Hidup Ini Rahmat
Rasulullah bersabda, “ Bagi seorang muslim, semua kehidupan ini adalah rahmat. Hanya orang yang beriman sajalah yang merasakan hal ini. Jika kebahagiaan datang kepadanya ia bersyukur, niscaya ia akan menerima lebih banyak lagi rahmat dan barokah dari Allah. Demikian pula sebaliknya, jika ia menerima kesengsaraan dan musibah dengan sabar, niscaya ia akan menerima rahmat dan barakah dari Allah karena kesabarannya. (Muhammad Teladanku Jilid 12, hal: 30)
Masalah dan musibah datang, idealnya kita hadapi dengan tenang. Dianjurkan pula oleh Rasulullah untuk bersabar. Bicara dan menasehati mudah memang. Apabila tak ada yang mengingatkan dan menasehati bagaimana orang-orang tercinta di sekitar kita tak tercerahkan dengan kebaikan. Begitupun saat kita diberikan curahan kebahagiaan. Rasa syukur hendaknya terucapkan.
Bukan bersikap seperti Qarun yang merasa dirinyalah yang sudah hebat mengumpulkan harta. Naudzubillah. Semoga Allah singkirkan diri kita dari penyakit kufur nikmat. Tak ingat pada yang Maha Kuat. Bahwa harta dan kebahagiaan adalah titipan sesaat. Sejatinya kebahagiaan hakiki adalah di kehidupan kampung akhirat. Ingat Allah yang memberikan semua nikmat. Nikmat, anak, istri, suami, juga nikmat sehat. Semuanya bersumber dari campur tangan Allah Sang Pemilik jagad.
Hidup ini rahmat. Bagi mereka yang beriman yang terus taat. Terus bersukur akan semua karunia Allah wahai sabahat. Rasulullah yang maksum saja masih terus mensyukuri nikmat. Kaki beliau sampai bengkak saat shalat. Hal itu beliau tunjukkan karena rasa syukurnya agar selalu dekat dengan Allah Yang Ahad.
Wahai diri ini sudahkah banyak bersyukur? Atau malah lupa diri? Jangan menunggu untuk ditegur agar bersyukur. Yuk berlomba diri untuk bersyukur. Puncak dari rasa syukur adalah deng an mengajak orang tercinta, terdekat untuk di rel kebaikan. Jadi jangan jadi baik sendiri ya sahabat.