Skip to main content
hakikat sakit secara positif

Hakikat Sakit itu…

Hakikat Sakit itu…Sudah menjadi 2 sisi yang saling berpasangan bahwa sehat akan bergandengan dengan sakit. Kita senantiasa dianjurkan untuk memelihara kesehatan namun pastinya suatu saat kita pasti akan jatuh sakit dengan segala skalanya. Sakit ada yang menganggap bahwa itu ujian, musibah ataupun pengingat. Beginlah kawans bila sakit kalau kita sikapi dengan positif.

hakikat sakit secara positif

Sakit itu “Zikrullah”
Orang yang sedang sakit akan lebih sering menyebut Asma Allah dibandingkan ketika dalam sehatnya.

Sakit itu “Istighfar”
Orang yang sedang sakit akan teringat dosa-dosa yang pernah diperbuat, sehingga lisan akan terbimbing untuk selalu beristigfar dan memohon ampunan kepada Allah.

Sakit itu “Tauhid”
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah yang akan terus digetar?

Sakit itu “Muhasabah”
Orang yang sedang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri, menghitung-hitung bekal apa yang telah dikumpulkan untuk kembali menghadap ilahi.

Sakit itu “Jihad”
Orang yang sedang sakit tidak diperbolehkan hanya pasrah akan tetapi diwajibkan terus berusaha dan berikhtiar untuk mencapai kesembuhan.

Sakit itu “Ilmu”
Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri utk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

Sakit itu “Nasihat”
Orang sakit mengingatkan yang sehat untuk jaga diri. Yang sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar.
Allah cinta dan sayang keduanya.

Sakit itu “Silaturrahim”
Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu akhirnya datang membezoek, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

Sakit itu “Penggugur Dosa”
Orang yang sedang sakit sesungguhnya dia sedang dicintai sang Pencipta sekaligus sedang diberi ujian..tentu kalau diterima dengan sabar dan tawakkal akan merontokkan dosa-dosa.

Sakit itu “Mustajab Do’a”
Sesungguhnya doa orang yang sedang sakit mustajab, maka saat kita menengok yang sakit disamping kita mendoakan maka mintalah doanya.
Imam As-Suyuthi selalu keliling kota mencari orang sakit lalu beliau minta dido’akan.

Sakit itu salah satu keadaan yang “Menyulitkan Syaitan”
Orang yang sedang sakit diajak maksiat tak mampu dan tak mau. Dosa yang lalu disesali dan mohon ampunan.

Sakit itu membuat “Sedikit tertawa dan banyak menangis”
Satu sikap ke-Insyaf-an yang disukai Nabi dan para makhluk langit.

Sakit meningkatkan kualitas “Ibadah”
Rukuk – Sujud lebih khusyuk,
Tasbih – Istighfar lebih sering,
Bermunajat – Do’a jadi lebih lama.

Sakit itu memperbaiki “Akhlak”
Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu’.

pada akhirnya *”SAKIT” membawa kita untuk selalu ingat akan
*”KEMATIAN”*

Wallahu a’lam
ALLAHUMMA SHOLLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD
WAALA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD

sumber : Al Faqir Saiyaa > ‎CERITA DAN KISAH PARA WALIYULLOH

baca juga :

[display-post tag=sakit]

Tinggalkan Balasan