Biaya hidup itu murah sedangkan biaya pamer atau gengsi itu mahal gaes. Kebutuhan manusia itu ada batasnya namun keinginan manusia itu tanpa batas. Meskipun saat ini antara kebutuhan dan keinginan itu begitu kabur, tipis dan saling tumpang tindih. Perlu bijak dan bertanya dalam hati ketika akan mengkonsumsi barang-barang disekitar kita. Sebuah kisah menarik diceritakan oleh warganet Gusmang Oka Mayura mengenai adagium Biaya hidup itu murah sedangkan biaya pamer atau gengsi itu mahal gaes. Kerana hidup bagaikan roda maka Monggo disimak biar tak jatuh pada lubang menganga…
Biaya hidup itu murah sedangkan biaya pamer itu mahal gaes
2 tahun lalu saya bertemu seorang teman dari Indonesia di Belgia yang baru aja habis shopping. Dengan bangga memamerkan tas imut yang harganya ribuan euro.
Saya (godain ) : “Aduh, uang segitu kok nggak lu tabung aja. Mahal amat tasnya, cin”
Teman : ” Demi dunia persilatan, cin. Biar ikutan kekinian. Lagian bukan duit gue kok. Tapi duit suami! Ihihihih...”( Cekikikan dengan bangganya ).
Setelah 2 tahun berlalu, saya barusan denger dari dia kalo dia ada masalah dengan suaminya dan sekarang hanya bisa mengurung diri di rumah. OFF dari dunia maya. Suaminya punya cewek lain ( yang mungkin lebih mandiri ) tapi temen saya nggak mau dicerai karena nggak punya siapa siapa disini. Tanpa pekerjaan dan tanpa tabungan! Dulu selama masih jadi istri tajir, dia lebih suka menghamburkan uang suami demi sebuah gaya hidup & pujian dari teman teman dunia maya-nya. Sekarang tak satupun teman di dunia persilatan itu yang peduli dengan situasi hidupnya kini.Malah jadi bahan pergossipan.
Moral : Dunia selalu berputar. Kadang kita diatas, kadangkala kita berada dibawah. Mungkin saat ini Tuhan memberikan rejeki yang berlimpah, jangan sombong & jangan lupa untuk selalu bersyukur. Hidup bukan hanya untuk bergaya atau pamer! Apalagi demi sebuah like atau pujian di social media dari orang orang yang tidak dikenal.
sumber : fb Gusmang Oka Mayura (19/2/2018)
***
Jadi penuhilah kehidupan kita dengan kemampuan yang kita miliki tanpa harus kemrungsung dengan apa kata orang. Nikmati proses hidup tanpa harus mengaku berlebih padahal sejatinya kurang. Nikmati apa adanya tanpa harus polas poles dengan hutang sana-sini. Memang sih, rasah nyacat ramelu ragat….tapi sebagai sesama manusia tiada salahnya untuk saling mengingatkan….hehehe
Maturnuwun
baca juga :
- Waspada penipuan via telepon bagi pemegang kartu kredit Bank Mega
- Biaya hidup itu murah sedangkan biaya pamer itu mahal gaes
- Cara jitu menolak tawaran dan rayuan kartu kredit
***\Contact KHS Go Blog/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Youtube: @setia1heri
Line@ : @ setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0
kadang juga merasa sedih
itoe betoel adanja 😀
Jika memang benar cerita ini,
Rata2 oknum kaum hawa model begitu cuman menang kulit putih / kuning doang…!!!
Hidungpun juga gak mancung2 amat…!!!
Malas kerja…!!!
Maunya jadi boss..!!
Maunya instan alias gak mau sengsoro dulu..!!
Ilmu agamanya Nol Besar…!!!!
Bisanya dandan & ngangkang doang..!!!
Mulutnya sekecoh2 alias sak enake dewe…!!
Tidak bisa mandiri…!!!!
Selalu bergantung ma suami…!!!
Wes buanyak buruknya sifat2nya…!!!
Cantik juga gak seberapa…!!!
Paling jijik dg model ginian…!!!!
Blass tidak punya tanggung jawab
& pendirian….!!!
Dan tidak punya kelebihan juga…!!!!
Rata2 goblokk…wkwkwk…!!!!
semoga gak nular ke anak cucu kita gans…naudzubillahi mindzalik
Setuju mas, beaya gengsi yg lebih besar.
Makasih postingannya, bisa untuk mengingatkan kita
inggih mbak…
Jangan lah sampe nular ke anak cucu smga di jauhkan… https://grosirtasjakartablog.wordpress.com/2018/04/27/cover-buku-agenda-grosir-sampul-murah-jakarta-bekasi/
karena banyak orang yang tidak mensyukuri nikmat yang diberikan tuhan, makanya dia punya gaya hidup yang mahal 🙁