Skip to main content
Oleh oleh Dari Zoom Bareng Penulis Terkenal Kak Watiek Ideo

Oleh oleh Dari Zoom Bareng Penulis Terkenal Kak Watiek Ideo

Halo teman teman, di blog kali ini aku ingin berbagi sedikit cerita saat aku ikut zoom dengan penulis terkenal yang bernama kak Watiek Ideo. Langsung saja kita ke penjelasannya.

10 langkah menulis cerita

1.Menemukan ide dulu

Untuk menulis cerita, kita pasti membutuhkan ide. Nah agar kita tidak bingung memikirkan ide di awal, kita bisa membaca buku, membaca artikel dan lain lain. Atau kita memikirkan ide yang kadang tidak kita pikirkan, nah itu yang membuat kita berkembang.

2.Tulis cerita yang kamu sukai dan kamu kuasai

Jadi kalo kita menulis sesuatu yang disuka, pasti kita akan merasa lebih  bebas. Jadi kita kayak nggak ada beban, misalnya kita disuruh menyuruh menulis bola, padahal kita tidak menguasai tentang bola dan tidak menyukai topiknya,nah jadi kalau menulis mau menulis macet. Nah jadi kalau mau menulis, tulislah dari hal hal yang paling disukai dan yang paling dikuasai.

3.Pentingnya menulis alur cerita

Kemudian, ketika sudah tau mau menulis apa. Selanjutnya yang hars dilakukan adalah membuat alur cerita, misalkan kita membuat cerita menanam tanaman. Nah di cerita itu, kita bercerita bahwa tanamannya mati-mati terus misalkan, lalu bagaimana sih perjuangannya menanam itu, kemudian endingnya sudah ada solusinya misalkan. Tapi jika diawal kita membuat cerita tentang tanaman tetapi endingnya dapat teman baru, jadi pembaca akan jadi bingung.

4.Tentukan tokoh ceritamu

Setelah tau alurnya,  pastinya kita harus tau mau memberi tokohnya dalam bentuk apa. Kemudian sifatnya seperti apa, missal rajin menabung. Tetapi sifat itu tidak harus sempurna, kita bisa menambahkan sifat yang agak aneh.

5.Menetukan awal cerita

Biasanya kita sering mendapatkan bacaan di buku cerita anak, nah diawal cerita itu kita sering melihat bacaan “pada suatu hari” . Nah di awal cerita itu tidak harus begitu teman teman, kita bisa bebas memilih awal cerita. Misalkan “Traang!, tiba tiba ada yang pecah” nah kita bisa langsung ke adegan mendebarkan, ya intinya kita bisa bebas memilih awal cerita.

6.Menentukan masalah di dalam cerita

Setelah menemukan ide, menulis alur cerita, mentukan tokoh dan membuat awal cerita, kita akan menentukan masalah dalam cerita. Misal kita membuat cerita tentang menanam tanaman, kita menulira kira apa ya masalah yang dihadapi, maksudnya apa yang dihadapi tokoh dalam cerita tersebut? Misalkan tangan kita kotor saat menanam. Nah jadi kita menulis masalah yang dihadapi tokoh dalam cerita tersebut.

7.Menentukan perjuangan

Untuk perjuangan dalam cerita, maksudnya kita akan menulis tujuan tokoh dalam cerita yang kita tulis. Misalkan kenapa ingin menanam bayam?, nah kita tulis disitu mengapa tokoh dalam cerita yang kita tulis melakukannya atau tidak ingin melakukannya dan lain sebagainya.

8.Klimaks atau puncak cerita

Puncak cerita maksudnya adalah, kita harus mentukan puncak dari cerita itu, contohnya cerita upik menanam bayam. Nah di dalam cerita upik menanam bayam, kita bisa tau masalah yang dihadapi upik adalah cacing yang menambah rasa jijiknya. Dan ahkirnya dia tau mengapa cacing itu ada di tanah.

9.Penutup

“Penutupnya harus selaras dengan ceritanya” kata kak watiek, menyampaikan akhir dari cerita yang kita tulis sangatlah penting. Tetapi akhir ceritanya harus sama dengan tema ceritanya, agar pembaca tidak bingung.

10.Membuat judul cerita

Daripada bingung memikirkan judul di awal, lebih baik kita memikirkannya di ahkirnya agar tidak memakan waktu yang lama. Dan jika cerita kita ingin di baca banyak orang, kita harus bisa membuat judul cerita yang bisa membuat pembaca penasaran.

Setelah naskah, apa yang harus dilakukan?

Setelah naskah selesai, kita harus membaca kembali cerita yang kita tulis tadi. Kita mencari apakah ada kata yang kurang huruf, lalu penempatan huruf kapital, kata kata yang salah, contoh:”Di pakai”, nah penulisan di pakai itu tulisannya bukan seperti itu, tetapi disambung menjadi”Dipakai”,dan kesalahan penulisan lainnya.

Tinggalkan Balasan