Skip to main content

Berkah Syawal, Alhamdulillah menang Writing Challenge Ramadhan FLP Gresik

Berkah Syawal, Alhamdulillah menang Writing Challenge Ramadhan FLP Gresik. Alhamdulillahirabbilalamiin, kata yang meluncur dari lisan ketika mendapatkan kabar bahagia dari salah satu rekan di grup whatsapp. Pagi tadi barusan ngecek handphone di salah satu grup  whatsapp disampaikan bahwa saya termasuk salah satu peserta yang memperoleh apresiasi dari admin grup sekaligus penggagas grup bernama Writing Challenge Ramadhan Berbagi Inspirasi.

Berkah Syawal, Alhamdulillah menang Writing Challenge Ramadhan FLP GresikBerbinar disertai rasa haru saya masih men-scroll tulisan chat di grup tersebut, untuk memastikan kebenaran beritanya. Benar, saya mendapatkan apresiasi juara kedua dalam Writing Challenge Ramadhan Berbagi Inspirasi oleh FLP (Forum Lingkar Pena) Gresik.

Tak menyangka akan ada apresiasi, karena di awal sampai akhir ramadhan diniatkan untuk belajar menulis saja. Tak hanya belajar menulis, namun tantangan awal di grup kala itu adalah menulis dengan frekuensi setiap hari. Nah inilah yang membuat saya semakin terpacu untuk mengikuti tantangan tersebut.

Setiap hari mencari ide tulisan apa yang inspiratif, tak hanya itu meski tata bahasa dan isi tulisan masih belepotan di sana sini saya percaya diri saja untuk menuangkannya di setiap paragrafnya. Lebih seru lagi tantangan ini diadakan di bulan yang penuh dengan kemuliaan, timing istimewa yang tak semua orang mau merealisasikan idenya untuk dituliskan setiap hari.

Selain target tahunan di setiap ramadhan yang pasti saya lakukan selain mengkhatamkan Al-Qur’an serta ragam amalan lainya. Sengaja saya mencoba tawaran dari grup tersebut. Akhir bulan Sya’ban tepatnya saya berselancar di facebook dan ditakdirkan Allah membaca postingan dari dik Wahyu Widayati salah satu penulis dengan karya antologinya mengajak untuk bergabung di grup Writing Challenge Ramadhan Berbagai Inspirasi.

Saya memutuskan untuk bergabung juga saat itu. Ingin membuat target berbeda di ramadhan tahun ini dengan capaian yang optimal meng-upgrade kapasitas diri yaitu konsisten menulis. Menulis yang bagi saya tidak hanya dinilai inspiratif oleh pembaca, namun membagikan hal positif tentang ilmu Allah yang tak cukup apabila dituliskan setiap harinya.

Nano-nano rasanya ketika kita punya target harian menulis apalagi di bulan berkah, ramadhan. Bagaimana harus berbagi waktu selama 24 jam. Ternyata menulis setiap hari tidak harus menunggu waktu senggang, berdalih dengan kesibukan yang berjibun. Siapalah kita, mari kita tengok tokoh-tokoh hebat: Buya Hamka,   di waktu sibuknya justru menghasilkan karya nya begitu bergizi hingga kini bisa dinikmati pembacanya.

Berkah Syawal begitu terasa ketika kita benar-benar melakukan ibadah di ramadhan dengan kesungguhan niat hanya berharap ridho-Nya. Tak inginkan selain niat tersebut. Menikmati ramadhan dengan ketulusan niat dan kesungguhan untuk meneruskan kebaikan-kebaikan setelah ramadhan. Apresiasi seperti ini sebagai bonus dariNya, tentunya dengan kemurnian niat dan menjaga niat sampai pada akhirnya.

Rasanya tak cukup kata alhamdulillah atas nikmat Mu ini Ya Rabb. Jadikan apresiasi sebagai penyemangat agar tetap konsisten untuk menulis, bukan untuk berbangga diri, atau gila dipuji. Terimakasih Allah atas kebahagiaan ini. Jadikan kami pandai bersyukur atas limpahan nikmatMu.

Terimakasih pula kami sampaikan kepada dik Wahyu Widayati sebagai perantara kebaikan di dunia menulis melalui event Writing Challenge Ramadhan Berbagi Inspirasi oleh FLP (Forum Lingkar Pena) Gresik. Salam ayuk gemar menulis. (NRA)

Terima kasih pula untuk mantemans semua atas support dan like nya untuk postingan inspirasi selama bulan Ramadhan. Bumi Jowo lemah teles, Gusti Allah ingkang bales. Semoga tetap bisa konsisten menulis pasca ramadhan dengan one day one post…hehehe. (KHS)

#FLPGresik

#Bahagialagi

Maturnuwun

Baca juga :

 

Tinggalkan Balasan