Skip to main content

Pejuang Subuh

Pejuang Subuh

Pejuang Subuh. Sudah hampir satu bulan Sakti tidak pernah absen untuk berangkat berjama’ah subuh. Menjelang adzan berkumandang si kakak sudah bersiap-siap menuju mushola terdekat. Sebagai bundanya terharu dan bersyukur atas niat kuatnya  untuk berjuang melawan dinginnya udara subuh. Allah lah yang memudahkan putra sulung kami untuk bangun sebelum subuh menunaikan sholat subuh berjama’ah.

Awalnya begitu sulit membangunkan  saat di usia TK A. Masih rewel dan ogah-ogahan untuk bangun. Namun perjuangan sebagai orangtua yang ingin anaknya menjadi anak-anak sholih tak kenal lelah. Setiap hari terus memotivasi, dan memberikan kisah tentang bagaimana orang-orang yang disayang Allah ketika  sungguh-sungguh dalam menegakkan sholatnya.

Diantara jama’ah mushola, memang hanya Sakti yang paling kecil. Shof di barisan pertama laki-laki hanya berisi tidak lebih dari 8 orang. Meskipun jama’ah sholat subuh setiap hari tidak sampai penuh dua shof, alhamdulillah anak kami masih semangat. Hal serupa mungkin terjadi di beberapa masjid, mushola dengan jama’ah sholat subuh yang minimal jumlahnya. Himbauan melalui gerakan “pejuang subuh” juga sudah lama digencarkan. Namun itu baru terealisasi di masjid tertentu saja.

Membiasakan anak sholat subuh di awali dengan tahapan anak mencintai masjid. Mengenalkan masjid  dengan sering mengajak anak sholat berjama’ah akan lebih memudahkan untuk anak cinta masjid. Tentunya banyak orangtua yang berharap masjid yang ramah anak. Karena memang tidak semua anak bisa dikondisikan untuk tertib di masjid. Namun, jika memang di antara anak-anak kita ada yang super aktif, sebaiknya dikondisikan sampai benar-benar bisa bersikap baik di masjid. Masjid seharusnya dimakmurkan oleh para pemuda, karena merekalah kelak yang akan melanjutkan risalah kebaikan islam. Realitasnya sebaliknya di masjid jama’ah nya hanya berisi orangtua, manula. Mari kita sebagai orangtua mengajak anak-anak kita untuk cinta masjid, memakmurkan masjid.

Dalam satu hadits disebutkan, “Apabila kamu melihat orang yang terbiasa masuk masjid maka saksikanlah bahwa dia beriman. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Allah telah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 18: “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah-lah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Memulai mengajak anak-anak  untuk sholat subuh berjama’ah merupakan pengalaman spiritual luar biasa yang harusnya dilakukan setiap orangtua. Dari sini anak akan mendapatkan pelajaran kedisiplinan setiap harinya. Melalui kedisiplinan sholat subuh anak akan terpola dengan sendirinya untuk bangun sesuai dengan waktu yang sudah dibiasakan sejak awal tanpa harus dibangunkan.

Kesadaran dan cinta untuk menjadi pejuang subuh secara natural akan tebentuk melalui pembiasaan yang sudah dikerjakan lebih dari 21 kali. Hal ini sudah terbukti pada putra pertama kami. Sampai tulisan ini di posting alhamdulillah ananda masih istiqomah bangun sendiri dengan semangat menyambut adzan subuh. Kini ananda menjadi salah satu pejuang subuh anak-anak. Semoga kelak ananda Sakti tetap istiqomah dan menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya, dan semoga tulisan ini menginspirasi dan menggerakkan hati para orangtua untuk mengajak anak-anak di rumah menuju masjid menjadi pejuang subuh.

 

One thought to “Pejuang Subuh”

Tinggalkan Balasan