Kisah 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga : Abdurrahman bin Auf
Sepuluh tahun sudah berlalu sejak terjadinya peristiwa penyerangan ka’bah, disebuah rumah salah seorang keluarga bani Zuhrah. Tampak seorang laki laki sedang gelisah, dia tengah menanti kelahiran puteranya. Tidak lama kemudian bayi itu lahir, bayi itulah yang kemudian dikenal dengan nama Abdurrahman bin Auf.
Sejak kecil Abdurrahman dididik dengan baik oleh ayahnya. Meskipun saat itu keluarganya tidak mengenal Islam. Auf ayah Abdurrahman mengajarkan tentang nilai nilai kebaikan seperti, peduli sesama, menghormati orang lain dan rajin bersedekah, hingga ahkirnya dia menjadi sesosok pemuda yang baik hati dan masuk islam di usia 30 tahun.
Saat berhijrah ke madinah, Abdurrahman dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Sa’ad bin Rabi. Suatu hari Abdurrahman meminjam uang saudaranya itu, kemudian ia meminta menunjukkan pasar. Berbekal uang pinjaman Sa’ad, Abdurrahman memulai berdagang di Madinah, berkat kepiawaiannya berdagang membuatnya dapat mengembalikanmodal dalam waktu singkat, setelah dirasa tabungannnya cukup ia pun menikah.
Dari hari ke hari, Abdurrahman semakin sukses berdagang,hartanya terus bertambah dan melimpah. Kesuksessan itu tidak membuatnya lalai dan gemar menumpuk harta, sebaliknya limpahan harta yang diperolehnya itu diiringi dengan kegemarannya bersedekah.
Madinah dilanda musim panas, tanaman layu, bahkan banyak yang mati. Sementara itu Rasulullah dan para sahabat sedang bersiap siap perang tabuk. Lalu Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk menginfakkan sebagian harta mereka dijalan Allah. Dengan ihklas kaum muslimin menginfakkan sebagian hartanya, Abdurrahman pun tidak mau kalah, ia menginfakkan hartanya sebanyak 200 uqiyah emas, sungguh, jumlah yang sangat banyak pada saat itu.
Sudah beberapa hari Abdurrahman sakit keras, dia merasa bahwa sebentar lagi ajal akan segera menjemputnya. “Kuburkan jenazahku disamping Usman bin Ma’zhun, dulu kami berjanji untuk dikuburkan bersebelahan setelah mati”. Dan Abdurrahman pun menghembuskan nafas terahkirnya di umur 75 tahun. Jadi, sikap yang bisa kita ambil dari kisah diatas adalah, meskipun kita memiliki banyak uang, kita harus bersedekah, bersedekah tidak membuat uang kita habis, justru malah membuat uang kita semakin berlimpah dan kita tidak boleh menumpuk harta. (Bimasakti)
Source: Buku 64 Sahabat Teladan Utama|Pedagang Dermawan Ahli Surga