Skip to main content

Tukang Parkir

Tukang Parkir. Orang yang paling tenang hidupnya itu tukang parkir. Coba kita lihat tukang parkir, walaupun mobil banyak. Merknya bagus-bagus. Tidak pernah sombong. Nanti mobil pergi satu demi satu, habis sama sekali. Dia tak sedih. Mobil banyak tak sombong. Mobil habis tak sedih. Apa rahasianya? Ternyata tukang parkir tidak merasa memiliki. Tapi merasa dititipi.

Siapa saja yang merasa memiliki bersiaplah kehilangan dan itu menyakitkan. Tapi kalau merasa dititipi, jabatan, harta, anak, istri semua titipan. Hiduplah seperti tukang parkir. Pertama titipan tidak boleh membuat kita sombong. Dititipi kok sombong.

Tausiyah dari KH. Zainudin MZ di atas adalah pengingat bagi diri kita masing-masing. Apa yang sudah kita nikmati baik itu berlimpahnya harta, bahagia bersama keluarga serta jabatan yang melenakan semuanya hanyalah titipan Sang Pencipta. Kelak apa yang sudah dititipkan kepada kita akan diambil oleh pemilik sejatinya yaitu Rabb Pemilik seluruh alam semesta.

Tak akan ada lagi yang bisa dibangga-banggakan apabila titipan itu sudah saatnya berpulang. Anak, istri, suami akan diambil untuk kembali kepada-Nya. Kita tak berhak merasa memiliki itu semuanya. Hanya akan membuat sakit dan kecewa apabila titipan yang kita aku sebagai milikku sudah tak bersama lagi.

Demikian halnya jabatan, harta kita tak akan selamanya bersama terus dengan kita. Suatu saat Dia yang lebih berhak mengambil. Nah, saat Allah mengambil titipan itu mari  kita teladani tukang parkir.Tanpa dongkol, tanpa bengong, tak mengeluh bahkan berputus asa. Tukang parkir juga tak pernah sombong atas titipan kendaraan jumlahnya banyak dan bagus. Karena jelas bahwa prinsip dan kesadaran tukang parkir ini semua kendaraan bukanlah milikku. Satu jam, dua jam ataupun setengah hari lamanya parkir pasti si empunya akan mengambilnya juga.

Kawan, mari sejenak merenung apakah kita sudah menyadari bahwa semua yang sekarang merasa kita miliki suatu saat tak bersama lagi. Maka pandai-pandailah menjaga titipan-Nya. Amanah atas titipan. Mengoptimalkan titipan agar kelak mengalirkan jariyah pahala. Meski kita sudah tutup usia.Harta yang  dititipkan akan berkah apabila disalurkan dan diberdayakan sesuai tuntunan Rasulullah. Aamiin. (nra)

Ketahuilah, sesungguhnya milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Bukankah janji Allah itu benar? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Al Qur’an surat Yunus: 55)

 

 

Tinggalkan Balasan