang di bank dalam jumlah banyak, harap waspada dan teliti ada selipan
- Pengalaman transfer pending di mobile banking bank jatim…ngeri2 sedap
==- —***\Contact KHS Go Blog/***—
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ;kangherisetiawan@gmail.com
Facebook:http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : https://twitter.com/setia1heri
Instagram : https://instagram.com/setia1heri
Youtube : https://www.youtube.com/user/setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0
*”ngono yo ngono ning ojo ngono…”*
Posted on 21 June 2017, in justinpoh and tagged buku tabungan, Malang, MTSN 1 Tumpang, Rosita, sumpah pocong, tabungan, wali kelas. Bookmark the permalink. 19 Comments.
waduh ngejak gelut ki gurune karo ortu waline mas…kok bisa yah..tabungannya lumayan buat beli motor hehe
LikeLike
saya juga binung…pasti ada yang gak jujur diantara mereka…biarlah sumpah pocong jawabannya 😀
LikeLike
waduh, klo emang ada duit segitu sebaiknya jgn ditabung d sekolah..
LikeLike
Mungkin karena dia patuh perintah guru nya
LikeLiked by 1 person
Duh, dijampi jgn2..
LikeLike
Pengalaman bapak ane nabung dibawah bantal, dimakan rayap tu duit…
LikeLike
wah rayape moto duiten iku 😦
LikeLike
Persis koruptor
LikeLike
xixixixixi…duwite sek iso diijolne bank pora ? opo bablas kabeh?
LikeLike
Bapakku alergi karo bank, bablas dech…
LikeLike
Wah eman tenan..
LikeLike
Yo ho oh emg
LikeLike
yang saya bingung itu nabung jutaan tapi kok mau aja ga dikasih buku tabungan, terus bikin catatan sendiri tapi ga minta paraf ke gurunya, istri saya aja ngurusi tabungan anak kelas 1 SD mau nabung Rp. 1000,- juga dicatat soalnya takut jadi masalah 😀
https://ndesoedisi.com/2017/06/21/pintu-tol-kopo-yang-tidak-lagi-menarik-di-acara-mudik/
LikeLiked by 1 person
Nah ya itu…kadang sih klo orang terlalu percaya nalar logika nomor dua…
LikeLike
Saya kurang percaya sih kalau ada anak nabung di sekolah sampai sebanyak itu. Uang segitu kalau ditabung di bank bisa dapat bunga banyak.
LikeLike
Kayaknya sumpah pocong jadi solusi utk membuktikan kebenaran cerita 😁
LikeLike
kalau mau sumpah pocong, harusnya kedua belah pihak yang bersengketa siswa dan guru.
LikeLike
Betul gans…mestinya begitu
LikeLike
siswi dan ortunya ngelindur kali ngaku-ngaku, masa nabung puluha juta di sekolah, emang gada bank. geblegh
LikeLike