Skip to main content
masjid namira foto dari kompas

Saldo Infak hingga Nol Rupiah Masjid Namira, Lamongan

Saldo Infak Nol Rupiah Masjid Namira. Lamongan, kota kecil di Jawa Timur yang lekat dengan ikon soto dan PERSELA. Menghadirkan pula ikon baru buah karya dari inovasi tanpa henti dari pemimpin perubahan, ya Namira salah satu dari sekian masjid di kota Lamongan. Sampai hari ini saya masih heran, kok bisa Lamongan punya masjid seperti ini. Lokasinya juga bukan di tengah kota. Malah sudah minggir sekali. Berada di Desa Jotosanur, kecamatan Tikung Lamongan.masjid namira foto dari kompas

Namira memang masjid yang berbeda, jama’ahnya selalu membludak. Saat sholat subuh jama’ahnya bisa  mencapai seribu orang. Paling sedikit 500 orang dari banyak penjuru desa. Usai sholat jama’ah pun diberi sarapan gratis. Nah ketika ramadhan, takmir masjid menyediakan makanan gratis sampai 2000 pack untuk berbuka puasa dan makan sahur bagi siapa saja yang datang ke masjid ini. Masjid ini juga menjadi lokasi kopdar anak-anak muda untuk berkegiatan positif. Apabila janjian bertemulah mereka di sana di masjid Namira untuk mendiskusikan kegiatan apa saja yang akan dilakukan.

Tak hanya itu saja, anak-anak kecil pun disediakan tempat bermain yang aman untuk memberikan ingatan kepada anak-anak di masa kecilnya bahwa masjid adalah tempat yang asyik bagi mereka. Takmir masjid Namira memiliki prinsip dahsyat yang bisa ditiru oleh takmir masjid yang lainnya. Uang sedekah/infaq jama’ah harus kembali ke jama’ah secepatnya. “Kami takmir malu kepada Allah kalau uang jama’ah menumpuk di kotak infaq atau kas masjid. Kalau bisa saldo infaq itu nol rupiah”.

Itu berarti takmir masjidnya kreatif karena selalu punya program untuk jama’ah. Masjid apabila punya saldo tidak nol berarti masjid gagal mempertanggung jawabkan amanah jama’ahnya. Takmirnya miskin kreativitas. Jama’ah tidak mendapat manfaat apapun dari keberadaan takmir. Jama’ah juga belum mendapatkan pahala karena uang sedekah/infaqnya belum mengalir, masih mandheg di kotak infaq/kas masjid.

Masjid keren ini memberikan alokasi 24 jam untuk bisa digunakan oleh musafir, beristirahat dan tiduran di teras masjid yang disediakan khusus untuk mereka. Bagi yang ingin beri’tikaf disediakan pula area tenda untuk menginap tidur. Makanan untuk sahur melimpah, free Wifi sepanjang hari. Daya tampung parkir kendaraan mecapai 400 mobil. Setiap minggunya selalu mendatangkan penceramah baru dari berbagai kota. Masih banyak lagi kelebihan-kelebihan lainnya dari masjid Namira Lamongan. Ya masjid seperti inilah merupakan cikal bakal masjid madani.

Begitu banyaknya acara yang bermutu, donatur yang datang entah darimana terus semakin membanjir lagi dan ada lagi. Takmir pun harus berpikir keras bagaimana menghabiskan uang itu. Semakin habis  maka semakin datang donatur yang lebih besar menginfakkan dananya. Menurut takmir masjid, “kami hanya ingin agar sedekah/infaq dari jama’ah segera berbuah jadi pahala. Justru apabila uang itu ngendon saja, kami sebagai takmir masjid merasa berdosa dihadapan Allah”.

Sedekah mereka terlambat segera menjadi pahala karena belum ada kegiatan yang diwujudkan dari uag yang sudah diterima. Berhati-hati menjaga amanah.  Allah akan melimpahkan berkah-Nya kepada pengurus masjid yang menjalankan amanah dengan segera. Untuk itulah takmir masjid Namira  mempunyai motto: “usahakan saldo bisa nol !!”. Inilah profil masjid Namira yang tentunya bisa menginspirasi takmir-takmir masjid yang lainnya. Begitu menjaga amanah dari donatur dan mengelola uang donatur kembali kepada jama’ah dengan segera. Semoga akan ada masjid Namira Namira yang lainnya. Aamiin. (ditulis kembali  oleh NRA dengan sedikit tambahan :dari Among Kurnia E)

#RamadhanBerbagiInspirasi

#FLPGresik

#Day27

baca juga :

8 thoughts to “Saldo Infak hingga Nol Rupiah Masjid Namira, Lamongan”

  1. Harusnya seperti ini, uang infaq dan sedekah dari jamaah itu adalah amanah, tidak jarang takmir masjid yang pelit seolah-olah itu uang sendiri.
    Takutnya sih uang yg ditahan itu menjadi pengurangan pahala takmir karena dialihkan ke jamaah karena prinsipnya mereka berinfaq dan sedekah ke masjid itu mengharapkan pahala, jadi takutnya selama uang tersebut belum digunakan maka takmir bertanggungjawab terhadap pahala sang donatur

  2. Mantab tuh sholat subuh jamaah di masjid stabil kisaran angka 500 sampai seribu, yg malas subuhan jadi terbawa suasana akhirnya berangkat sholat jamaah subuh.

Tinggalkan Balasan