Skip to main content

Dapat kerja tak sesuai jurusan kuliah, emang masalah? realistis saja gans…

Dapat kerja tak sesuai jurusan kuliah, emang masalah? realistis saja gans…Idealnya memang pekerjaan itu linier dengan keilmuan yang dimiliki dan dipelajari khususnya ketika dibangku kuliah. Namun kenyataaan dilapangan sering berkata lain sehingga kadang mesti realistis. Pekerjaan apapun yang penting hal begitu kata motivator pengusaha Saptuari Sugiharto di grup facebook ‎Belajar Wirausaha Bareng Saptuari. Monggo disimak gangs…


MEMANG HARUS REALISTIS..

Pernah membaca sebuah headline koran pagi saya tidak lagi terkejut: RIBUAN SARJANA MELAMAR JADI DRIVER GOJEK!

apa salah? Enggak tuh..
apa gengsi? Sudah mau 2017 makan gengsi ya mati..
kerjaan halal kok, lakukan saja walau harus berpanas ria wira-wiri di tengah kota..

Ada sebagian orang yang berfikir kuliah adalah jalan lurus tanpa liku-liku untuk meraih pekerjaan yang mapan. Jadi mahasiswa begitu bangga, orang tua pun berharap anaknya segera dapat kerja, berdasi dan wangi.. berangkat pagi pulang malam hari, tiap awal bulan wajah cerah menerima gaji.

Padahaaal.. dalam perjalanannya hati tidak bisa dibohongi, berapa banyak yang kuliah hanya untuk mengejar nilai dan ijazah, bukan mengejar ilmu. Pokoknya yang penting lulus dulu, soal kerjaan bisa belakangan.. kepepetnya ya jualan! Hehe

Namun banyak yang sekarang sudah jualan walau belum lulus dari kuliah, mereka bergerak lebih cepat ketika teman-teman di kampusnya masih asyik pacaran dan nongkrong saja..

Apakah berbisnis harus sesuai bidang ilmu?
Eh ternyata enggak tuuu..

Waktu jadi tamu di Kick Andy Oktober 2011 lalu, saya dan 3 orang lainnya dibredel oleh Andy F. Noya karena punya usaha yang beda dengan latar belakangnya..
ada yang lulusan Geodesi ITB jualan busana muslim
Ada yang lulusan Ekonomi UNS jualan Boneka.
Ada yang lulusan teknik informatika jualan pecel lele..
Saya sendiri lulusan Geografi Pengembangan Wilayah UGM jualan souvenir dan kuliner..

Salah? Enggak ternyata.. jalan halal kok!
Di kemudian hari saya ketemu orang-orang dari beragam bidang ilmu yang akhirnya berwirausaha dengan beda ilmu waktu kuliahnya..

Ada kawan saya seorang dokter yang memilih tidak praktek dan jadi pebisnis property..
Ada arsitek dari UGM yang malah jadi MC dan penghibur dengan band pengiringnya..
Ada lulusan teknik industri yang memilih jualan roti..
Atau sarjana hukum yang berbisnis rentalan mobil, disebelahnya kantor notaris kawan kuliahnya..
ada lulusan teknik sipil yang malah membuka bengkel..

Salah? Enggaak tuh!
Kadang kalau soal rejeki gak lagi mikir “ikuti passionmu!” … tapi jadi “ada duitnya enggak disitu?”

Buat mahasiswa mulailah cari peluang dari sekarang..
Gak usah gengsi! makan gengsi hanya menyiksa diri sendiri..

Dan tetep, aturan dasar harus diikuti, carilah hanya REJEKI HALAL..

Yang halal akan membawa keberkahan, keselamatan, dan ketenangan..

Yang haram akan membawa pada kegelisahan, kecelakaan, dan kehancuran..

Ingat, tidak seterusnya bisa bersandar pada papa mama dan ayah bunda! Mereka ada jatah hidup yang waktunya akan habis meninggalkanmu selamanya..

Gitu yaa..
@Saptuari
1 Desember 2016

***

Well, semoga memotivasi diri kita untuk tidak menyerah dan berpangku tangan begitu saja pada kenyataan. Kesuksesan hanya dimiliki oleh orang-orang yang mau berjuang dan tak kenal kata menyerah.

Maturnuwun

baca juga :

.
***\Contact KHS Go Blog/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook :
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Youtube: @setia1heri
Line@ : @ setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0

Tinggalkan Balasan