Skip to main content

Berbenah Menyenangkan

Berbenah Menyenangkan

Berbenah? Ah tidak….! Pasti capek, tidak asyik, malas, menyebalkan. Itu tanggapan sebagian besar orang. Berbenah rumah terutama. Rumah tempat kita tinggal. Rumah tempat kita melepas lelah dan kerinduan pada keluarga. Dari rumahlah kita menemukan semangat. Semangat menjalani aktivitas sehari-hari. Namun tak semua orang begitu perhatian dengan rumahnya. Rumah yang ditinggalinya kerap kali hanya menjadi tempat istirahat untuk melepas penat. Penat dari bekerja di luar rumah.

Padahal rumah yang rapi, bersih, nyaman adalah idaman setiap pasangan. Pasangan suami istri yang bahagia itu juga terlihat dari bagaimana dia memperlakukan rumahnya. Rumah idaman bukan hanya angan. Rumah idaman bukan hanya impian. Tetapi rumah idaman akan bisa diwujudkan dengan berbenah yang asyik tanpa bosan namun justru menyenangkan.

Setahun yang lalu saat awal pandemi, saya berniat kukuh mengikuti kelas yang lagi hits. Kelas yang pesertanya lebih banyak  para emaknya. Tapi ada juga bapak-bapaknya yang berhasil lulus dari kelas itu. Ya, saya mengikuti kelas berbenah sadis batch11. Bersama Teh Rika Subana sebagai foundernya. Seru layaknya naik roll coaster. Selama 25 hari, saya bersama lebih dari 125 peserta harus tahan dan tak baperan. Sistem eliminasi pun membuat agak keder di awal mau mendaftar. Mengapa? Ya berpikir sih saat itu sudah bayar mahal kok ada sistem eliminasi. Saya pun positif thingking bahwa ini bagian dari resiko ikut kelas.

Alhamdulillah, atas izin Allah saya menjadi bagian peserta yang lulus dari 70 an wisudawan peserta kelas berbenah sadis. Setengah peserta dieliminasi karena tiga kali berturut-turut tidak mengerjakan tugasnya. Oia, sengaja saya ikut kelas upgrade diri sesuai kebutuhan. Bukan asal ikutan. Karena dengan banyak mengikuti kelas online baik itu kulwap, webinar, zoominar apabila tidak diaplikasin, duh meruginya. Karena Allah mencintai orang-orang yang tak hanya bilang iman di hati dan lisan, tapi juga perbuatan.

Berikut saya bagikan ilmu dari kelas berbenah sadis kepada sahabat setia pembaca blog ini . Bagaimana kunci sukses berbenah? Yuk kita simak.

Pertama berbenah diawali dari niat dan tujuan berbenah. Semua orang ingin rumah idaman yang nyaman, bersih, rapi. Ketika kita berniat membenahi isi rumah, sesungguhnya kita sedang membenahi diri sendiri. Sering kali, kita begitu terhubung dengan barang, merasa memiliki kelekatan yang begitu erat dengan barang. Padahal, bukankah seharusnya kita cukup menggunakan barang-barang itu sebagai sebuah alat? Sebagai sebuah media. Barang-barang tesebut itu memudahkan hidup kita.

Nah, saat berbenah rumah mari kita luruskan niatnya. Luruskan niat bahwa kita sendirilah yang akan berubah. Insyaallah anggota keluarga lainnya juga akan tertular virus berbenah.

“Saat lahir, kita tidak membawa apapun, bahkan tak sehelai benang pun menempel di tubuh kita. Begitu pun ketika meninggal, kita tak akan membawa apa-apa. Hanya berbungkus kain putih. Lalu mengapa kita masih mau menumpuk barang, yang tak dibutuhkan di rumah kita?”. (Rika Subana, founder Berbenah Sadis)

Kedua, ubah pola pikir berbenah. Apabila kita menganggap berbenah itu susah, berbenah itu melelahkan, menyebalkan. Mungkin juga berpikir bahwa dengan memiliki anak kecil, rumah tidak mungkin rapi, bersih dan wangi. Padahal anak-anak bukan kambing hitam. He.he.he.. Padahal anak-anak tidak salah sama sekali. Bukankah anak yang sehat itu adalah anak yang tidak mau diam alias terus “thowaf” bergerak ke sana kemari. Justru bersyukur ya itu pertanda anak-anak bertumbuh.

