Pembela Rasulullah

Pembela Rasulullah

Zubair bin Awwam. Salah satu dari assaabiquunal awwaluun, yaitu orang-orang yang pertama memeluk Islam. Dari Abu Bakar Islam menyapa Zubair.

Kabar keislaman Zubair sampai kepada pamannya, Naufal bin Khuwailid. Amarah pun menjadi pada pamannya. Zubair disiksa. Pamannya memaksa Zubair untuk duduk di atas sebuah tikar. Lantas, pamannya membakar tikar tersebut. Seraya berkata: “kembalilah pada agama nenek moyangmu!”

Keteguhan Zubair karena cahaya iman, menolak ajakan pamannya. Zubair tidak pernah jauh dari Rasulullah. Zubair tidak rela jika ada orang yang menyakiti Rasulullah, sehingga dia dijuluki sebagai pembela Nabi.

Zubair sangat mencintai dan selalu melindungi Rasulullah.Pernah suatu hari, saat Zubair sedang tidur siang, tiba-tiba dia mendengar kabar bahwa Rasulullah telah wafat karena ditangkap dan disakiti oleh kaum Quraisy. Zubair langsung bangkit dan membawa pedangnya. Dia bergegas mencari Rasulullah.Sesampainya di kota Mekah, ternyata Rasulullah dalam kondisi baik-baik saja. Rasulullah heran melihat Zubair berdiri dengan pedang terhunus, “ada apa denganmu, wahai Zubair?” Tanya Rasulullah”wahai Rasulullah, aku mendengar engkau telah disakiti oleh kaum Quraisy,” jawab Zubair dengan wajah cemas.

Zubair adalah sahabat yang pertama kali menghunuskan pedangnya demi membela Rasulullah. Itulah sebabnya Rasulullah menyebutnya sebagai pembela Nabi.Rasulullah memberinya gelar hawari. Yaitu seorang penolong, pendamping, dan pembela yang setia terhadap apa yang dibelanya.Perang demi perang dia ikuti bersama Rasulullah. Seluruh hidupnya dia berikan untuk perjuangan membela agama Allah.

Zubair selalu ada setiap Rasulullah ditimpa kesusahan, termasuk saat jiwa Rasulullah terancam.Zubair begitu cintanya kepada Rasulullah. Selalu siap dan sigap melindungi Rasulullah. Tak ada kata takut untuk menghalau musuh. Keberaniannya mampu menggetarkan musuh-musuhnya.

Sejauh apa kecintaan kita kepada Rasulullah?

Hal paling mudah yang bisa dilakukan adalah selalu bersholawat kepada Rasulullah. Naik level lagi adalah dengan itiiba’/ mengikuti tuntunan beliau. Bismillah… semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah untuk bisa meneladani kisah inspiratif dari para sahabat Rasulullah. Juga mengikuti akhlak mulia kekasih Allah. Aamiin