KHSblog.net- Menyambut Sepuluh Hari Termulia Dzulhijjah. Alhamdulillah hari ini, Allah masih pertemukan kita dengan bulan Dzulhijjah. Bulan yang istimewa, insyaAllah banyak kebaikan di dalamnya. Jika Ramadhan mempunyai keistimewaan di sepuluh malam terakhir. Maka Dzulhijjah mempunyai keistimewaan di sepuluh hari pertama. Yuk, jemput keberkahan bulan Dzulhijjah dengan amalan terbaik yang mampu kita lakukan.
Berikut ini tulisan dari ustad Uwais Al-Hanif bagaimana menyambut sepuluh hari pertama termulia di bulan Dzulhijjah.
Sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah, adalah hari-hari yang diberkahi oleh Allah, yang pahala beramal padanya, tidak disamai dengan pahala apapun, sampai mengalahkan pahala berjihad di jalan Allah “kecuali orang yang berjihad dengan dirinya dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan sesuatu apapun” sebagaimana dijelaskan di dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari.
Rasulullah -Shallallahu Alaihi wa Sallam- menjelaskan keistimewaan dan ketinggian kemuliaan dari sepuluh hari ini dalam sabda beliau:
“Tidak ada hari-hari yang amal salih padanya, lebih dicintai oleh Allah, dari sepuluh hari ini”
HR. Al-Bukhari
Hadis mulia ini memastikan bahwa setiap amal salih pada sepuluh hari ini lebih banyak pahalanya dibandingkan beramal salih sepanjang tahun; bahkan bayangkanlah bahwa lebih banyak pahalanya dibandingkan dengan pahala beramal pada sepuluh hari terakhir dari bulan mulia ramadan, selain Lailatul Qadr. Inilah yang diperkuat oleh Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin -Rahimahullah- dan banyak ulama lainnya.
Artinya, dalam penjelasan yang lebih rinci, agar kita semakin paham, kita renungkan berikut ini:
🔹 Salat lima waktu pada 10 hari ini, lebih banyak pahalanya dari salat yang kita tegakkan sepanjang tahun.
🔹 Duduk di masjid setelah subuh sampai waktu duha dan kemudian salat duha pada 10 hari ini, itu lebih banyak pahalanya dibandingkan amal yang sama sepanjang tahun.
🔹 Demikian juga dengan membaca setiap ayat Alqur’an pada 10 hari ini, lebih banyak pahalanya dari pada membacanya pada hari-hari yang lain.
🔹 Setiap tasbih, tahmid, tahlil, semua zikir sesuai sunnah, demikian juga keistimewaannya pada 10 hari termulia ini.
🔹 Demikian juga dengan setiap rakaat salat sunnah rawatib pada 10 hari ini.
🔹 Demikian juga dengan pahala bersedekah sekecil apapun pada 10 hari teragung ini, lebih banyak pahalanya dibandingkan sedekah yang sama pada hari-hari yang lain.
🔹 Setiap do’a yang kita ucapkan pada 10 hari ini, lebih mulia daripada berdo’a pada hari-hari yang lain.
🔹 Berpuasa sunnah pada 9 hari ini lebih mulia dari berpuasa sunnah pada hari-hari yang lain.
🔹 Qiyamullail walaupun hanya 2 rakaat, atau witir walaupun hanya 1 rakaat, pada 10 hari istimewa ini, lebih banyak pahalanya dari qiyamullail dan witir pada malam-malam yang lain, selain Lailatul Qadr.
🔹 Mengamalkan akhlak mulia sekecil apapun, atau amal apapun, sekecil apapun.
Semua pengamalan amal ibadah itu pada 10 hari ini dengan niat ikhlas dan sesuai sunnah, pahalanya berlipat ganda dibanding pada hari-hari yang lain sepanjang tahun.
10 hari yang mulia ini:
* Hanya 10 hari saja.. Bukan 1 bulan..
* Waktunya singkat, sejatinya tidak diabaikan..
* Pada 10 hari ini setan tidak dibelenggu. Karena itu, mujahadah padanya lebih berat.
* Pada 10 hari ini motivasi beramal itu rendah dan sedikit, karena orang-orang yang berlomba dalam beramal pada hari-hari ini, tidak banyak.
* Pahala beramal pada 10 hari termulia ini lebih banyak, lebih besar, lebih berlipat ganda, dengan niat ikhlas dan sesuai sunnah.
Kita telah mengetahui kemuliaan yang luar biasa ini. Maka marilah kita bersungguh-sungguh memanfaatkan setiap detik dari 10 hari termulia ini; bukan hanya setiap jamnya yang sangat mahal.
Sekarang kita masih di atas tanah. Besok, belum tentu kita masih ada di dunia ini.
Diterjemahkan oleh:
Muzakkir M Arif
(Menyebarkan nasihat dengan harapan untuk mendapatkan balasan kebaikan dari Allah, dengan kasih sayang Allah, akan menjadi penyebab datangnya hidayah kepada banyak orang; dan bertambahnya pahala tak terputus)
baca juga :