Skip to main content

Lulus SD diminta sumbang komputer sekolah sebagai kenangan, pemerasan kah?

Lulus SD diminta sumbang komputer sekolah sebagai kenangan, pemerasan kah?.Seorang warganet di Blora Update mencurahkah isi hatinya terkait anaknya yang lulus SD. Dalam sebuah surat edaran yang dibuat komite sekolah disebutkan bahwa setiap anak yang lulus diwajibkan menyumbang urunan untuk pengadaan komputer sekolah sebagai buah kenang-kenangan. Apakah ini bentuk pemerasan?

Warganet bernama Bambang Wahyudianto menulis curcolnya di grup facebook Blora Update pada bulan Mei 2018 sebagai berikut:

Pantaskah seorang kepala sekolah meminta kenang kenangan.berupa komputer pada murid sd.sebelumnya juga pernah kehilangan komputer, muridnya disuruh menggantinya dengan cara per murid 130.sekarang mau lulusan malah minta kenang kenangan komputer .
Patut ngak
Pantas ngak
Pemerasan ngak.
Tolong sebar luas kan biar tidak terjadi di sekolah2anak anda.

Sebenarnya itu minta 200 wali murid banyak yg keberatan rapat lagi pengenya wali murid itu mampunya berapa nanti di kplin terus dibeli in apa gitu lho pak gak harus minta200 banyak yang keberatan tapi gak afa yang berani bilang.

Beberapa warganet menanggapi postingan diatas yang bernada untuk menolak.”Iyo ojo gelem kui.. Komputer ki fasilitas sekolah.. Setuju bro.. Sok ben anakku ora tk sekolahno ng sd mulyorejo 2..” ujar Zulkarnain. Titik Maharani juga mengungkapkan hal serupa, “170rbper murid mungkin 3hari bayaran wali murid. Kira kira kepala sekolahnya mau ndak 3hari gajianya buat ngamal kali murid sekelas” tuturnya.

Sementara warganet lain bersikap bijak. “kalau untuk kepentingan pribadi kurang pantas ,tapi kayaknya itu kesepakatan bukan pemaksaan bolehlah untuk terakhir kalinya.sekedar balas jasa dan kenang kenangan,iklaskan saja kalau mampu itu bukan pungli lur.“tutur Satriyo Utomo. Hal ini juga diamini oleh Suwardi Bee, “Menurutku itu yang minta bukan kepala sekolah….. Tapi surat itu dari komite sekolah…. Yg merupakan wakil dari ortu dan wali murid” tegasnya.

Dalam grup facebook tersebut ternyata ada anggota keluarga Komite Sekolah yang mencoba memberikan klasifikasi. “Assalamualaikum pak Bambang Wahyudianto.perkenalkan sy putri pak tarmuji selaku ketua komite.sebelumnya sy mewakili bapak ingin menyampaikan..sblmnya kan memang sudah dirapatkan, kl jenengan tidak setuju hrs nya jenengan matur.kemarin kan sudah sepakat.dan rata2 wali murid setuju.bukannya jenengan juga sudah dtawari kekuatane jenengan brp.dan sudah setuju jg nggih.guna rapat itu buat mufakat.kl blm mufakat yaa monggo dirundingkan lg.kl kmrn diem, trus sekarang koar2 di medsos, sy kira ini g etis.” Ujar Candra Lia.

Selanjutnya beliau melanjutkan penjelasannya,”menurut sy wajar setiap kelulusan memberikan kenang2an untuk sekolah sbg rasa terimakasih krn sudah mendidik, minterke putra putrine jenengan.dan ini bukan paksaan, kl paksaan g mungkin d rapatkan. Komputer itu jg digunakan untuk kepentingan sekolah.kemajuan sekolah.krn generasi sekarang hrs bisa komputer.bukan masuk dikantong pribadi. Menurut sy kenang2an komputer itu g sebanding sm ilmu yg diberikan ke anak2 e jenengan.dan sy rasa semua sekolah jaman skrng pasti ada iuran buat kenang2an sekolah g cuma sd mulyorejo 2 saja.”pungkasnya.

Well, menurut KHS jalan tengah yang perlu diambil adalah kalau sudah keputusan maka tentu tidak boleh diganggu gugat. Bila merasa keberatan maka tentu bisa meminta keringanan sesuai kesanggupan. Meskipun kadang ada unsur ewuh pakewuh dalam hal ini.

Maturnuwun

Baca Juga :

[display-post tag=anak]

Tinggalkan Balasan