Skip to main content

Meraih Energi Ramadhan

Meraih Energi Ramadhan.Sungguh benar-benar merugi bagi setiap muslim apabila di tiap datangnya Ramadhan hanya melewatkan begitu saja hari-harinya dengan tidak mempersiapkan dan memberikan target kebaikan.

Padahal apabila kita memahami betul esensi dan keutamaan Ramadhan yang Allah hadirkan kepada umat muslim begitu dahsyat. Ramadhan merupakan salah satu sarana dan momentum istimewa bagi setiap mukmin dan mukminah untuk bercermin diri dan ber-muhasabah, yang dengannya seseorang bisa mengetahui tingkat keimanannya, bagaimana kualitas ketaqwaannya kepada Sang Khalik.

Tak hanya itu, dengan Ramadhan seseorang juga bisa menguji diri dan hatinya, untuk mengetahui sudah berada di tingkat apakah ia? Apakah tingkat iman dan taqwanya masih tetap berada di tingkat dasar (zhalimun linafsih: aniaya terhadap diri sendiri), atau ia sudah naik ke tingkat menengah (muqtasid: pas-pasan, sedang-sedang saja, dan dalam batas minimal aman dan selamat) atau alhamdulillah sudah sampai di tingkat tinggi (sabiqun bil-khairat: pelopor dan  terdepan dalam berbagai kebaikan).Seperti di dalam ayat-ayat cinta Nya, Q,S. Fathir:32;

“kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada golongan yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada kelompok pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang selalu di depan dalam berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”

Setiap kali Allah menyuguhkan bulan mulia ini dan kita diizinkanNya bisa berjumpa, di situlah Allah menguji kita diantara hambanya yang mengaku beriman dan mencintai Nya, manakah diantara kita yang benar-benar bersungguh-sungguh menyiapkan kehadiran nya. Apakah kadar iman kita tetap saja atau di level sedang dan dahsyatnya lagi apakah level iman kita di tinggat puncak.

Di sinilah Allah akan menguji, men- screening diantara hambanya manakah yang patut dan layak diberikan gelar muttaqien. Sudah banyak ceramah-ceramah yang menyajikan bagaimana kita harusnya menyambut dan mempersiapkannya, namun apakah hati kita ini memang benar-benar sudah siap menjemput keberkahan Ramadhan. Apalagi kalau kita benar-benar paham betul potensi energi ramadhan yang bisa kita optimalkan sebulan penuh lamanya.

Kali ini penulis, ingin menyampaikan bagaimana dahsyatnya potensi energi ramadhan yang didapatkan dari hasil menyimak ceramah oleh Prof. Dr. Roem Rowi beberapa waktu yang lalu. Berikut ini potensi energi ramadhan yang selalu Allah hadiahkan kepada umat muslim di antara dua belas bulan kalender hijriyah:

  • Ramadhan merupakan produktivitas karya amal

Bahwa di luar ramadhan pun kita sebagai hambanya yang mengaku cinta dengan Nya, sudah seharusnya membuktikan kecintaan tersebut dengan memberikan amal-amal nyata berupa kebaikan-kebaikan yang berkelanjutan. Karena disebut dengan iman apabila sudah direalisasikan dengan amal nyata. Apalagi ini bulan mulia, bulan penuh ampunan Nya, mari kita realisasikan iman kita dengan berlomba-lomba memperbanyak dan memperbaiki kualitas kebaikan amal-amal kita.

Bisa dengan target amal harian, bagaimana sholat fardhu kita selama berislam, apakah masih banyak yang bolong-bolong sholatnya, atau masih sering terlambat sholatnya, dst. Kuncinya adalah merealisasikan apa yang sudah ada di hati , ucapan kita dengan karya, amal nyata. Jangan hanya produktiv beramal di momen ramadahan saja. Fenomena di ramadhan tiap tahunnya ada “serba mendadak”, mendadak berjilbab, mendadak dermawan, mendadak rajin ke masjid, dst. Luar biasanya ketika ramadhan hadir semua muslim jadi antusias beramal dan mendadak menjadi baik. Namun itu tidak didapati seusai ramadhan, yang mendadak berjilbab di ramadhan usai ramadhan pergi usai pula menutup auratnya.

Masjid yang tetiba ramai dengan jama’ah sholat fardhu dan tarawih di minggu pertama ramadhan, lalu mendadak jadi sepi usai bulan mulia. Jangan sampai amal-amal kita hanya bersifat ritual saja ketika ramadhan datang. Hingga kita tidak lulus menjadi bagian hamba Allah yang bergelar muttaqin.

  • Melalui puasa ramadhan menjadikan perisai dari perbuatan dosa.

Momentum ramadhan begitu istimewanya karena di dalam ibadah puasa kita dilatih oleh Allah agar benar-benar menahan diri dari godaan hawa nafsu, karena sesungguhnya pada bulan mulia ini, syetan-syetan dinonaktifkan olehNya. Allah memang menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang paling kondusif bagi setiap orang beriman untuk menyucikan dirinya agar menjadi mukmin sejati.

“Apabila bulan ramadhan datang, maka pintu-pintu Surga dibuka selebar-lebarnya, pintu-pintu Neraka ditutup serapat-rapatnya dan syetan-syetan di belengu” (Hadits riwayat Muttafaq ‘Alaih)

  • Puasa Ramadhan menjadi sarana untuk mengenal diri dan Allah
  • Puasa Ramadhan mengingatkan keagungan Al-Qur’an i

“Bulan Ramadhan, bulan di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu pembeda (antara yang haq dan yang bathil) (Q.S. Al Baqarah: 185)

  • Puasa Ramadhan mengendalikan diri dan hawa nafsu
  • Puasa Ramadhan membuat tubuh sehat karena menghindari tuntutan perut

Potensi energi ramadhan begitu dahsyatnya yang memberikan pengaruh perubahan diri serta memperbaiki kualitas keimanan kita ini sudah seharusnya kita optimalkan dan kita upayakan terpenuhi agar pundi-pundi keimanan kita semakin meroket di level terbaik. Tentunya semuanya diperlukan komitmen dan kesungguhan untuk melaksanakan di waktu-waktu ramadhan yang setiap saatnya ada nilai pahala dan keberkahan di dalamnya.

Mari kita siapkan hati kita, menata dan meluruskan niat, menyambut ramadhan dengan rasa syukur, memperbanyak istighfar untuk mendapatkan ampunanNya, memohon kepada Allah melalui lantunan do’a-do’a kita berharap agar dijauhkan dari neraka dan diberikan tempat di surga Nya.

Menghidupkan masjid, kembali ke masjid di sepuluh hari terakhir, memperbanyak amalan shodaqoh, dan membuka hati untuk memaafkan orang lain, dan yang tidak kalah penting adalah senantiasa tetap konsisten setelah berpisah dengan ramadhan, mendekatkan diri kepada Sang Pemilik Jiwa dengan terus menautkan hati kepadaNya di segala kondisi. Wallahua’lam bishowaf.(NRA)

#RamadhanBerbagiInspirasi

#FLPGresik

#Day3

One thought to “Meraih Energi Ramadhan”

Tinggalkan Balasan