Pola pikir kita sendiri yang harusnya diubah. Bukan seperti anggapan kebanyakan orang. Eits, jangan diikuti anggapan itu ya. Berhati-hati dengan pikiran kita. Berhati-hati dengan apa yang terucap. Karena ucapan adalah doa. Saat kita berucap rumah kita sulit rapi,maka sesungguhnya kita sedang mendoakan diri kita suapaya memiliki rumah yang berantakan. Jadi, yuk ubah pola pikir kita tentang berbenah. Aku ingin berbenah agar rumah nyaman, bersih, rapi dan wangi. Pola pikir inilah yang harus kita ucapkan.

Ketiga, membuat kalimat penyemangat. Dalam setiap eksekusi kegiatan pastinya tidak akan berjalan mulus. Bertemu dengan masalah pastinya. Begitupun dengan berbenah rumah. Lalu bagaimana saat proses berbenah kita menemui masalah? Semisal, kelelahan, dinyiyirin anggota keluarga, anak-anak kurang mendukung. Tenang ya mak. Tidak perlu baper. Bawa perasaan. Baper yang boleh itu bawa perubahan. Perubahan baik lho ya.

Jadi saat menemui masalah dalam proses berbenah ingatlah di tips pertama tadi luruskan niat dan kuatkan niat. Terus afirmasi diri dengan berpikir positif untuk berbenah rumah. Lakukan self-talk atau berbicara pada diri sendiri. Berbicara pada diri sendiri dengan membuat kalimat penyemangat. Kalimat yang menggugah diri . Kalimat penyemangat yang mengalirkan energi kita kembali. Kalimat yang memunculkan mood booster untuk diri agar menyelesaikan proses berbenah. Tempel dan baca berulang kalimat penyemangat itu di tempat yang sering kita lihat. Iringi self-talk dengan ikhtiar langit yaitu berdoa kepada-Nya agar dimudahkan dalam proses berbenah.

Setelah membuat kalimat penyemangat, langkah selanjutnya adalah membuat rencana berbenah. Rencana ini penting ya sahabat. Rencana penentu menuju kesuksesan. Gagal merencanakan, berarti merencanakn kegagalan. Rencana berbenah adalah semua langkah apa saja yang akan dilakukan dalam proses berbenah. Termasuk pula rentang waktunya, kapan dimulai dan kapan selesai. Saat ikut kelas berbebah sadis online, kita berproses selama dua puluh lima hari untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dan ada pertanyaan dari peserta kapan sih waktu paling lama untuk berbenah? Paling lama adalah satu bulan. Paparan dari sang mentor Rika Subana saat itu. Lama banget satu bulan ya. Jelas lama lah yang dibereskan adalah seluruh barang yang ada di rumah kita.

Namun, apabila rumahnya kecil dan tidak terlalu banyak barang insyaallah tidak sampai satu bulan. Prinsipnya lebih cepat leih baik. Apabila bisa membereskan kekacauan barang di rumah dalam waktu satu minggu, mengapa harus satu bulan. Membereskan semua barang lho ya, bukan membuang semua barang ke tempat sampah. Akan ada proses sortir-menyortir barang. Memilah barang mana yang kita butuhkan dan mana yang harus dihempaskan. Memilah barang sesuai dengan kategori. Setidaknya ada sembilan kategori yang akan dibereskan. Untuk pembahasan memilah atau langkah sortir menyortir barang sesuai kategori ini akan saya posting ditulisan berikutnya. Semoga segera ya…

Langkah terakhir adalah eksekusi rencana berbenah. Setelah kita membuat rencana berbenah sesuai timing nya maka harus dipastikan segera untuk dieksekusi. Jangan sampai hanya sebatas rencana saja. Segala sesuatu tidak akan terwujud jika kita tidak mengerjakannya. Begitupun rumah idaman yang kita impikan, hanya akan menjadi impian apabila rencana berbenah yang sudah dibuat tidak segera dikerjakan. Mau untuk memulai dan jangan lupa untuk menuntaskannya.

Masing-masing orang tidak sama dalam mengerjakan rencana berbenahnya. Kecepatannya menyesuaikan dengan dirinya. Tidak mengapa. Terpenting adalah ada progres nya setiap harinya. Setiap langkah kecil yang kita lakukan diproses berbenah apabila konsisten akan membuahkan hasil luar biasa. Insyaallah akan kita dapati rumah impian sesuai ucapan kita. Rumah nyaman, bersih, wangi dan rapi.

Setelah ikut kelas berbenah, saya merasa plong, lega, bahagia. Rumah sesuai impian. Tak ada lagi bingung mencari gunting dimana, kunci sepeda motor di mana meletakkan. Karena semua sudah punya “rumahnya” masing-masing. Belanja pun juga berhati-hati. Lebih bisa berdamai dengan sale, promo dan diskonan. Membeli barang hanya yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Tinggalkan Balasan