Pentingnya Melatih Motorik Kasar Anak dengan Bersepeda Roda Dua. Perjuangannya seminggu untuk berlatih naik sepeda roda dua akhirnya membuahkan hasil. Ya, Dipta anak kedua kami begitu getolnya untuk bisa naik sepeda. Melihat teman-teman di kampung seusianya sudah banyak yang bisa bersepeda roda dua. Dipta termotivasi juga agar bisa naik sepeda.
Sebelumnya Dipta sudah pernah belajar bersepeda roda dua. Lalu pernah beberapa kali jatuh. Akhirnya hampir dua bulan tidak mencoba berlatih lagi. Setiap sore hari hanya bisa melihat teman-temannya bersepeda di sepanjang jalan gang kampung. Suatu hari, saya mecoba memotivasi lagi untuk mendampinginya berlatih bersepeda. Alhamdulillah ananda mau mencoba kembali. Pelan-pelan dan berhati-hati Dipta mulai mengayuh sepedanya. Meski belum lancar, akhirnya berhasil menyeimbangkan dan mengendalikan sepeda berwarna merah muda. Mulai dari depan halaman rumah lalu mengitari jalan gang kampung, dengan lancar Dipta berhasil menaiki sepeda roda dua.
Senyum bahagianya membuat saya puas mendampinginya berlatih bersepeda. Bergabung bersama teman-temannya setiap sore hari selepas ashar menjadi jadwal rutin ananda. Ya, kita para orangtua berperan besar terhadap tumbuh kembang ananda. Setiap tahapan perkembangan mereka begitu berarti. Melatih motorik kasarnya di usia TK (4-6) tahun untuk menstimulus aspek vestibular (keseimbangn tubuh) melalui kegiatan bersepeda roda dua. Stimulus pada keseimbangan anak mempengaruhi kesiapan belajarnya kelak di jenjang sekolah dasar. Sering kita jumpai anak-anak yang masih berjalan menabrak benda-benda sekitarnya. Ini dikarenakan stimulasi yang dibutuhkan pada aspek keseimbangan belum optimal di masa usia dini. Semua aspek begitu penting untuk diasah serta distimulus oleh kita para orangtua dan peran para pendidik di lembaga pendidikan usia dini. Anak berkembang dari berbagai aspek yaitu aspek nilai agama dan moralnya, berkembang fisiknya, baik motorik kasar maupun halus,berkembang aspek bahasanya, berkembang aspek kognitif, aspek sosial dan emosional, serta aspek seni.
Perkembangan motorik kasar merupakan hal yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya anak kelompok bermain (KB) dan taman kanak-kanak (TK). Sebenarnya anggapan bahwa perkembangan motorik kasar akan berkembang dengan secara otomatis dengan bertambahnya usia anak, merupakan anggapan yang keliru. Perkembangan motorik kasar pada anak perlu adanya bantuan dari para pendidik di lembaga pendidikan usia dini juga peran para orangtua yaitu dari sisi apa yang dibantu, bagaimana membantu yang tepat, bagaimana jenis latihan yang aman bagi anak sesuai dengan tahapan usia dan bagaimana kegiatan fisik motorik kasar yang menyenangkan anak.
Kemampuan melakukan gerakan dan tindakan fisik untuk seorang anak terkait dengan rasa percaya diri dan pembentukan konsep diri. Oleh karena itu perkembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain untuk anak usia dini. Perkembangan motorik kasar untuk anak usia TK antara lain melempar dan menangkap bola, berjalan di atas papan titian (keseimbangan tubuh), berlatih bersepeda roda dua, berjalan dengan berbagai variasi (maju mundur di atas satu garis), memanjat dan bergelantungan (berayun), melompati parit atau guling, dan sebagainya. Seyogyanya gerakan-gerakan motorik kasar ini dipraktekkan oleh anak-anak TK di bawah bimbingan dan pengawasan pendidik (guru) saat di sekolah lalu distimulus kembali di rumah dengan bimbingan orangtua, sehingga diharapkan semua aspek perkembangan dapat berkembang secara optimal.
Pengembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek-aspek perkembangan lainnya, karena ketidakmampuan anak melakukan kegiatan fisik akan membuat anak kurang percaya diri, bahkan menimbulkan konsep diri negatif dalam kegiatan fisik. Padahal jika anak dibantu oleh para pendidik dan orangtuanya, besar peluangnya dapat mengatasi ketidakmampuan tersebut dan menjadi lebih percaya diri. Nah, kita sebagai orangtua jangan sampai melewatkan masa penting tumbuh kembang anak-anak kita. Setiap tahapan-tahapan yang sudah berhasil dilewati anak sudah seharusnya menjadi catatan penting bagi kita para orangtuanya. Yuk jadi orangtua yang peka dengan masa emas anak-anaknya, bimbing dan dampingi mereka sesuai tahapan usianya. (nra)